"Mino-ya"
"Hmm"
"Apa ini semua kamu yang lakukan?"
"Hmm"
Irene langsung berhambur kepelukan Mino. Mengeratkan pelukannya. Dan seketika Irene menangis karna terharu.
"Hey mengapa menangis chagiya?" ucap Mino sembari mengelus kepala Irene.
Tak ada jawaban, yang ada hanya gelengan kepala Irene. Mino semakin mengeratkan pelukannya seperti tak mau melepas gadisnya ini.
Mino menunggu tangisan Irene mereda. Mungkin gadisnya ini sudah lelah karna mengkhawatirkan dirinya. Ia jadi merasa bersalah.
"Irene maukah kau duduk di tempat itu bersama ku"
Selepas pelukan mereka, Mino mengajak Irene untuk duduk di tempat yang sudah disediakan oleh Mino. Lantas Irene mengangguk setuju akan ajakan Mino.
Saat Mino hendak menarik kursi untuk gadisnya. Tiba tiba saja Irene menghentikan Mino yang hendak mempersilahkan Irene duduk.
"Kau mengajak ku kencan dengan pakaian ku seperti ini" tutur Irene.
Ya memang sedari tadi siang Irene hanya memakai t-shirt dan hotpants dengan rambut yang di urai begitu saja.
"Itu tidak masalah Irene. Yang penting sekarang aku sudah bersama mu"
"Yakk tapi kan sama saja. Kau memakai pakaian rapi sedangkan aku" elak Irene menujukkan dirinya.
"Apa kau ingin berganti pakaian dulu?"
"Huh? Kau menyuruh ku berganti pakaian? Sama saja kau menyuruh ku kembali ke villa dengan jarak yang jauh!"
Heii mengapa tiba tiba Irene terlihat kesal. Bahkan perkataan nya saja seperti orang yang sangat emosi. Mungkin saja dia dalam mood lelah.
"Sayang, aku tak peduli kau memakai pakaian apapun. Aku hanya ingin dirimu saja Irene, tidak untuk dengan pakaian yang rapi. Dan untuk ku, aku akan melepas jas ini" ucap Mino melepas jasnya dan memakaikan nya pada Irene.
"Lihatlah sekarang kita sama. Pakaian kita sama sama lengan panjang" lanjut Mino.
"Huh baiklah"
◐
Kedua pasangan ini sedang menyantap beberapa hidangan makan malam yang telah di sediakan.
Sesekali mereka berbincang atau bercanda gurau yang membuat satu sama lain tertawa.
Setelah mereka selesai, waktu yang tepat bagi Mino melakukan sesuatu untuk kekasihnya.
"Bae Irene"
Irene mendongak melihat ke arah Mino. Sedangka Mino, ia langsung menggenggam kedua tangan Irene.
"Huhhh aku tidak bisa merangkai kata kata untuk memulainya"
"Apa maksudmu Mino-ya"
Mino kembali tersenyum. Jantung nya kali ini berdetak dua kali lipat dari biasanya. Entahlah mengapa Mino bisa gugup seperti ini di hadapan Irene.
Bahkan melihat wajah cantik Irene malam ini, rasanya seperti melihat bidadari surga yang diturunkan untuk Mino seorang.
"Ahh mengapa aku gugup sekali" batin Mino.
Irene masih menatap Mino. Menunggu pria ini untuk berbicara. Genggaman mereka juga masih melekat erat. Tak ingin dilepas.
"Aku akan serius denganmu Irene" ucap Mino sembari menetralkan kegugupan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (✔)
RomanceFor many years holding a flavor without the knowledge of their loved ones, telling the distance of those who had never met until they we're reunited❤ ~Bae Irene & Song Mino~