Suatu hal yang sangat kebetulan bisa bertemu kembali dengan dia. Pikir Irene
"Suho" gumam Irene sembari melihat ke arah pria yang berada di samping Jennie.
Mino yang mendengar gumaman kecil Irene, langsung mengerutkan keningnya bingung. Apa Irene mengenal pria ini? Pikir Mino.
"Hai Song Mino. Bagaimana kabarmu" ucap Suho.
"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja"
Mino merima jabatan tangan Suho. Mereka berdua telah berkenal lama. Dulunya mereka satu sekolah sama seperti Irene. Dan Mino maupun Suho mereka berteman sangat dekat.
Karna Keluarga mereka juga menjalin kerja sama antara perusahaan Mino maupun Suho. Jadi tak pungkiri untuk mereka berdua saling mengenal.
Lain halnya dengan Mino yang bingung, karna Irene mengenal Suho. Apa mereka telah mengenal lama juga? Atau bahkan mereka berdua mengenal lebih dekat di banding Mino? Entahlah.
"Ohh Irene, apa kabar"
"Baik"
Irene tersenyum ke arah Suho sembari menerima jabatan tangan Suho. Irene mengingat kala itu dirinya tengah bersedih dan mencurahkan isi hatinya pada Suho.
Dan Suho telah mengetahui dirinya telah lama menyukai Mino dari masa sekolah dulu. Irene menjadi canggung karna bertemu dengan Suho.
Entahlah. Mungkin karna mereka lama tak bertemu setelah Irene bercerita tentang perasaan nya pada Mino dulu.
"Sudah berapa lama kalian berkencan?" tanya Suho.
"Ahh tidak lama, hanya baru saja haha" ucap Mino yang diiringi tawa nya.
Irene yang merasa canggung dan banyak pikiran hanya berdiam diri melihat mereka yang sedang berbincang dengan diiringi tawa.
Irene sebenarnya masih belum bisa tenang. Pikiran nya juga masih terpaku pada kekhawatiran ibunya disana. Ia semakin takut jika terjadi apa apa pada ibunya.Mino yang melihat ke arah Irene, sudah bisa menebak bahwa kekasihnya ini sedang dilanda kekhawatiran dan sedih.
"Sepertinya kami berdua tidak bisa lama lama. Ada urusan sebentar. Lain kali kita akan mengobrol lebih banyak lagi" ucap Mino tersenyum pada kedua pasangan dihadapannya ini.
Irene tersenyum manis. Ia merasa lega, akhirnya bisa pergi dari tempat ini. Bukan karna Irene tidak mau bertemu dengan Suho maupun Jennie.
Melainkan saat ini Irene membutuhkan waktu istirahat sejenak untuk menenangkan pikiran nya yang berkecamuk sedari tadi.
Maka dari itu Mino mengakhiri obrolannya dengan kedua pasangan itu. Dan langsung membawa Irene ke parkiran menuju apartemen Irene.
"Akhirnya Cinta mu terbalaskan juga Irene. Aku senang mendengarnya. Walaupun bukan aku yang berada di hatimu" batin Suho setelah melihat Irene dan Mino pergi meninggalkan restoran tersebut.
◐
Pagi menjelang. Irene telah siap untuk pergi mengunjungi ibunya di Beijing. Ia tak banyak bawa pakaian. Hanya dua atau tiga lembar pakaian yang ia bawa di koper kecil bewarna grey.
Irene tengah melahap roti yang berselaikan strawberry. Sembari menunggu Mino yang juga ikut dengan dirinya.
Mino telah memesan tiket keberangkatan Seoul-Beijing. Dan keberangkatan mereka dijadwalkan pada pukul 09:00 KST.
Ting Tong
Irene beranjak dari tempat duduk. Dan langsung membuka pintu utama apartemennya. Terliatlah Mino yang berdiri di ambang pintu sembari melihat Irene mengambil kopernya.
Mino mengambil alih koper Irene setelah Irene menutup pintu apartemennya. Mereka berdua langsung menuju parkiran dan pergi ke Incheon airport.
Butuh satu jam lebih untuk sampai di bandara tersebut. Karna jarak apartemen Irene dengan bandara bisa dibilang sangat jauh. Maka dari itu mereka berangkat pagi sebelum jam penerbangan.
"Apa kau lapar" tanya Mino setelah sampai di Bandara.
"Tidak, aku sudah memakan roti sebelum pergi tadi"
Mino menawarkan Irene untuk sarapan. Namun Irene menolak, mungkin Irene masih di landa kekhawatiran. Sedari tadi Mino melihat ke arah Irene, yang sibuk melamun.
"Apa kau lapar?" tanya Irene tiba tiba
"Tidak, aku sudah kenyang melihat kecantikan mu"
Irene tersenyum simpul melihat ke arah Mino. Dan Mino hanya terkekeh melihat wajah Irene yang bersemu merah. Setidaknya Mino berhasil membuat Irene tersenyum walau senyuman nya tidak sebahagia kemarin.
Mino mengerti keadaan Irene. Maka dari itu Mino sesekali mengajak Irene bergurau yang bisa membuat Irene tertawa atau tersenyum.
◐
Drtt Drtt
Ponsel Irene berdering menandakan bahwa ada panggilan masuk. Dan lagi Tidak tertera nama pemanggil. Irene tetap mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo"
Mino menghampiri Irene di salah satu tempat duduk di bandara Beijing. Ya mereka telah sampai di Beijing beberapa menit yang lalu.
Irene menunggu Mino mengambil kopernya dan membelikannya minuman. Untuk sekedar menghapus dahaga mereka.
"Mino-ya. Kita harus cepat kerumah eomma" ucap Irene tergesa gesa.
Mino yang baru saja menghampiri Irene, langsung dikejutkan kepanikan Irene. Bahkan minuman yang dibelikan Mino belum di sambut oleh Irene.
Mino menenangkan Irene, dan memaksa untuk minum dahulu. Sebelum pergi menuju rumah Ibunya.
Setelah itu mereka berdua berjalan keluar dari bandara, dan memasuki taxi untuk sampai ke tempat tujuan.
Sesampainya di kediaman ibunya Irene. Irene langsung berlari dan membuka pintu rumah dengan sedikit kasar.
Irene mendapat telepon dari tetangga nya bahwa ibunya dan ayah tirinya kembali bertengkar. Maka dari itu Irene sangat panik setelah menjawab panggilan sebelum datang kemari. Dan menyuruh Mino agar cepat ke rumah ibunya.
"Eomma!" teriak Irene
To Be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (✔)
RomanceFor many years holding a flavor without the knowledge of their loved ones, telling the distance of those who had never met until they we're reunited❤ ~Bae Irene & Song Mino~