Pagi kembali menjelang. Matahari telah menyinari bumi. Suara deru ombak yang menjadi alarm bagi pasangan ini untuk bangun dari tempat tidur mereka masing masing.
Rencananya Mino akan mengajak Irene untuk berjalan jalan di tepi pantai. Menikmati hawa sejuk di pagi hari.
Irene maupun Mino kini telah siap dengan pakaian santainya. Dan mereka berdua langsung menuju ke pantai seraya tersenyum lebar satu sama lain.
Mengingat mereka telah menjalin hubungan yang serius. Mungkin saja sebentar lagi mereka akan mengadakan pernikahan secepatnya.
"Irene, menurutmu tanggal berapa yang tepat untuk pernikahan kita?" tanya Mino seraya menggandeng tangan Irene.
"Hmm terserah kau saja Mino-ya. Lagi pula kau belum meminta restu pada ibuku"
"Hei hei aku sudah meminta restu pada eomma sebelum kita kemari"
Irene menghentikan langkahnya sesaat mendengar ucapan Mino. Sudah meminta restu? Mengapa dirinya tidak mengetahui? Ahh pasti ibunya bekerja sama dengan Mino tentang kejadian yang kemarin.
"Ada apa?"
"Kenapa kau tidak memberitahuku. Jangan bilang kau bekerja sama dengan ibuku" ucap Irene
Sedangkan Mino, ia hanya mengulas senyum kepada Irene. Serta tangan nya langsung mengacak acak rambut Irene gemas dan berlari menghindar dari amukan gadisnya ini.
"Yakk!! Song Mino!!"
Irene juga ikut berlari mengejar Mino ke tepi pantai. Sementara Mino, ia membalikkan badannya dan berlari kembali ke arah Irene.
Saat telah di hadapan Irene. Mino mengangkat tubuh Irene dan mereka beputar putar. Irene hanya bisa tertawa sembari memukul mukul bahu Mino.
"Yakk!! Mino turunkan aku Yakk!!"
Sungguh pasangan yang menyenangkan dan romantis.
◐
Satu Minggu kemudian
Saat ini Irene sedang menunggu kedatangan Mino untuk menjemput dirinya. Mereka berdua akan menuju tempat designer baju pernikahan mereka.
Ya minggu depan adalah tanggal pernikahan Irene dan Mino. Orang tua mereka juga telah bertemu dan juga telah membicarakan pernikahan anak mereka.
Rencananya pernikahan ini akan di selenggarakan di outdoor. Yang bertemakan dengan alam. Irene sendiri yang meminta tema pernikahan mereka alam. Dan semua menyetujui ide Irene. Termasuk kedua orang tua mereka.
"Apa Mino belum datang juga?" tanya Ibunya Irene.
"Hhh entahlah eomma. Sedari tadi aku menghubungi nya tetapi tidak di angkat"
Irene telah menunggu Mino sejam yang lalu. Tapi hingga sekarang, Mino tidak datang menjemput Irene. Kemana dia sebenarnya?
"Mungkin saja dia sedang di perjalanan, bersabarlah Irene"
Irene paling tidak suka menunggu. Apalagi Mino tidak menghubungi nya karna keterlambatannya.
Hingga suara deringan telepon berbunyi. Mengalihkan perhatian Irene ke handphone nya yang sedang bertengger di atas meja.
Irene segera mengangkat kala melihat nama pemanggil tersebut.
"Mino-ya mengapa kau lama sekali menjemputku? Apa kau tidak lupakan?"
"Ahh aku mengingatnya Irene, maafkan aku karna tidak bisa menjemputmu. Aku sedang ada rapat dadakan yang harus kutemui sekarang"
"Benarkah? Jadi bagaimana dengan kita?
"Bisakah kau pergi duluan saja. Aku akan menyusul mu nanti. Aku janji Irene. Aku akan cepat mendatangimu"
"Baiklah"
Irene menutup sambungan teleponnya. Kali ini ia harus pergi dengan sendirinya. Tak bisa juga ia memaksa Mino untuk menjemputnya. Toh calon suami nya saat ini sedang bekerja mencari uang untuk kebutuhan mereka nanti.
"Ada apa?" tanya ibunya yang masih sibuk dengan masakannya namun bisa terdengar ucapan putrinya saat menelpon Mino.
"Mino sedang ada rapat. Tak bisa menjemputku. Ahh sebaiknya aku pergi sekarang, sebelum Mino sampai duluan disana"
"Aku pergi dulu eomma" lanjut Irene
"Hati hati dijalan sayang"
◐
Irene telah sampai di sebuah butik designer pernikahan. Gaun gaun dari mulai yang tipe standar hingga tipe mewah, di pajang sedemikian rupa sehingga menampilkan berbagai macam gaun pernikahan.
"Ohh nona Irene" sapa seorang wanita yang menghampiri Irene.
Irene membalas dengan senyumannya. Karyawan disini telah hapal dengan Irene dan Mino. Ini kedua kalinya Irene ke tempat ini. Sebelumnya ia dan Mino hanya melihat lihat.
"Tumben sekali tidak bersama Mino"
"Ahh Mino sedang ada rapat. Jadi aku pergi duluan kesini. Nanti ia akan menyusul"
"Ahh begitu rupanya"
Irene berbincang bincang dengan designer mengenai gaun yang ia kenakan saat pernikahan nanti.
Berbagai macam motif yang di perlihatkan pada Irene. Tetapi Irene lebih menyukai gaun yang terlihat simple namun berkelas.
Selang beberapa menit, mereka berbincang. Mino menghampiri Irene yang sedang duduk di sofa bersama designer nya.
"Ohh Mino kau sudah selesai rapat" ucap Irene
"Baru saja selesai"
Mino duduk di sebelah Irene dengan tangan kirinya yang bertengger di atas sofa. Jika dilihat seperti Mino sedang merangkul Irene.
"Bagaimana dengan gaunmu"
"Aku sudah melihatnya"
"Kau yakin dengan pilihanmu"
"Yakin sayang" ucap Irene sembari mengelus pipi Mino.
Sementara Mino, ia hanya tersenyum geli karna keromantisan Irene.
Irene dan Mino saat ini lebih banyak menampilkan keromantisannya di publik setelah Mino melamar Irene. Mereka tak peduli apa kata orang. Yang terpenting adalah Mino milik Irene dan Irene milik Mino.
To Be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (✔)
Roman d'amourFor many years holding a flavor without the knowledge of their loved ones, telling the distance of those who had never met until they we're reunited❤ ~Bae Irene & Song Mino~