Official

378 47 0
                                        

Sedari tadi Irene hanya mondar mandir di kamarnya.Memikirkan sesuatu sembari menatap benda persegi itu. Ya memikirkan bagaimana ia nanti bertemu dengan Mino.

Irene sangat yakin jika hadiah ini dari Mino. Buktinya saja Mino mengirimkan pesan untuk mereka bertemu. Ya pasti Irene berfikir hadiah itu dari Mino.

Perasaan nya sangat gugup, jantung nya juga sedari tadi berdetak tak karuan. Ingin rasanya jantung nya melompat dari tempatnya.

"Mengapa aku gugup sekali" gumam Irene.

Irene mengambil gaun yang berada di kotak persegi itu. Dan memakai di tubuh langsing nya.
Betapa Indah nya rangkaian gaun yang sangat pas pada tubuh Irene.

Tak salah jika Mino yang memilihkan nya.

Irene melihat dirinya di pantulan cermin. Seulas senyuman nya muncul di wajahnya. Ya Irene sangat menyukai gaun ini.

Irene bersiap siap untuk pergi ke alamat yang di kirimkan pada dirinya. Gadis ini memoleskan make up pada wajahnya. Sangat jarang Irene memakai make up seperti ini. Biasanya ia hanya memakai bedak tipis dan liptint sedikit untuk mencerahkan bibirnya.

Wajah naturalnya sudah sangat cantik apalagi ditambah dengan make up, wajahnya semakin lebih cantik bak seorang barbie.

Sekarang Irene tak ada waktu lagi. Ia harus bergegas pergi menuju alamat yang tertera di kertas dalam kotak persegi itu.

Gadis ini berjalan keluar dari apartemen dan memanggil taksi untuk sampai ke tujuan.

Irene berdiri di depan sebuah restoran mewah yang sesuai dengan alamat yang dituju. Beberapa menit lalu ia sampai di tempat ini.

Namun yang ia pikirkan adalah, mengapa restoran ini sepi? Seperti tak ada seorang pun yang berkunjung.

Mungkin orang orang sudah banyak berada di dalam. Karna restoran ini tidak terlihat dari luar jika ada pengunjung.

Restoran ini di hiasi banyak cahaya. Berbagai lampu bewarna yang bertender pada tembok tembok restoran itu.

Langsung saja Irene melangkahkan kakinya menuju masuk ke restoran tersebut. Setibanya di dalam, pelayan restoran tersebut langsung menyambut Irene.

"Bae Irene?" tanya Pelayan.

"Iya"

"Baiklah silahkan ambil bunga ini nona"

Pelayan tersebut menyerahkan sebuket bunga Mawar yang dirangkai dengan pita berwarna merah muda. Di dalam bunga tersebut ada sebuah notes kecil yang bertuliskan

"Mengenal mu adalah hal yang paling berharga di hidup ku"

Irene mengernyit bingung, apa maksud dari tulisan ini. Lantas Irene langsung memasuki restoran lebih dalam dan memasuki ruangan VVIP di retoran tersebut.

Saat Irene telah sampai di ruangan tersebut yang ia lihat adalah gelap. Hanya pantulan cahaya dari ruangan luar.

Klek!

Lampu menyala. Betapa indahnya ruangan ini yang di hiasi berbagai macam lampu dan bunga. Bahkan di meja telah tertata rapi makanan yang dihidangkan dan lilin yang menerangi meja tersebut.

Tak lupa alunan musik menambah suasana tersebut. Tidak hanya alunan musik saja, tetapi seorang yang menyanyi sembari memetik senar gitar yang mengiringi lagunya.

Tapi tunggu.

Bukan kah yang menyanyi itu adalah seorang pria yang bernama Song Mino. Seorang pria yang cuek dengan lingkungannya kecuali bersama Irene.

Dan seseorang yang membuat Irene harus menetralkan detak jantungnya.

Tak dipungkiri jika Mino bisa memiliki suara yang merdu. Irene baru tahu jika Mino mempunyai bakat seperti ini.

Alunan musik telah berhenti. Mino yang mengenakan tuxedo hitam berjalan menghampiri Irene yang masih berdiri ditempatnya. Irene gugup.

Baru kali ini Irene diperlakukan seperti ini oleh pria. Bahkan pria yang ia cintai sejak sekolah dulu.

"Maaf telah membuat mu terkejut" ucap Mino.

"Huh?"

Mino terkekeh pelan karna tingkah Irene yang gugup seperti ini. Ia tahu jika Irene sangat terkejut dengan kejutannya.

"Kau tidak usah gugup seperti itu Bae Irene" ucap Mino sembari menyelipkan anak rambut kebelakang telinga Irene.

Ohh Tuhan

Ingin rasanya Irene pergi dari tempat seperti ini. Ia tak sanggup menahan detak jantung nya yang sedari tadi berdetak tak karuan. Ia malu jika Mino mendengar detak jantung Irene.

Setelah itu Mino langsung mempersilahkan Irene untuk duduk di kursi yang telah tersedia di dalam sana. Romantis. Sungguh romatis.

"Irene mungkin baru kali ini aku bisa menyampaikan sesuatu padamu"

Irene terkejut karna Mino yang tiba tiba saja langsung mengatakan kalimat seperti itu dan juga Mino menggenggam tangan Irene. Irene hanya melihat ke arah Mino dengan wajah gugupnya.

"Aku mencintaimu Bae Irene"

"Huh"

Sudah berapa kali Irene hanya menjawab 'huh'. Ia tak tau harus mengucapkan apa pada Mino. Ia sangat gugup sekali.

Otak Irene seperti sedang macet untuk berpikir. Ia harus perlahan mencerna perkataan Mino.

Mino yang menunggu jawaban dari Irene hanya mengenggam tangan gadis ini.

Tanpa di sadari Irene mengangguk pelan dengan rona merah dipipi nya karna malu.

Mino yang melihatnya hanya bingung. Maksud dari anggukkan Irene apa? Apakah Irene juga mencintai Mino?


To Be Continued



Perfect (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang