Apologize

52 3 0
                                    

Author POV

Aori pun mencari Kouta dan Kenzo di toko toko baju tadi. Ia terlihat sangat marah.

Setelah menemukan mereka...

"Hei, Kouta,"

"Hm? Aori? Ada apa?" tanya Kouta.

Aori pun menarik tangan Kouta sambil berlari.

"Hei! Apa yang kau lakukan?!" bentak Kouta karena bingung.

"Kau harus minta maaf dengan  Hana," jawab Aori.

"Hah? Buat apa?" tanya Kouta lagi.

"Kau baru saja mengatakan hal yang kejam kepadanya,"

"Tapi-"

"Sudahlah turuti saja kata kataku." Aori pun menghela nafasnya

Kouta pun hanya terdiam. Setelah sampai di penginapan...

"Hana!" panggil Aori.

"Iya Ao- hei ada apa ini?" tanya Shirohana

Kouta hanya menampilkan wajah kesal dan menghela nafas.

"Aku ingin dia minta maaf kepadamu di depanku," jawab Aori.

Shirohana hanya menghela nafasnya.

"Tapi, tidak perlu sampai seperti ini juga kali," balas Shiro

Aori pun menepuk bahu Kouta. Dan tersenyum.

"Jika itu karena kau tidak ingin membuat ia merasa jengkel ... jangan khawatir soal itu," balas Aori.

Aori pun meremas remas bahu Kouta sampai sampai Kouta merasa sangat kesakitan.

"Karena aku sudah membujuk dia...,"

Aori pun menatap Kouta dengan tatapan geram.

"Dengan sangat sangat baik,"

Kouta pun membalas tatapan Aori dengan tatapannya yang setajam silet.

"Kau yakin?" tanya Kouta

Aori pun semakin kuat meremas pundaknya. Lalu membelokkan matanya pada Kouta.

"Sangat yakin," jawab Aori.

Shirohana pun menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya. Ia pun keluar dari penginapan itu.

Setelah Shirohana keluar. Kouta pun mendorong Aori sehingga cengkraman tangannya Aori terlepas.

Kouta pun memijit pundaknya karena kesakitan.

"Aish... apa yang kau pikirkan hah?!"

"Aku? Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan,"

"Apakah harus seperti ini hah?!"

"Ini adalah hukuman untuk pria yang dingin sepertimu jadi jangan salahkan aku jika aku melakukan ini untukmu,"

Kouta pun menghela nafasnya.

"Memangnya apa yang sudah aku lakukan?" tanya Kouta.

Aori pun menatap intens.

[Skip]

Malam pun tiba, hari ini adalah festival musim semi di perkotaan ini. Sehingga ada banyak bazar di perkotaan ini.

Shirohana, Kouta, Aori, dan Kenzo pun mengelilingi bazar. Saat mengelilingi bazar. Aori dan Kenzo menjauhi Shirohana dan Kouta. Sebelum meninggalkan mereka Aori memberikan deathglare kepada Kouta. Kouta pun hanya menghela nafasnya.

Saat sedang berduaan...

"Shirohana," panggil Kouta.

"Hm?" balas Shiro.

"Maaf soal perkataanku tadi," kata Kouta.

Shirohana pun hanya menatap Kouta sambil tersenyum.

"Tidak apa apa, aku tahu kau tak sengaja," kata Shiro.

Saat Shirohana ingin pergi. Kouta pun memegang tangan Shirohana. Shirohana pun terkejut dan menatap Kouta lagi.

"Shirohana, aku benar benar minta maaf. Aku tidak tahu bahwa masa lalumu begitu kelamnya sampai sampai-" kata Kouta yang terpotong.

"Sudahlah," kata Shirohana.

Shirohana pun membalas pegangan Kouta.

"Aku tahu,"

"Apa kau masih marah?" tanya Kouta.

Shirohana pun tersenyum.

"Tidak kok. Lagi pula untuk apa aku simpan dalam hati?" balas Shirohana.

Kouta pun tersenyum.

"Ayo kita pergi ke bazar lampion itu," ajak Kouta.

Shirohana pun ditarik oleh Kouta ke bazar lampion. Lalu, mereka pun memilih lampion mereka.

"Aah yang ini bagus," kata Shirohana.

Kouta pun melihat lampion yang dipilih oleh Shirohana. Lalu, ia pun tersenyum.

"Itu imut. Nyonya lampion ini harganya berapa ya?" tanya Kouta kepada penjual lampionnya.

"Harganya... 20 yen," jawab penjual lampion.

"Ini uangnya,"

Kouta pun mengambil lampion dan memberikannya kepada Shirohana.

"Um, kau tak harus membayar-" kata Shirohana yang terpotong.

"Sudahlah, anggap saja ini bayaran untuk meminta maaf," kata Kouta yang memotong perkataan Shirohana.

Shirohana pun tersenyum. Lalu, menerima pemberian Kouta.

"Terima kasih," kata
Shirohana.

Kouta pun tersenyum.

"Sama sama," balas Kouta.

Mereka pun pergi ke bazar yang lain. Mereka pergi ke bazar makanan. Setelah membeli makanan, mereka duduk di sebuah kursi sambil memakan cemilan mereka.

Mereka pun mengobrol. Entah apa yang mereka obrolkan, Shirohana selalu tertawa kecil. Mungkin... mereka sedang membicarakan masa lalunya yang lucu. Kouta pun tersenyum kecil. Setelah mereka selesai mengobrol...

"... Kamu cantik bila tersenyum," kata Kouta.

Shirohana pun terdiam untuk sementara. Lalu, mukanya berubah menjadi merah padam. Dan memukul pelan lengan Kouta.

Ia pun menutup muka merahnya dengan kedua tangannya. Lalu, Aori dan Kenzo pun menemui mereka.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita," kata Aori.

Aori pun menyadari apa yang Shirohana lakukan.

"Shiro, kenapa kau seperti itu? Apa yang terjadi?" tanya Aori pelan.

Shirohana tidak menjawabnya. Aori pun melihat Kouta.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Aori.

"Aku hanya berkata kalau dia cantik." Kouta membuang mukanya yang merah.

Aori pun tertawa kecil.

"Sudahlah, ayo kita lanjutkan perjalanan," ajak Aori.

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka.

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang