I Want To Married You...

30 3 0
                                    

Author POV

Kehidupan Shirohana kini telah bahagia. Kekasihnya kembali, ia bersama dengan orang orang yang dicintainya, dan orang orang di Desa InJu juga menyayanginya. Terkadang orang orang di Desa InJu menggoda Shirohana saat bersama dengan Kouta. Dan itu selalu diakhiri dengan wajah merah padamnya Shirohana.

Ia juga telah menguasai hampir keseluruhan jurus Dewi Shuuji oleh Aori dan Kenzo. Mengingat Kenzo dan Aori sebenarnya masih dalam tahap pembelajaran ilmu spiritual, kira kira ilmu yang dikuasai Shirohana adalah 99% dari 100% ilmu Dewi Shuuji.

Cerdas adalah kata yang pantas untuk Shirohana.

Di pagi hari ini, Shirohana dengan semangat melakukan aktivitasnya bersama Kouta, seperti biasa mengumpulkan kayu bakar. Shirohana merasa senang karena hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-20. Ia saja baru menyadari bahwa ia sudah cukup lama di Desa InJu. Sudah satu tahun...

Dan pagi ini Shirohana diajak Kouta ke suatu tempat. Tempat itu berupa hutan rindang dengan warna daun yang berbeda beda. Warna daun itu terkesan halus. Sangat romantis. Apalagi, daun daun itu berjatuhan. Menghiasi tanah dengan warna halusnya.

"Hana...," panggil Kouta.

"Hm?" balas Shirohana.

Mereka adalah sepasang kekasih. Tapi, mereka tidak memanggil panggilan seperti sayang, madu kecil, atau apa pun yang terkesan mesra. Mereka masih memanggil nama. Inilah yang penduduk Desa InJu gemaskan. Mereka memiliki cara mereka sendiri untuk terkesan mesra. Kouta memanggil nama Shirohana dengan suara rendah yang lembut, tatapan mata yang tajam karena mata yokainya, tapi penuh kasih sayang. Shirohana yang memanggil nama Kouta dengan nada dan wajah polos. Saling melengkapi, itulah pendapat penduduk di Desa InJu.

Apalagi merekalah yang melindungi desa itu dari serangan para yokai. Selalu bersama di suka maupun duka, sepasang burung merpati adalah sebutan yang cocok.

"Hari ini adalah hari ulang tahunmu."

"Lalu?"

"Aku hanya ingin menjagamu selamanya sampai dunia ini musnah, melindungimu, dan mencintaimu dengan sederhana. Hana, maukah kau menjadi seorang ibu dari anakku?" tanya Kouta.

Matanya Shirohana melotot kaget. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Air mata berlinang keluar dari matanya.

"Iya."

'Iya' adalah jawaban yang sangat pantas dari lamaran romantis itu. Tapi, siapa yang akan menduga jika ada sepasang mata penuh kebencian di balik semak semak hutan itu.

Kasumi mengepalkan tangannya sampai berdarah. Menangis dalam diam. Ternyata, di hari yang begitu bahagia dapat membawa bencana besar!

"Kalian takkan kubiarkan hidup dengan tenang setelah menikah," gumam Kasumi.

Dengan dendam seperti itu. Siapa lagi yang dapat menduga apa yang dilakukan Kasumi selanjutnya?

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang