Who Am I?

24 1 0
                                    

Author POV

Sudah 1 tahun dan gosip baru tentang Shirohana pun muncul. Kini orang orang cukup ragu dengan Shirohana. Tetapi, banyak dari mereka yang masih baik dengan Shirohana meskipun hati mereka ragu sekalipun, terutama Ren. Shirohana juga merasa sedikit aneh dan merasa sedikit dijauhkan. Sifat Ren juga sudah mulai sedikit berubah. Tetapi, Shirohana mencuekinya saja.

Para perempuan di desa itu semakin ada saja tingkah lakunya. Mereka memanfaatkan kesempatan saat itu untuk menghasut seluruh desa.

Dan pada pagi ini, Ren dan Shirohana sedang pergi bersama menuju hutan untuk mengumpulkan kayu bakar seperti biasanya. Hanya saja keadaan sedikit canggung karena Ren tidak seramah dulu.

"Uhhh Ren.....," panggil Shirohana.

"Hm," jawab Ren.

"Um... apa kau ada masalah? Kau tidak biasanya menjadi seperti ini kepadaku," tanya Shirohana.

"Oh.... tidak ada apa apa kok. Ahaha memangnya aku seperti itu?" jawab Ren.

Shirohana menaikkan kedua pundaknya untuk sesaat lalu keadaan kembali seperti tadi. Diam.... dan canggung.

Lalu, tiba tiba sebuah ledakan pun muncul di depan mereka.

"Hahahahaha,"

Shirohana celingak celinguk mencari sumber suara. Dan ternyata ledakan itu berasal dari seorang wanita yang memakai baju ninja dengan kain yang menutupi setengah wajahnya sehingga yang terlihat hanyalah matanya.

"Ratu Shuuja sepertinya kamu sudah sedikit melemah, eh?"

"Siapa kau? Siapa Ratu Shuuja?" tanya Shirohana.

"Tak perlu kau ketahui siapa aku, Ratu Shuuja. Haha kau begitu lemah untuk saat ini, bagaimana kau bisa menjadi pengantin yokai? Ilmu sihirmu saja terlalu lemah untuk tugas berat seperti itu,"

Shirohana pun terdiam. Wanita itu melihat Ren dan menyeringai.

"Bukankah itu benar wahai Dewa Yokai atau bisa ku sebut Ren?"

Ren pun terkejut.

"Bagaimana bisa kau tahu siapa diriku?" tanya Ren.

"Semua dunia ini tahu siapa dirimu bahkan jati dirimu yang sebenarnya. Dan yang lebih heran lagi bagaimana bisa kau tidak tahu tentang dirimu sendiri,"

"Dan kini saya diutus oleh Dewi Shuuji untuk menghukummu,"

Ren berkeringat dingin. Ia bersiap siap untuk mengeluarkan pedangnya. Shirohana juga sudah mulai mengeluarkan kuda kudanya.

"Katakan padaku mengapa Dewi Shuuji ingin menghukumku," kata Ren.

"Karena kau memang pantas untuk dihukum,"

Wanita itu mengeluarkan pedangnya dan berusaha menggores pinggang Ren tapi sayangnya Ren berhasil menghindar. Ren juga mengeluarkan sebuah pedang dan berusaha menggores leher wanita itu tapi pedang Ren ditahan dengan pedangnya wanita itu.

Mereka pun menjauhkan jarak mereka. Dan aura aura peperangan pun semakin terasa.

"Cukup!"

Aori beserta Kenzo, Kazue, dan Maoki pun muncul di tengah tengah arena peperangan.

"Wahai Dewi tolong akhirilah peperangan ini," minta Aori kepada wanita itu.

"Dewi Aori, hamba tahu hamba lancang untuk membantah perintah anda. Tapi, Dewi Shuuji mengutus hamba untuk pergi ke tempat Dewa Yokai berada dan adakan perang dengan dirinya dan menganggap bahwa semua yang sudah hamba lakukan sebagai hukuman baginya," jawab Dewi itu.

Aori paham apa yang dimaksud oleh Dewi Shuuji dan Dewi ini telah salah paham.

"Dewi, anda pasti telah salah paham. Dewi Shuuji tahu jelas bahwa Dewa Yokai sedang hilang ingatan. Bagaimana bisa ia menyuruhmu untuk menghukumnya karena itu? Apakah kau tahu masalah ini wahai Dewi?" tanya Aori.

"Hamba tahu dengan jelas tapi....,"

"Dan apakah kau tahu bahwa saya telah lalai dengan tugas saya untuk mengurus Shirohana dan Kouta. Maka maksud Dewi Shuuji adalah anda diminta untuk memancing saya keluar dan mengurus masalah ini,"

Dewi itu terdiam dan menunduk.

"Maaf hamba tahu dengan jelas masalah masalah itu dan hamba keliru dalam melaksanakannya," kata Dewi itu.

"Tak apa sekarang baliklah ke Dewi Shuuji dan katakan pada Beliau bahwa saya akan mengurusnya," kata Aori.

"Baiklah," balas Dewi itu.

Dan Dewi itu menghilang entah kemana. Aori melihat Ren dengan tatapan datar. Kazue pun segera memeluk Shirohana sambil menangis.

"Sepertinya kau harus tahu siapa dirimu dan siapa Shirohana, Ren," kata Aori.

Dan Ren pun terdiam.

Aori mendekati Shirohana.

"Maaf jika aku telat mengurusmu. Aku kerepotan dengan serangan yokai dan aku kehilangan sinyalmu," kata Aori

"Tak apa, sekarang kita harus balik ke Desa InJu terlebih dahulu," balas Shirohana.

Setelah sampai di Desa InJu. Aori, Kenzo, Kazue, dan Maoki disambut dengan gembira oleh Tsuki, Yura, dan Akino. Tetapi, Ren mengurung diri di dalam kamarnya sambil memikirkan kata kata Dewi tadi yang menyerangnya.

'Dewa Yokai, huh?' batin Ren berkata.

Ren pun menghela nafasnya ia pun melihat langit langit kamarnya.

"Sebenarnya siapa aku?"

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang