Emperor Kasuke

37 3 6
                                    

Author POV

Di Kuil Dewi Shuuji, ada sebuah ruangan baru untuk patung dewa baru. Sesuai dengan perintah Dewi Shuuji, mereka membuat patung dewa dengan baju kaisar, mata yokai, dan bekas luka di hidungnya. Tatapan patung itu tajam dan wajahnya rupawan. Dewi Shuuji juga menyuruh mereka mencatat semua sejarah tentangnya yang ia ceritakan. Dewi Shuuji telah melihat semuanya. Ia tahu semuanya.

Dan ruangan patung itu telah selesai dibuat dan telah dihias. Dalam waktu beberapa hari saja sudah ada berita tentang dewa baru ini.

Pada hari kedua, Hana mengajak Kano untuk mengunjungi Kuil Dewi Shuuji. Banyak sekali ibu-ibu yang membicarakan dewa baru ini. Hana juga mendengarnya tapi dari jauh. Ia penasaran.

Sampailah mereka di Kuil Dewi Shuuji. Baru saja sampai di depan kuil, Kanuushi HongMo menghampirinya.

"Aku tahu kau pasti datang, kebetulan dewa baru kita sedang mencarimu, Shi BaiHua," ujar Kanuushi HongMo.

Shirohana terdiam. Dewa baru yang sedang dibicarakan itu sedang ingin menemui dirinya? Ada hubungan apa dengan dirinya?

"Aku?"

Shirohana ling-lung.

"Shi BaiHua, kamu tidak salah dengar. Dia ingin menemui dirimu," ujar HongMo.

Shirohana masih tidak percaya. Bukankah itu hanya patung? Bagaimana mereka tahu? Bagaimana ia bertemu dengannya?

"Dia mengambil wujud nyata Jendral Shi."

Shirohana pun segera memasuki kuil dengan kasar. Ia terburu-buru. Ia diantar ke tempat dewa baru itu.

'Aku merasakan sebuah firasat.'

Tempat dewa baru itu sangat rumit jalannya. Itu perlu menaiki tangga, menyusuri lorong dan kembali menaikki tangga. Pembatas tempat itu benar-benar membatasi tempat Dewi Shuuji dan dewa baru itu.

'Tidak mungkin.'

Sampailah ia di tempat dewa baru itu. Ada seseorang yang memakai baju kaisar yang membelakanginya. Ia melihat patung dewa itu yang memakai baju yang sama dengannya. Wajah patung itu..... seperti wajah Kouta.

Shirohana terdiam. Matanya membesar. Pintu tempat itu belum ditutup, menyebabkan angin masuk dan mengibar-ngibarkan baju kaisar. Membuat orang itu terlihat anggun. Mulut Shirohana bergetar. Dengan kaki yang sedikit lemah, ia mendekati orang itu.

Orang itu merasakan pergerakan, ia segera berbalik.

"..............."

Itu adalah Kouta. Kaisar Kasuke.

Keheningan merajalela. Mereka saling berpandangan. Kaisar Kasuke menunjukkan senyum tipis, air mata meluncur ke bawah dari matanya. Muka dingin Shirohana pecah. Digantikan dengan senyuman hangat dengan air mata yang mengalir deras.

Shirohana tertawa, menampakkam giginya. Alisnya mengerut ke bawah, ia terlalu senang sampai menangis. Shirohana menutup mulutnya, menunduk dan menangis.

Kasuke secara tidak sadar tersenyum sambil menampakkan giginya, air matanya juga semakin deras mengalir.

Pada akhirnya.... kita akan bertemu lagi, dalam dimensi dan wujud yang berbeda....

Namun pada akhirnya juga, kita hanya akan bisa saling melihat. Dalam bimbang menerpa hati kita.

Bersama denganmu haruslah merasakan rasa pahit hidupmu...

Bersama denganmu haruslah merasakan rasa sakit dalam hidupmu....

Aku telah merasakan garam hidupmu...

Aku telah merasakan manisnya hidupmu...

Telah mengalami kesusahanmu...

Telah menikmati kebahagiaanmu

Telah menjagamu...

Mau bagaimana pun juga aku telah merasakan semuanya...

Untuk apa lagi harus takut merasakan sakit?

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang