Author POV
Kasumi tersenyum. Entah apa arti dari senyuman, ia yakin jika ia akan menemui kematian. Dengan ilmu gelapnya, Kasumi mencekik Kazue.
"Siapa pun yang sedang menghalangi rencanaku akan dimusnahkan," ujar Kasumi.
"GRAAAAAHHH!"
Kasumi tertawa senang. Ia sangat suka melihat seseorang menderita kesakitan karena ulahnya.
"Akh! Akh! Aaa."
Suaranya semakin kecil dan aura surgawi semakin lama semakin menghilang. Jika Kitsune Immortal kehilangan aura surgawinya maka itu artinya ia akan menghilang untuk selamanya. Tanpa tersisa arwah atau apa pun. Maka itu artinya ia takkan terlahir kembali lagi. Bukan juga seperti parinibana. Melainkan dimusnahkan.
Aura surgawinya menghilang. Gerakannya terhenti. Ia menutup matanya dengan pelan dengan satu air mata yang terjatuh. Perlahan-lahan ia berubah menjadi debu berwarna putih mengilaukan. Dan tak ada lagi yang namanya Kazue.
"Kau terlalu kejam, Kasumi," ujar sang penyihir.
Kasumi berbalik. Menghadap sang penyihir.
"Tak peduli seberapa kejamnya itu... aku harus melakukannya," ujar Kasumi.
Sang penyihir hanya menghela nafasnya. Sambil menggelengkan kepalanya.
Dan mereka melanjutkan persiapan ritual itu. Sudah pagi... dan Kasumi masih belum kembali. Shirohana masih belum bisa berjalan. Jadi, mau tidak mau Tsuki harus membantu merawat Shirohana. Orang yang baru saja melahirkan setidaknya memerlukan waktu sekitar 3 atau 4 hari untuk bisa berjalan. Jadi, kemungkinan besok Shirohana sudah diperbolehkan untuk berjalan.
Shirohana merasa heran. Dimana Kazue? Jujur saja, karena dia khawatir ia sudah mencoba untuk bangun beberapa kali. Tapi, itu selalu dicegah oleh Tsuki.
Maoki pun menghampiri Shirohana. Tapi, wajah Maoki pucat dan khawatir.
"Maoki, dimana Kazue?" tanya Shirohana.
"Aku tidak melihatnya! Aku tak tahu! Semalam dia tidur bersamaku! Bagaimana bisa ia menghilang begitu saja?!" jawab Maoki panik.
Shirohana menenangkan Maoki. Ia merasa sedikit bersalah karena telah membuat Maoki menjadi panik. Maoki hampir menangis. Siapa yang tidak sedih ketika teman terbaikmu tiba-tiba menghilang tanpa jejak?
Dalam hatinya, Shirohana juga panik. Dimana Kitsune yang selalu menemaninya itu? Kenapa ia menghilang tanpa jejak? Ia khawatir, apakah terjadi sesuatu dengan Kazue?
Dan hari-hari telah lama berjalan. Sekitar satu minggu Kazue menghilang. Semenjak Shirohana bisa berjalan, ia selalu berkeliling dengan anaknya dalam gendongan dengan bantuan kain yang dibalutkan padanya ke anaknya. Sehingga ia hanya perlu menahan dengan satu tangan, tidak terlalu menyusahkan. Ia mencari Kazue, tapi tidak menemukannya. Sungguh Shirohana rasanya ingin menangis. Ia tak bisa kehilangan orang yang dicintainya lagi. Semuanya sudah cukup ketika ia kehilangan Yuu-sama, ayah dan ibunya. Tidak Kazue juga. Tidak.
Ia merindukan suara Kitsune itu. Ia merindukan sup ayamnya. Ia merindukan suara manja Kitsune yang diminta digaruk di perutnya. Jujur saja, terlalu banyak kenangan tentang Kitsune itu (meskipun author tidak terlalu menampilkannya). Sudah puas berkeliling dan sampai di tengah desa. Ia berhenti dan terdiam. Tanpa ia sadari satu air mata terjatuh mengenai pipi anaknya yang tertidur.
Kenapa aku merasa sesak?
Ia mengelap matanya dengan lengan tangan kanannya. Kenapa aku merasa bersalah? Kenapa? Apa yang terjadi padamu Kazue?
Kano juga ikut menangis. Dan Shirohana pun menepuk-nepuk dan menggoyangkannya lembut. Berusaha menenangkannya.
Ia tidak tahu apa-apa tentang Kazue yang sekarang. Ia hanya tahu, rubah kecil itu lenyap tanpa jejak. Seperti telah ditelan bumi.
"Kano.... kenapa kau menangis hm?" tanya Shirohana.
Tangisannya semakin kencang. Membuat hati Shirohana terasa teriris. Air mata Shirohana mengalir deras. Sambil memeluk anaknya dengan tubuh gemetarnya.
"Jangan.... menangis," ujar Shirohana lemah.
"Tolong."
Kouta yang sedari tadi mengikutinya pun mendekatinya dan memeluknya. Ia juga merasa sedih melihat Shirohana yang menangis dengan bingungnya. Meskipun telah menjadi seorang ibu. Shirohana tetaplah seorang remaja yang baru dewasa yang berumur 20 tahun. Ia menjadi ibu muda di usia seperti ini. Jujur saja, sebenarnya ini bukanlah hitungan waktu yang tepat untuk segera menikahinya.
Shirohana masih tidak peka terhadap perasaannya sendiri. Meskipun ia peka terhadap perasaan orang lain.
"Kenapa kau menangis juga?" tanya Kouta.
"Aku tidak tahu...." jawab Shirohana.
Benar seperti dugaannya. Ia tidak dapat merasakan perasaannya dengan jelas. Ia prihatin dengan Shirohana. Ketakutan juga menyelimutinya. Ia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk, sangat buruk.
"Ayo kita pulang," ajak Kouta.
Shirohana mengangguk dan pulang bersama Kouta. Kouta membantu Shirohana untuk menenangkan Kano yang menangis. Setelah Kano telah berhenti menangis, Kouta menggendong Kano ke ranjang bayinya untuk tidur. Shirohana sudah lama berhenti menangis saat menenangkan Kano. Kouta mendekatinya.
"Apa yang kau rasakan saat itu?" tanya Kouta.
"Sesak," jawab Shirohana.
Kouta merasa ada sesuatu buruk yang sudah lama terjadi.
"Apakah kau juga merasakan ada sesuatu yang ganjal?" tanya Shirohana.
Kouta mengangguk.
"Hilangnya Kazue bersamaan dengan hilangnya Kasumi. Melihat peristiwa seperti ini saja sudah cukup mencurigakan," jawab Kouta.
"Aku juga sudah curiga. Tapi, bagaimana kita mengatasinya? Kita tidak ada petunjuk apa-apa untuk kasus ini. Sepertinya ada yang menghilangkan jejak peristiwa," balas Shirohana.
"Aku rasa Kasumi....."
"Kasumi bisa jadi membunuh Kazue atau sebaliknya. Atau ia juga terbunuh. Jadi pendapatku.... Kazue telah tiada dan Kasumi kemungkinan masih hidup atau bernasib sama dengan Kazue. Antara Kazue dibunuh Kasumi atau sebaliknya dan mereka berdua di serang oleh seseorang. Atau bahkan ada yang menculik mereka. Ini sangat rumit. Terlalu banyak dugaan," ujar Kouta.
Shirohana terdiam. Ia sudah menduga telah terjadi sesuatu yang buruk. Dilihat dari komentar Kouta. Tak ada kesan positif. Hanya ada negatif. Ini sudah cukup mengerikan. Yang berkomentar bukanlah manusia biasa. Ini adalah seorang Kouta. Sang Dewa Yokai! Bisakah kau membayangkan apa yang terjadi, jika seorang Kouta berkomentar negatif tentang ini.
"Aku rasa Kazue tak mungkin diculik atau membunuh. Siapa yang bisa melihatnya selain Keluarga Tsuki dan kita untuk di culik. Dan Kazue adalah rubah kecil yang baik. Tak mungkin ia membunuh..."
"Jadi, dugaanku yang terasa nyata adalah Kasumi yang membunuh Kazue."
Jika seorang Kouta mengatakan ini.... itu berarti kedok Kasumi akan segera terbongkar!
-to be continue-
![](https://img.wattpad.com/cover/132644187-288-k977411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅
FantasyFantasy Romance Series- 1 Shirohana hanya seorang gadis malang yang tak diinginkan oleh masyarakat di tempat tinggalnya. Namun, nasibnya berubah ketika bertemu dengan Dewi Aori dan Dewa Kenzo. Segala hal mistis terjadi. Shirohana tidak mengerti deng...