Suspicion

29 1 0
                                    

Author POV

Aori dan Kenzo pun kembali ke Rumah. Dan mereka melihat Shirohana, Kouta, dan Kazue di ruang tamu. Dan mereka pun segera mendekati Shirohana.

"Shiro," panggil Aori.

"Hm?" balas Shirohana.

"Kami telah didesak oleh Dewi Shuuji untuk melatih daya spiritualmu. Jadi kami akan memberimu latihan spiritual setiap jam 3 atau 4 subuh," kata Aori.

"Ah baiklah," balas Shirohana.

"Bagus."

Aori melihat Kouta. Dan Kouta juga melihat Aori.

"Ada apa Aori?" tanya Kouta.

"Ah," respon Aori dengan mengedipkan kedua matanya satu kali.

"Kau telah ingat rupanya Kouta," kata Kenzo.

"Iya," jawab Kouta dengan ekspresi datar.

"Kouta kau juga harus membantuku dalam melatih daya spiritualnya Shirohana. Jika tidak maka akan sulit bagi Shirohana untuk berkembang," kata Aori.

"Baiklah," balas Kouta.

Pada saat jam 3 subuh...

Shirohana pun bangun dari tidurnya. Ia turun dari ranjangnya dan segera keluar. Saat ia sampai di ruang tamu, ia melihat Kasumi juga. Shirohana terkejut.

"Kasumi, apa yang kau lakukan di saat matahari belum terbit?" tanya Shirohana.

Kasumi yang tidak menyadari keberadaan Shirohana pun terkejut. Dan perlahan lahan ia berbalik menghadap Shirohana dengan wajah ketakutan dan berkeringat dingin.

"Uhhh.... hanya mencari udara segar saat tak bisa tidur?" jawab Kasumi dengan nada suara yang bingung bercampur takut.

Shirohana mencurigai Kasumi.

'Nada suaranya seperti orang ketakutan yang kebingungan harus mengatakan apa. Apa yang sedang ia sembunyikan?' batin Shirohana berkata.

"Bohong," jawab Shirohana.

Tatapan mata Shirohana berubah menjadi tajam. Kasumi bergidik ngeri.

'Dia jelas jelas menyembunyikan sesuatu dariku,' batin Shirohana berkata.

"A-a-aku tidak!" bantah Kasumi.

"Lalu, katakan dengan jelas. Apa yang kau lakukan di saat matahari belum terbit?" tanya Shirohana.

"Hanya mencari udara segar saat tidak bisa tidur!" jawab Kasumi dengan nada marah sekaligus takut.

"Tak masuk akal! Aku sering tidur sekamar denganmu dan Kak Kimi. Jika kau tak bisa tidur, kau hanya berada di kamarmu dan berbaring di ranjang dengan mata terbuka. Kau tak pernah keluar dari kuil ataupun kamarmu," balas Shirohana.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Kasumi.

"Aku melihatnya sendiri di saat aku terbangun untuk pergi ke toilet! Apa kau melupakannya?" balas Shirohana.

Kasumi terdiam.

"Aku hanya ingin ke toilet," balas Kasumi.

Alis Shirohana berkerut. Dan Kasumi merasa kesal.

"Sudahlah! Kan aku tidak mengganggu siapa pun! Aku hanya keluar dari rumah jam segini untuk mencari udara segar! Dan kau juga keluar jam segini kan?! Apa yang kau lakukan juga?!"

"Haha menggunakan pertanyaanku kepadamu untuk melawanku. Benar benar terlihat segala dusta yang kau perbuat," balas Shirohana.

Kasumi terdiam. Ia tidak menduga Shirohana lebih lihai daripada yang ia kira.

"Kau tahu bahwa rumah ini kedatangan dua makhluk yang suci bukan? Satu orang Dewa dan satu orang Dewi. Mereka menyuruhku untuk menemui mereka jam segini untuk berlatih ilmu spiritual," jawab Shirohana.

"Bagaimana aku bisa mempercayai kata katamu?" tanya Kasumi.

"Kalau begitu ikutlah denganku," jawab Shirohana.

Kasumi terdiam. Ia tak bisa melawan Shirohana. Ia segera berlari keluar dari rumah itu meninggalkan Shirohana.

"Hei! Kenapa kau kabur?! Mau kemana kau?!" teriak Shirohana.

Dan kini hanya tinggal Shirohana di ruangan itu.

"Mencurigakan."

Shirohana keluar dari rumah itu dan segera menuju ke halaman belakang rumah. Di Rumah Tsuki tak ada pintu ke halaman belakang rumah. Jadi, ia harus melewati pintu utama dan pergi ke belakang rumah.

Di sana ada Aori dan Kenzo yang menunggunya. Mereka terlihat tidak sabar.

"Kenapa lama sekali?" tanya Aori.

"Aku bertemu dengan Kasumi," jawab Shirohana.

"Kasumi? Siapa dia?" tanya Kenzo.

"Kau ingat saat kau disambut dengan gembira oleh penghuni rumah ini. Saat itu, ada seorang gadis yang ingin duduk di sebelah Kouta dengan suara yang diimut imutkannya. Tapi, Kouta melarangnya untuk duduk di sampingnya," jawab Shirohana.

Kenzo tertawa. Sampai sampai ia hampir terjatuh. Untung Aori menahannya.

"Oooo gadis itu hahahahahahah aku masih ingat bagaimana wajahnya saat Kouta menolaknya, sungguh konyol ia seperti istri yang dibuang suaminya hahahaah," kata Kenzo.

"Itu sangat menjijikkan jadi dia yang namanya Kasumi. Tapi, apa yang ia lakukan di saat matahari belum terbit?" tanya Aori.

"Itulah yang membuat aku menjadi lama. Saat aku menanyakan itu Kasumi bilang ia ingin mencari udara segar karena tidak bisa tidur. Tapi, selama ini aku tak pernah melihatnya seperti itu, ini sangat mencurigakan," jawab Shirohana.

"Mungkin ini hanya kebetulan?" respon Kenzo yang masih bingung.

"Kenapa kau mencurigainya? Kau bahkan tak tahu apa yang pernah ia lakukan setiap malam karena kau tertidur," tanya Aori.

"Dia tidak memberitahuku tempatnya dan ia menampilkan wajah ketakutan yang berkeringat dingin ia bahkan melawanku dengan menggunakan metode membalikkan pertanyaan melihatku subuh subuh ingin keluar rumah," jawab Shiro.

Aori dan Kenzo paham. Jika orang yang tidak berbohong, maka ia tidak akan menunjukkan ekspresi seperti itu.

"Membungkus tulang dengan daun talas," respon Aori.

"Iya, tak heran jika kau mencurigainya," balas Kenzo.

"Sudahlah ayo kita latihan," kata Aori.

"Kau masih ingat cara terbang kan?" tanya Kenzo.

"Iya," jawab Shirohana.

"Tunjukkan," kata Aori.

Hana pun menutup kedua matanya berusaha konsentrasi dan mengumpulkan tenaga dalamnya. Ia pun berlari dua sampai tiga langkah lalu ia menapakkan kaki kanannya, lalu ia terbang dengan tangan kanan yang berada di depannya dengan jari telunjuk dan jari tengah yang merapat sedangkan jari lainnya menekuk mengepal. Tangan kirinya merentang lurus ke belakang. Ia terbang tanpa gangguan.

Aori dan Kenzo yang melihatnya merasa senang. Ternyata Shirohana sedikit berhasil.

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang