Author POV
Kasumi dan Shirohana pun sedang melarikan diri. Saat sedang melarikan diri, tiba tiba ada sebuah ledakan tepat di belakang mereka. Otomatis mereka pun terpental dan terjatuh. Dan ternyata ledakan itu berasal dari Naga Neraka yang ingin memangsa mereka. Dan kini Naga Neraka itu mulai mendekati mereka. Dan mereka semakin mundur. Sampai sampai tangan Kasumi hampir terpeleset ke arah jurang, untungnya ia tidak terjatuh. Shirohana pun menengok ke kanan dan ke kiri mencari alat untuk menjadi tameng. Dan yang ia temukan hanyalah sebuah kayu panjang yang tajam. Mau tidak mau ia pun mengambil kayu itu dan mengacungkan kayu itu pada Naga Neraka itu.
Dengan tangan bergetar dan mata yang tajam Shirohana mengacungkan kayu itu sambil menatap Naga Neraka tersebut. Naga Neraka itu hanya menghela nafasnya dan mengayunkan ekornya pada lengan Shirohana sehingga meninggalkan luka sobek yang besar pada lengannya, dan kayu yang tajam itu terpental jauh begitu saja.
Shirohana terkejut dan hanya terdiam menatap Naga Neraka tersebut. Naga Neraka tersebut ingin mencengkram Shirohana tetapi tangan Naga Neraka tersebut tertusuk oleh pedang.
"GRAAAAAH!"
Shirohana terkejut dan menengok kanan kiri lagi mencari seseorang yang melempar pedamg tersebut.
Dan secara tiba tiba seseorang menggendong Shirohana dan Kasumi pergi dari tempat itu. Dan tentu saja Shirohana dan Kasumi kaget. Dan mereka pun memberontak.
"HEI LEPASKAN AKU! SIAPA KAU HAH?!" teriak Shirohana.
"IYA SIAPA KAU HAH!" teriak Kasumi.
"Ish jangan memberontak bisa tidak?! Aku sedang menyelamatkan kalian!" omel orang tersebut.
Dan mereka pun terdiam. Lalu, orang tersebut membawa mereka ke sebuah desa yaitu, Desa InJu.
Mereka dibawa ke tabib untuk diobati beberapa luka mereka. Kasumi hanya memiliki beberapa lecetan kecil di pipi, kakinya, dan tangannya. Sedangkan Shirohana memiliki luka sobek yang besar pada lengannya. Jadi, Shirohana merintih kesakitan ketika sedang dijahit. Dan setelah selesai pengobatan. Shirohana dan Kasumi duduk bersampingan di sebuah ranjang khusus pasien.
Shirohana masih memegang lengannya yang baru saja dijahit. Dengan tatapan kesakitan sekaligus datar. Kasumi yang menatapnya merasa sedikit sedih.
"Kasumi, bagaimana dengan keadaan Kak Kimi?" tanya Shirohana.
"Uhhh,"
Kasumi ragu untuk mengatakannya pada Shirohana. Dan Shirohana pun menatapnya dengan tatapan sedikit datar.
"Kak Kasumi?"
"Kak kimi ... ia menghilang tanpa kabar," jawab Kasumi.
Shirohana pun menghela nafasnya. Merasa lelah atas segala kehilangannya. Dan tidak lama kemudian orang yang menyelamatkan mereka pun datang menemui mereka.
Shirohana terkejut melihat orang tersebut.
'Rambut merah yang panjang, bekas luka di hidungnya, mata yokai, telinga yokai, dan tatapan dingin, laki laki. Kouta?' batin Shirohana berkata.
Kasumi yang melihatnya pun merona terpana dengan wajah khas lelaki itu. Dan ia sedikit jatuh hati pada lelaki itu.
"Kouta?"
Orang tersebut terkejut ketika melihat Shirohana.
'Mata biru, kulit putih, rambut putih, dan bibir sedikit merah muda. Wanita ini seperti yang ada di mimpiku,' batin orang tersebut berkata.
"Maaf tapi apakah kau memanggilku Kouta?" tanya orang tersebut.
Shirohana sedikit terkejut. Dan mengangguk.
"Tapi, namaku adalah Ren," kata orang tersebut.
"Ahh," respon Shiro.
Ia pun tersenyum sedih. Dan pegangan tangannya pada lengannya tambah erat.
"Maaf. Aku kira kamu adalah orang baik yang pernah ku kenal, aku ingin keluar mencari udara segar dulu ya," kata Shirohana.
Shirohana pun keluar dari rumah tabib. Ren hanya melihat Shirohana dengan tatapan sedikit bingung.
"Um.... permisi. Tuan Ren," panggil Kasumi dengan suara yang dilembut lembutkan.
Ren pun melihat Kasumi.
"Kenapa nona?" tanya Ren.
"Uhh tidak. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan saya. Hehe," kata Kasumi masih dengan suara yang dilembutkannya.
"Iya sama sama," balas Ren.
Dan Ren pun keluar dari rumah tabib itu.
"Haah dia sangat tampan," kata Kasumi dengan wajah merona.
Sedangkan Shirohana...
Shirohana sedang berada di atas pohon sakura yang tumbuh di tengah tengah Desa InJu sambil memainkan serulingnya. Ren yang mencari cari Shirohana pun terkejut melihatnya berada di atas pohon itu.
"Hei nona yang berada diatas pohon! Bukankah tanganmu masih sakit?!" teriak Ren.
Shirohana pun berhenti memainkan serulingnya. Dan menengok ke arah Ren.
"Sudah tidak sakit lagi!" teriak Shirohana.
"Tetapi, tetap saja kau tidak boleh memanjat di sana!" balas Ren.
"Sudahlah jangan pedulikan aku!" balas Shirohana.
Tiba tiba dahan yang diduduki Shirohana pun patah. Dan ia pun terjatuh.
"Aaaaaaah!!"
Dan Shirohana pun ditangkap oleh Ren.
"Nah, sudah kukatakan jangan 'kan," balas Ren.
Shirohana pun menampilkan wajah kesalnya.
"Turunkan aku," kata Shirohana.
"Tidak,"
"Turunkan!"
Shirohana berusaha memukul lengannya Ren tetapi sayangnya karena luka sobeknya ia kesakitan duluan.
Ren yang melihatnya pun merasa gemas dengan Shirohana. Dan cekikikan.
"Apa yang lucu hah?! Sakit tau!" bentak Shirohana sambil menangis.
"Ayolah jangan galak galak," bujuk Ren sambil menahan tawa.
"Aku akan membawamu ke rumahku untuk istirahat," lanjut Ren.
"APA?! TAPI KAMU LAKI LAKI MALAH BOLEH MEMBAWA SEMBARANG WANITA KE RUMAHMU!" bentak Shirohana yang merasa sedang dilecehkan.
"Hei kau pikir aku tinggal seorang? Aku memiliki kakak dan adik perempuan tahu!" balas Ren sambil menahan tawa. Merasa geli dengan respon Shirohana.
Shirohana pun terdiam dengan mulut terbuka. Ia sedang mengamsumsi keadaan. Dan akhirnya wajahnya memerah, setelah dipikir pikir ia sedang salah bertindak. Dan itu sangat memalukan.
Dan mereka pun pergi ke Rumah Ren dengan tenang.
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅
FantasyFantasy Romance Series- 1 Shirohana hanya seorang gadis malang yang tak diinginkan oleh masyarakat di tempat tinggalnya. Namun, nasibnya berubah ketika bertemu dengan Dewi Aori dan Dewa Kenzo. Segala hal mistis terjadi. Shirohana tidak mengerti deng...