Kano

38 3 2
                                    

Author POV

Dewi Shuuji menggendong Kano. Ia terlihat senang. Kano perlahan-lahan menjadi senang dan tertawa. Shirohana pun merasa lega. Wajahnya menjadi dingin lagi. Ia terlihat seperti memiliki dua arwah. Satu dingin dan satu bagaikan bunga putih kecil dengan embun di atasnya.

Dua sisi Shirohana yang berbeda.... definisi Shirohana yang berbeda pula.

Dewi Shuuji mengembalikan anaknya. Shirohana berlutut dan sedikit membungkuk.

"Terima kasih Yang Mulia," ujar Shirohana.

Shirohana berpamitan dengan Kanuushi lainnya, terutama HongMo-sama.

Shirohana pergi dan kembali ke rumahnya. Dewi Shuuji melihat Shirohana sedih, HongMo-sama bertanya, "Apa yang salah Yang Mulia?"

"Anakku....." Ia merasakan ketidaktegaan atas penderitaan Shirohana. Yang sebenarnya.... tidak adil.

"Dia adalah Putri Shuuja?" tanya HongMo-sama. Dewi Shuuji mengangguk, lalu berkata, "lebih tepatnya reinkarnasi."

HongMo-sama mengangguk, lalu terdiam sebentar. "Apakah Anda ingin Hambamu ini.... menuliskan sejarahnya?"

Dewi Shuuji menatap HongMo-sama dengan tajam.

"Saat ia tidak berada di dunia ini.... jangan sekarang," ujarnya.

Mereka hanya bisa mengangguk pelan.

8 tahun kemudian.....

"Hei tangkap gadis nakal itu!" teriak seorang wanita sambil mengejar Kano.

"Hahahaha tidak kena! Tidak kena!" ejek Kano.

Kano sudah 8 tahun dan sifatnya sangat bertolak belakang dengan ibunya. Ibunya adalah seorang wanita kuat yang dingin, pendiam dan misterius. Sedangkan Kano adalah gadis kecil yang menjengkelkan tetapi pintar.

Di sekolahnya ia adalah murid perempuan yang paling pintar. Apalagi, di usianya yang sangat dini bisa mengatur strategi perang!

Shirohana awalnya hanyalah seorang pedagang kaya, tapi karena permintaan Kaisar Sha di kerajaan yang dekat dengan Tanah Waryu. Dia menjadi seorang jendral wanita.

Sejak menjadi jendral wanita, ia sangat jarang untuk pulang. Makanya, yang merawat dia saat ini adalah tetangganya yang bekerja untuk Hana, Bibi Kyora.

Ia masuk ke dalam rumahnya.

"Bibi Kyoraaa!" panggilnya girang.

Bibi Kyora yang sedang menyapu pun menyambut.

"Bibi, apakah ibu datang hari ini?" tanya Kano.

"Jika ia datang seharusnya ia memberimu surat dari kemarin," jawabnya.

Kano cemberut. Ia pun masuk ke dalam kamarnya. Belajar sebentar, mengerjakan tugas menyalin beberapa artikel dari gurunya, dan membaca strategi perang ibunya.

Setelah selesai, ia keluar dari kamarnya, mandi. Ia mengikuti Bibi Kyora, ia membantunya menyapu halaman belakang, mencuci baju, menjemur baju, masak nasi dan lauk pauk. Banyak hal yang ia lakukan. Sejak kecil sudah harus bisa rumah tangga untuk membantu meringankan bebannya Bibi Kyora. Lalu, setelah selesai memasak, mereka makan.

Setelah selesai membantu Bibi Kyora dan makan, ia memanjat pohon di halaman belakangnya. Ia memeriksa buah-buah mana saja yang siap dipetik. Ia memetik buah-buah yang sudah matang dan Bibi Kyora menegurnya.

"Kano! Turun! Itu sangat berbahaya! Kau bisa terluka!"

"Bibi! Kano sudah berpengalaman! Jangan khawatir!"

"Aiya! Itu permainan laki-laki! Bukan permainan perempuan!"

"Tapi Kano tidak mau!"

"Dasar gadis tomboy!"

Kano menghela nafasnya. Lalu, ia melompat turun. Telinganya dijewer oleh Bibi Kyora.

"Aduh! Sakit! Sakit!" teriak Kano.

"Kau anak nakal! Selalu berbuat ulah! Selalu buat bibi khawatir!"

Setelah selesai dijewer, Kano mengelus telinganya yang merah.

"Bibi dapat surat dari ibu," ujar Bibi Kyora seraya memberikan surat pada Kano.

Kano dengan cepat mengambil surat itu dan membacanya. Ekspresi sangat girang.

"Apa yang ibu katakan?" tanya Bibi Kyora.

"Besok ibu pulang!" jawab Kano semangat.

Bibi Kyora mengelus puncuk kepala Kano dengan senyuman hangat.

"Sana tidur, sudah malam," ujarnya.

Kano mengangguk dengan cepat. Lalu, ia berlari menuju kamarnya. Ia tidur. Bibi Kyora merasa sedikit prihatin.

"Gadis nakal ini.... sangat menyedihkan. Bahkan sekadar bertemu ibunya saja susah," gumam Bibi Kyora.

Bibi Kyora juga masuk ke dalam kamarnya. Di rumah itu ada 3 kamar. Satu kamar untuk Kano, satu kamar untuk Bibi Kyora, dan satu untuk Shirohana.

Keesokannya....

Shirohana datang pada saat sekitar jam 12 siang. Bibi Kyora berlutut dan menyatukan kedua tangannya, seraya berkata, "Jendral Shi BaiHua."

Shi BaiHua adalah nama yang diberikan Kaisar Sha kepada Shirohana. Yang mana artinya tak beda jauh dari nama aslinya, yaitu bunga putih Shi. Hanya marganya saja yang berubah. Ia tidak lagi dipanggil Shirohana oleh warga sipil setempat. Melainkan Jenderal Shi atau Shi BaiHua.

"Bangunlah," ujarnya.

"Terima kasih banyak Jenderal Shi," balas Kyora.

Shirohana duduk di ruang tamu sambil diseduhi teh oleh Kyora.

"Bagaimana dengan anakku?" tanya Shirohana.

"Nyonya... anak Anda sangat nakal. Tapi, ia sangat pintar. Ia menjadi murid kesayangan para guru," jawab Kyora.

"Ia sebenarnya baik... tapi, ia sepertinya kurang diperhatikan. Makanya, ia berbuat nakal seperti itu," lanjut Kyora.

Shirohana berhenti meminum tehnya. Ia meletakkan tehnya dan menatap Kyora dingin.

"Apa maksudmu?" tanya Shirohana.

"Nyonya... ia sangat rindu dengan Anda," jawab Kyora.

"Kenapa kau tidak bisa menetap saja di sini? Atau membiarkan kami tinggal di tempatmu?" tanya Kyora.

Shirohana terdiam sebentar. Dan menghela nafasnya.

"Karena... aku banyak tugas. Juga... jika aku membiarkan kalian tinggal bersamaku... kalian akan selalu berada dalam bahaya," jawab Hana.

"Kenapa Anda berpikir seperti itu?" tanya Kyora.

"Karena kehidupan di istana tidak bagus," jawab Hana.

Kyora tak mengerti jalan pikir Hana. Bukankah akan sangat enak tinggal di istana. Kau akan dilayani layaknya putri.

"Di istana banyak siasat. Banyak perkawinan paksa. Aku telah berpengalaman dalam melihat karakter. Bahkan yang kelihatan polos sekalipun bisa berbuat seperti itu. Nyawaku di sana juga terancam, tapi karena Kaisar Sha memaksaku. Jadi, aku terpaksa tinggal di sana. Di istana sangat sulit untuk menemukan orang yang benar-benar murni," jelas Hana.

Kyora mengangguk. Lalu, tak lama ia mendengar suara yang lantang memanggil mereka.

"Ibu! Bibi Kyora! Aku pulaaaang!"

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang