Author POV
Di dalam goa yang tidak terlalu jauh dari Desa InJu....
Kasumi memasuki goa itu dan pergi menemui penyihir yang telah ia percayai.
"Kakak," panggil Kasumi.
Penyihir yang awalnya tidak memperhatikan Kasumi dan membaca beberapa buku mantra itu, menengok Kasumi. Ia menutup buku mantra itu dan berjalan mendekati Kasumi.
"Ada apa?" tanya penyihir itu.
"Aku sudah tak tahan. Aku ingin melakukan ritual itu." Penyihir itu tersentak. Tak lama kemudian ia mengangguk.
"Kau takkan menyesal bukan?" tanya penyihir itu meyakinkan.
"Iya. Segeralah melakukan persiapan," jawab Kasumi.
Penyihir itu mengangguk.
"Baiklah. Ini akan berlangsung setelah satu bulan. Dan kau masih ingat persyaratannya?" jawab sekaligus tanya penyihir itu.
"Aku akan mempersembahkan nyawaku pada mereka," jawab Kasumi.
Kasumi telah gila! Ia bahkan rela mengorbankan dirinya sendiri demi membunuh orang yang dibencinya!
Sedangkan di kamar Shirohana...
Aori, Kenzo, Kazue dan Maoki memasuki kamarnya. Alangkah terkejutnya mereka melihat Shirohana yang menggendong anaknya di ranjangnya dan Kouta berada di samping ranjangnya. Yang lebih terkejutnya lagi, mereka melihat buncitan di perutnya menghilang. Kazue dan Maoki dengan histeris berteriak dan mengucapkan kata-kata yang cukup ngawur. Jangankan mereka, bahwa dua orang dewa-dewi nan agung dan bijaksana saja terkejut sampai terdiam dengan angin disekitarnya yang telah berubah menjadi hampa.
Shirohana dan Kouta hanya terkekeh canggung. Bagaimana mereka harus menjelaskan ini kepada orang yang syok supaya tidak bertambah syok? Pastinya mereka akan lebih terkejut lagi jika mengetahui penyebab kelahiran ini.
Aori dan Kenzo telah kembali seperti semula. Wajahnya yang awalnya pucat pasi berubah menjadi hangat. Mereka lalu mendekati Shirohana.
"Hana... karena kita telah mengajarkan semua ilmu yang telah kita pelajari padamu. Maka, kelak kau harus berjuang sendiri tanpa pengawasan kita," ujar Aori.
Kazue dan Maoki terkejut.
"Hei, kenapa seperti itu? Bukankah kalian yang ditugaskan untuk menjaga Nyonya Shirohana?" tanya Maoki dengan nada yang terdengar jengkel.
"Kita juga memiliki tugas lain dari guru kami dan Raja Langit, bocah," jawab Kenzo jengkel.
Maoki hanya mendengus kesal. Kazue menjewer telinga Maoki. Tentu saja Maoki telah memalukan Ras Kitsune Immortal.
Yah, mereka adalah Kitsune Immortal yang mana artinya mereka adalah siluman rubah pihak surgawi. Itulah mengapa baik Maoki maupun Kazue, wujud mereka tetaplah rubah putih.
"Ah sudahlah, sudahlah," damai Shirohana.
"Ya sudahlah. Kita pamit sekarang," ujar Aori yang ssbenarnya juga cukup canggung.
"Jaga baik-baik nyonyamu, Maoki, Kazue." Ia memberikan tatapan mengancam pada mereka. Masih merasa jengkel karena perkataan Maoki tadi.
Aori menepuk pelan bahu Kenzo. Memberinya peringatan bahwa dia sudah cukup keterlaluan. Dan mereka pun pergi.
Kazue dan Maoki pun berebutan untuk melihat Kano. Seperti anak kecil.
Shirohana dan Kouta hanya mendengus geli melihat mereka.
Pada saat subuh hari....
Kasumi berjalan keluar dari kamarnya dengan pelan. Berusaha untuk tidak membangunkan yang lainnya. Sejak tahu bahwa Shirohana akan bangun sekitar jam 3 atau 4, ia mengatur ulang jadwalnya menjadi jam 2 atau 1. Saat ia sampai di depan halaman rumah. Ia melihat di sisi kiri dan kanan depan gerbang kayu itu, ada Kazue dan Maoki. Dengan pelan ia berusaha melewati mereka. Namun sayangnya, saking memperhatikan mereka ia tidak sadar jika ia telah menginjak sebuah ranting di depannya. Telinga rubah Kazue bergerak-gerak. Sedangkan Maoki masih nyenyak dalam tidurnya. Kasumi dengan cepat kabur. Tapi, sayangnya ia tidak menyadari bahwa Kazue diam diam mengintip Kasumi dengan berpura pura masih tertidur.
Setelah Kasumi pergi, Kazue mengangkat kepalanya. Dan berjalan mengikuti Kasumi. Mengikuti jejak kakinya.
Dan sampailah ia di sebuah goa yang tak pernah ia lihat tapi jaraknya tak terlalu jauh. Di balik semak-semak itu Kazue melihat Kasumi memasuki goa itu.
'Energi hitam yang sangat kuat!' bisik Kazue dalam hati.
Setelah Kasumi masuk ia pun diam-diam memasuki goa itu. Dan menguping setiap pembicaraannya. Kazue terkejut. Kasumi ternyata memiliki rencana untuk mencelakai tuan dan nyonyanya! Kazue baru saja ingin keluar dari goa itu. Tapi, sayangnya ia telah membuat sesuatu yang terbuat dari keramik rapuh terjatuh dan bergegas ia kembali sembunyi.
"Siapa di situ?" tanya Kasumi dengan nada dingin yang rendah.
Kazue sambil merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia begitu cerobohnya menjatuhkan benda itu?! Kasumi mendekati arah suara. Ia merasakan energi surgawi, tapi itu tidak begitu kuat. Mengetahui itu Kasumi memiliki keberanian, ia menggunakan energi hitamnya. Cukup mengayunkan tangan kanannya saja. Ada banyak angin berwarna hitam yang mengobrak abrik tempat itu. Kazue bertahan dengan menggunakan energi surgawinya. Sayangnya, ia hanyalah peliharaan surgawi. Energi yang dimilikinya bahkan lebih buruk dari yang kalian duga.
Tak lama ia pun terseret oleh angin itu dan Kasumi dengan energi hitamnya, ia menghentikan angin itu dan melayangkan Kazue dengan ilmunya.
"Rupanya ada seekor rubah kecil yang ingin mengganggu rencana kita... kakak," ujar Kasumi.
Kazue berkeringat dingin. Bagaimana dengan nasibnya sekarang?
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅
FantasyFantasy Romance Series- 1 Shirohana hanya seorang gadis malang yang tak diinginkan oleh masyarakat di tempat tinggalnya. Namun, nasibnya berubah ketika bertemu dengan Dewi Aori dan Dewa Kenzo. Segala hal mistis terjadi. Shirohana tidak mengerti deng...