Legend Started

45 3 0
                                    

Author POV

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Saat di perjalanan mereka bercerita juga tentang kenangan kenangan Kehidupan Shirohana sebelumnya. Dan tentu saja kenangan kenangan yang indah.

"Waah pantas saja Shirohana yang dulu selalu menghukummu untuk menghafal kitab kitab kuno, Kazue. Kau bahkan selalu mengerjainya tanpa takut!" kata Aori.

"Hehehe.... maaf nona," kata Kazue sambil menggaruk pipinya.

Shirohana pun hanya tersenyum.

Tiba tiba, Kenzo yang sedang memimpin jalan pun terhenti. Kouta dan Maoki yang bingung pun segera bertanya.

"Ada apa Kenzo?" tanya Kouta.

"Iya, kenapa kita berhenti?" tanya Maoki.

"Kalian .... apakah kalian merasa ada yang mengikuti kita sejak tadi?" tanya Kenzo.

"Yaah menurutku sih tak ada apa apa," jawab Maoki.

Sedangkan di balik semak semak ada beberapa monster yang bersembunyi. Mereka membuntuti mereka sejak tadi ternyata. Salah satu monster pun secara tidak sengaja menginjak sebatang kayu yang kecil.

 Salah satu monster pun secara tidak sengaja menginjak sebatang kayu yang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telinga Kouta yang tajam pun bergerak gerak.

"Ada seseorang di semak semak," kata Kouta.

Monster monster itu pun bersiap siap untuk menyerbu mereka.

Para gadis juga bersiap siaga untuk berlari. Dan para lelaki pun bersiap siaga untuk melindungi para gadis.

"Satu ..... dua .... TIGA!" teriak Kenzo.

Dan mereka pun berlari dan para monster itu pun mengejar mereka.

"GRAAAAAAAAHHHHH!!!"

Kouta, Kenzo, dan Maoki pun mengeluarkan senjata mereka.

Kouta

Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenzo

Maoki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maoki

Kouta pun melindungi Shirohana yang hampir terkena serangan monster monster itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kouta pun melindungi Shirohana yang hampir terkena serangan monster monster itu.

Srak!

Monster itu pun terbelah dua. Mereka sambil berlari sambil mengobrol sedikit.

"Pakailah kekuatanmu!" teriak Kouta.

"Tapi- " kata Shirohana yang terpotong.

"Pakai saja!" teriak Kouta.

"Baiklah,"

Shirohana pun berkonsentrasi lalu tanda lahirnya pun mengeluarkan cahaya warna biru. Dan dari tandanya ia pun mengeluarkan sebuah senjata, yaitu seruling.

Ia pun memainkan melodi melodi untuk menyiksa hantu yang pernah diajarkan oleh Aori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun memainkan melodi melodi untuk menyiksa hantu yang pernah diajarkan oleh Aori.

Monster monster itu pun kesakitan dan itu memberi mereka waktu untuk kabur.

"Kerja yang bagus nona," puji Kazue.

"Hehe makasih," jawab Shirohana.

"Sepertinya ini masih belum berakhir," kata Kenzo.

Dan benar hantu hantu itu hanya sakit sementara lalu mereka mengejar Shirohana dan yang lainnya lagi.

Aori pun menggerutu.

"Sepertinya kita memang harus memakai cara yang paling kasar bagi seluruh hantu! Shirohana, Kouta, Kazue, dan Maoki kalian harus berpisah sepasang sepasang!" kata Aori.

Aori pun mengeluarkan pedang yang sama dengan milik Kenzo.
Dan menusuk perut monster yang berada di samping kanannya.

"Ayo Kenzo!" teriak Aori.

Kenzo pun mengangguk. Mereka pun berpisah ke arah barat dan 2 monster mengikuti mereka ke arah barat. Kazue dan Maoki pun berpisah ke arah timur dan 2 monster mengikuti mereka ke arah timur. Tinggal tersisa 2 monster lagi. Shirohana dan Kouta pun berlari lurus ke arah utara.

Mereka berlari terus dan terus. Tetapi, jalan mereka buntu yang dibatasi dengan sungai besar yang memiliki arus yang sangat kencang. Mereka pun berhenti.

"Sepertinya kita memang harus berperang dengan mereka," kata Kouta.

Mereka pun menghadap ke arah monster itu. Kouta pun beradu pedang dengan para monster itu. Sedangkan Shirohana ia sudah berusaha memainkan alunan musik serulingnya namun masih belum berhasil.

Monster monster itu menyemburkan racun kepada Shirohana. Tetapi, racun itu dihalangi dengan tangan kanannya Kouta. Lalu, kulit tangan kanannya Kouta sedikit memipih. Dan tentu saja itu seperih di bakar dengan api.

"Kouta!" teriak Shirohana karena terkejut.

Matanya Shirohana pun berubah dari biru menjadi kuning. Dan matanya membentuk mata burung phoenix. Ia pun bergulat dengan monster monster itu.

Ia mengapitkan kepala monster 1 dengan kedua lengannya yang membentuk huruf x. Ia memutar mutarkan kepala monster 1 sebanyak 4 kali lalu memelintirkan ke kiri dan ke kanan sehingga tulang leher monster itu patah dan akhirnya monster itu pun lenyap. Dan di belakangnya Shirohana ada monster 2 yang berusaha memenggal kepala Shirohana namun tidak bisa karena Shirohana membalikkan badannya lebih dahulu dan memukul dada kiri monster itu dengan telapak tangan kanannya dengan sangat kencang. Dan jantung dari monster itu hancur dilanjutkan dengan memelintirkan kepala monster itu seperti tadi lalu ia pun memukul kepala monster itu dengan siku tangan kanannya. Ia pun menjatuhkan monster itu ke tanah lalu monster itu lenyap.

Mata Shirohana pun kembali menjadi normal. Ia pun pingsan dan hampir terjatuh ke arah sungai karena di tahan oleh Kouta.

Namun sayangnya, karena Kouta terkena racun dari monster monster itu. Ia menjadi sedikit lemah karena racunnya sudah mengalir setengah lengan kanannya. Mereka pun terjatuh ke sungai itu.

Dan legenda pun dimulai.

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang