Author POV
Sudah satu tahun Shirohana menjadi anggota dari Kuil Shinto tersebut. Semenjak Kimi dan Kasumi tahu bagaimana dengan nasib sebenarnya Shirohana, mereka merasa iba dengan Shirohana. Yuu-sama juga tahu bahwa jika mereka tidak tahu nasib Shirohana mereka takkan baik dengan Shirohana dan takkan mengasihaninya malahan seperti para anggota Kuil Shinto lainnya yang mengucilkan Shirohana.
Kini Shirohana sedang menyapu halaman Kuil Shinto sambil bersenandung disertai dengan senyuman yang manis. Dan kebetulan saja dua orang miko melihat Shirohana.
"Hei, lihat itu. Kenapa senang sekali ya?" bisik miko 1.
"Tau tuh. Menyebalkan. Gara gara dia, perhatian Yuu-sama jadi terarahkan ke dia. Padahal dulu Yuu-sama tak pernah membeda bedakan sekarang malah jadi lebih sayang sama dia daripada kita," bisik miko 2.
"Dia pasti telah menggodanya. Dasar, bakal dewi pembawa sial," bisik miko 1.
"Iya tuh," bisik miko 2.
Shirohana memang mendengar bisikan mereka berdua yang sangat dekat dengan dirinya. Tapi, ia tak ingin membalasnya. Dulu dia pernah membalasnya sekali tapi malah dapat makian lebih banyak dari mereka.
'Haaah dasar orang orang sirik!' batin Shirohana berkata.
Lalu, dua orang miko itu pun pergi. Shirohana yang awalnya senang pun terlihat sedikit cemberut. Ia berhenti bersenandung. Tak lama kemudian setelah dua orang miko itu telah pergi, Kimi dan Kasumi pun menghampirinya.
Shirohana yang melihat mereka pun langsung semangat dan senang. Ia pun menjatuhkan sapu itu dan berlari ke arah Kimi dan memeluknya.
"Kak Kimi!" seru Shirohana.
Kimi pun tertawa kecil melihat tingkah laku Shirohana yang seperti anak kecil. Ia pun mengelus kepala Shirohana.
"Shiro, Yuu-sama memanggilmu," kata Kimi.
"Iya tuh," kata Kasumi.
Shirohana pun menganggukkan kepalanya. Dan ia pun pergi ke ruangan Yuu-sama. Setelah sampai ke ruangan Yuu-sama.
"Yuu-sama!" panggil Shirohana dengan senang.
"Shiro, ayo duduk di sampingku," kata Yuu-sama.
Shirohana pun duduk di samping Yuu-sama. Dan ia pun menunggu Yuu-sama berbicara. Tetapi, Yuu-sama hanya diam dan menatapnya dengan tatapan sedih.
"Yuu-sama, apa yang ingin anda bicarakan?" tanya Shirohana.
"Shiro,"
Shirohana pun mengedipkan matanya. Karena bingung kenapa Yuu-sama hanya memanggil namanya saja tanpa berpesan apa apa.
Lalu setelah sekian lama diam Yuu-sama pun berbicara.
"Meskipun telah terjadi hal seburuk apa pun. Tetaplah tegar. Jangan sampai itu menyeretmu ke pembunuhan ataupun membalas dendam. Tetapi, jika memang sudah keterlaluan lawanlah dengan kepintaranmu," kata Yuu-sama.
Shirohana pun mengangguk. Tetapi, ia tidak mengerti apa alasan seniornya ini berkata demikian.
"Yuu-sama, apa alasan anda secara tiba tiba berkata demikian?" tanya Shirohana.
"Kau akan mengetahuinya sendiri," jawab Yuu-sama.
Lalu, tiba tiba ada sebuah keributan di luar. Yuu-sama dan Shirohana pun melihat keributan di luar. Dan ternyata telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh para siluman beserta monster dan kebakaran. Untungnya tempat mereka masih belum terbakar. Tetapi pembunuhan itu sudah semakin mendekati tempat mereka.
"SHIROHANA CEPAT LARI!" teriak Yuu-sama.
"Ta-tapi," kata Shirohana yang terpotong.
"IKUTI SAJA KATA KATAKU!" teriak Yuu-sama.
Shirohana pun berlari meninggalkan tempat itu dengan perasaan sedih, gelisah, dan takut. Dengan badannya yang bergetar membuat keseimbangan tubuhnya sedikit susah.
Dan ia pun mendengar teriakan Yuu-sama dan muncratan darah Yuu-sama.
CRAAAK!
"AAAH!"
Lalu, sambil berlari Shirohana
pun menangis. Ia tahu bahwa Yuu-sama telah terluka. Dan mungkin Yuu-sama meninggal. Dan karena itu ia tidak ingin melihat ke belakang, supaya tidak menambah ketakutannya dan tertangkap."Yuu-sama! Aku membuatkanmu teh!"
"Wah terima kasih,"
Perlahan lahan kenangan mereka pun muncul di pikiran Shirohana.
"Yuu-sama, apakah aku benar benar seseorang yang membawa sial?"
"Tidak jangan percaya dengan perkataan mereka itu tidak benar,"
"Hei! Dia menjatuhkan keramik ini!"
"Memang dasar pembawa sial!"
"Hukum dia dengan cambukan sebanyak 50 kali!"
Shirohana pun semakin menjadi jadi menangisnya. Baginya Yuu-sama bagaikan seorang ayah.
"Aaaah!" teriak Shiro yang sudah terkena cambukan sebanyak 20 kali. Dan beberapa kulitnya robek.
"Jangan!" teriak Yuu-sama.
"Apakah kalian tak bisa mengasihaninya! Itu hanya kesalahan kecil yang tak di sengaja! Kenapa harus terkena cambukan 50 kali! Apakah kau ingin dia mati!"
"Dia pantas!"
Dan mereka berusaha mencambuk Shiro tetapi di halang oleh Yuu-sama. Dan Yuu-sama tercambuk 1 kali.
"YUU-SAMA!!"
"Ma-maaf,"
"Beraninya kau menantang perintahku...,"
Dan mereka pun memberikan keringanan pada Shiro. Ia dikurung dalam gudang lama dan tak diberi makan. Tetapi, Yuu-sama tetap berusaha memberikannya makan meskipun terkena hukuman berat yaitu di pukul dengan tongkat kayu di punggungnya.
Shirohana pun terjatuh dan berusaha bangkit lagi, tapi tak bisa.
"Yuu-sama," lirih Shiro.
"Maaf jika aku tak bisa membalas budimu,"
Shirohana pun menangis sejadi jadinya. Kasumi yang juga kabur dan kebetulan melihat Shirohana pun menarik Shiro. Dan membawanya kabur. Shiro yang awalnya terkejut pun ikut lari. Dan dengan berat hati meninggalkan kuil itu.
'Karena terkadang pertemuan itu meninggalkan bekas luka kenangan indah saat perpisahan.'
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅
FantasyFantasy Romance Series- 1 Shirohana hanya seorang gadis malang yang tak diinginkan oleh masyarakat di tempat tinggalnya. Namun, nasibnya berubah ketika bertemu dengan Dewi Aori dan Dewa Kenzo. Segala hal mistis terjadi. Shirohana tidak mengerti deng...