She

39 2 0
                                    

Diatas ada gambaran wujud Shirohana. Bagi yang penasaran sama dia silahkan menikmati😁. Untuk wujud Kouta akan segera di tampilkan harap bersabar ya😁 (yaah kalau penasaran sih)

Author POV

Sesampainya di Rumah Ren. Shirohana pun diturunkan. Dan Ren pun menyuruh Shirohana untuk duduk di teras rumahnya yang sederhana. Rumah kayu khas Jepang, berukuran sedang dengan halaman yang luas dilengkapi dengan pagar pagar. Itulah deskripsi singkat dari Rumah Ren.

Ren pun masuk ke dalam rumahnya dan ia pun keluar dengan beberapa obat luka di tangannya. Ren pun duduk di samping Shirohana.

"Buka lengan bajumu," kata Ren dengan ekspresi datar.

Shirohana menarik lengan bajunya tinggi tinggi. Luka sobek yang baru dijahit itu terlihat sedikit terbuka. Ren dengan ekspresi sedikit marah pun membuka suaranya.

"Kenapa kau memanjat pohon di saat lukamu belum sembuh??! Lihat! Ini masih terlihat sakit!" marah Ren.

Shirohana hanya mencueki Ren.

'Toh, aku sudah pernah mengalami luka yang lebih parah dari ini dan tetap tidak sakit,' batin Shirohana.

Ren pun menghela nafasnya. Entah kenapa melihat luka sobek dari gadis satu ini membuat hatinya terasa sakit dan khawatir. Kini raut wajahnya yang marah terganti dengan raut wajah khawatir.

"Terpaksa luka sobekmu harus dijahit ulang," kata Ren dengan lemas. Ia tak tega dengan Shirohana.

Hanya saja Shirohana tidak merasa khawatir ataupun takut lagi. Setelah tahu bahwa pria mirip Kouta ini bukan Kouta. Hati ia menjadi sekeras batu dan mati rasa. Begitu juga dengan rangsangan tubuhnya dengan luka sobeknya.

Kouta kembali ke dalam rumahnya dan ia keluar dengan jarum dan benang. Ia duduk di samping Shirohana.

"Tahan ya," kata Ren menenangkan.

Kouta mulai menjahit luka Shirohana. Shirohana seperti sudah terbiasa saja. Ia tidak lagi menjerit kesakitan seperti tadi. Malahan ia hanya diam dengan raut wajah datar.

"Sepertinya kau sudah kebal dengan luka sobek ini. Apakah kulitmu sedang mati rasa?" tanya Ren heran.

Shirohana hanya menghela nafasnya. Ada sesuatu yang tak ia ingin ucapkan. Tapi, mau tidak mau ia harus menceritakannya. Kalau tidak maka ia akan dianggap sebagai pencari perhatian.

"Sebenarnya aku sudah pernah mengalami luka sobek ini. Memang saat baru dijahit itu menyakitkan tapi kalau untuk kedua kalinya sudah terasa biasa saja," Shirohana menjawab.

"Bagaimana luka itu bisa kamu dapatkan dulu?" tanya Ren penasaran.

Shirohana sudah menduga bahwa pasti Ren akan menanyakannya itu. Sedangkan ia hanya tidak ingin membicarakannya lagi masa lalu tetaplah masa lalu. Itu saja.

Lalu ia pun membuang muka.

"Maaf tapi aku tidak mau membicarakannya lagi," jawab Shirohana.

Ren pun baru sadar apa yang sedang ia bicarakan dan dengan tidak enak hati ia pun meminta maaf.

"Maaf, aku tidak bermaksud-" kata Ren yang terpotong.

"Sudah tidak apa, aku tahu kau tidak sengaja," potong Shirohana.

Shirohana tersenyum lembut kepada Ren. Dan Ren pun sedikit merona dan jantungnya berdebar kencang.

'Entah kenapa aku merasa pernah seperti ini sebelumnya?' batin Ren berkata.

Ren pun ikut tersenyum.

'Apakah dia adalah bagian dari masa laluku?'

'Aku harap iya,'

"Siapa namamu?" tanya Ren.

"Namaku Shirohana Aragashi. Panggil saja aku Shirohana," jawab Shirohana.

Lalu tidak lama kemudian seorang wanita yang baru masuk ke Rumah Ren pun mendekati mereka berdua.

"Ren, siapa gadis ini?" tanya wanita tadi.

Ren pun menengok ke sumber suara.

"Ah Kak Tsuki. Dia Shirohana. Orang yang baru saja aku selamatkan dari serangan monster," jawab Ren.

Tsuki melihat Shirohana dan Shirohana tersenyum manis kepada Tsuki. Tsuki juga membalas senyuman Shirohana. Tsuki melihat luka sobek Shirohana yang baru dijahit.

"Ren, sepertinya kamu lupa harus menempelkan obat pada luka sobeknya Shirohana," kata Tsuki.

Ren pun terkejut dan melihat kembali luka sobeknya Shirohana. Dan benar ia lupa menempelkan obat pada lengannya Shirohana.

"Astaga bagaimana bisa aku lupa!?" teriak Ren panik.

Tsuki hanya menggelengkan kepalanya. Lalu ia pun masuk untuk mengambil obat luka sobek dan kain putih. Ia keluar dan duduk di samping Shirohana. Ia tuangkan obat oles itu di luka sobeknya Shirohana. Shirohana hanya sedikit berdesis karena perih. Tsuki menuangkan obat itu sedikit pada kain putih dan mengikat kain putih itu pada luka sobek Shirohana.

"Shiro, bisakah kau masuk dulu ke dalam? Ada yang ingin aku bicarakan dengan pria ini," kata Tsuki.

Shirohana hanya mengangguk dan ia pun masuk ke dalam.

"Ren, kata tabib yang menyembuhkanmu dari racun siluman itu. Ia sudah menemukan resep obat untukmu. Dan sedang dalam proses pembuatan. Sekitar ... 3 bulan baru selesai," kata Tsuki.

"Baguslah," respon Ren.

"Tapi, wanita itu sepertinya mengenalmu sangat dekat," kata Tsuki.

"Oh, sebenarnya aku juga heran. Saat aku bawa dia ke desa ini. Wanita itu memanggilku Kouta. Entahlah ia keliru atau bukan. Tapi, sepertinya aku merasa familiar dengan nama itu," jawab Ren.

"Mungkin saja ia teman lamamu, pacarmu, atau istrimu," kata Tsuki sambil tersenyum.

Ren juga tersenyum.

"Dan sebenarnya aku merasakan perasaan yang sangat aneh saat berkenalan dengannya," kata Ren.

"Aku benar benar penasaran dengan masa laluku," lanjut Ren.

-to be continue-

The Legend Of Shirohana [FRS-1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang