08. Pertengkaran

5.5K 483 10
                                    

Entah ini bencana atau bahkan anugrah

~~~~~~~~

"Ayah bukannya ke Lampung. Kok sekarang ke kampus?" tanya ali gugup

"kenapa? Tadi ada berkas yang tertinggal disini. Malah membongkar kelakuan anak sendiri" sindir pak akbar sambil terus mengecek data yang akan ia bawa ke Lampung

"dengerin penjelasan ali dulu dong yah"

"Ayah lebih percaya dengan apa yang ayah lihat"

"Yah, ayah salah. Apa yang ayah lihat itu bukan yang sebenarnya"

Ali terus membela dirinya bahwa apa yang dilihat ayahnya itu salah.

"Ayah sudah tua ali. Umur ayah semakin tua. Dan kamu, mau sampai kapan tidak ada pendamping?" Jelas pak Akbar

"iya yah ali tau, umur ali sudah 24 tahun tapi yah belum ada yang pas dihati ali" terang Ali

"jika belum ada. Kenapa gadis itu bisa senyaman itu memeluk kamu, dan kamu diam. Bukankah dia bukan mukhrimmu? Kamu sudah berbuat dosa ali" gertak pak Akbar

"dia ketakutan yah. Makanya dia peluk ali. Dan ketika ali meminta dia untuk melepaskan. Dia tak mau" jelas Ali

Perdebat antara anak dan bapak kali ini tak bisa dihindari, karena sejatinya kedua orang ini sangatlah keras kepala.

Pak akbar tersnyum sinis "kamu jadi anak ayah berapa lama sih?"


Ali menautkan alisnya bingung dengan pertanyaan ayahnya yang ambigu begitu

"24 tahun" jawab Ali

"jadi kalau untuk menghafalkan al qur'an ayah pasti sudah melebihi hafiz yang ada di Indonesia ini"

Ali hanya terdiam mencermati ucapan ayahnya itu

"sama halnya kaya kamu. Ayah sudah khatam bila memahami sikapmu. Kamu itu baik,sholeh,sopan,tapi jika siapapun menyentuh kamu kecuali papa dan mama dan keluarga dekat kamu akan menghindarinya, atau jika dia sudah kelewatan. Kamu akan membentaknya dengan keras dan amarah yang memuncak. Lalu? Kenapa dengan gadis itu kau malah diam? Kau mencintainya?" Tanya pak Akbar begitu tenang

Bagai disambar petir disiang bolong, ali tak percaya bahwa itu akan terucap dari mulut ayahnya. Akhirnya diam adalah pilihan yang terbaik. Dia juga heran. Entah kenapa saat bersama prilly dia diam saja ketika prilly memeluknya. Entah apa yang ia fikirkan saat itu.

"sehabis papa pulang dari Lampung kita akan melamarnya" Ucap pak Akbar tegas

"Yah ali gak mau menikah dulu. Ali mau fokus ke pekerjaan ali"

"sebagai anak yang baik. Turutilah perintah orang tua"

Setelah itu pak akbar langsung pergi meninggalkan ali dengan sejuta rasa aneh . Benci,gak terima,malas,gak minat.

"Bagaimana aku bisa menikahi gadis seperti prilly? Tak paham agama sama sekali. Lalu bagaimana caranya merubahnya menuju kejalanmu Ya Allah?" batin ali

PANGERAN SURGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang