12. Hancur

4.7K 487 43
                                    

Harus kutinggalkan cinta, ketika ku bersujud.

Happy reading guys..
Awas typo bertebaran.

••••

Entah apa yang membuat prilly terus tak tenang, air matanya dari tadi terus mengalir deras, untuk pertama kalinya, dia menangis dan itu disebabkan oleh kakaknya

"pak lebih cepat pak. Aku gak mau kak illy kenapa kenapa"

"iya pril ini udah cepat, kamu sabar ya. Jalanan padat"

Prilly terus menangis, ali yang melihatnya jadi tak tega

"kamu tenang ya, kakak kamu pasti baik baik saja"

Cukup lama, akhirnya mobil ali sampai dipelataran rumah sakit, belum sempat ali memarkirkan mobil prilly langsung keluar dan berlari masuk kedalam rumah sakit

"pril prilly tunggu" teriak ali namun tak didengarkan oleh prilly

Prilly terus berlari mencari UGD ya, tempat yang selalu dituju paling awal ketika illy ngedrop.

"prilly prilly" mama langsung memeluk prilly, tubuh prilly menegang, dia terkejut karna setelah sekian lama akhirnya dia merasakan lagi pelukan hangat dari mamanya. Itu membuat prilly teramat bahagia

"pril kamu harus tolong kakak kamu, dia dalam masa koma, kalau hatinya tak mendapat pendonor maka dia akan meninggal" ucap mama prilly

Prilly langsung melepas pelukan itu dengan kasar

"oh gitu, jadi mama mau aku yang mati?" tanya prilly penuh emosi

"bukan begitu nak, kalian berdua anak kesayangan mama papa jadi kami hanya ingin kalian hidup bersama kami, tapi harus gimana? Hanya jamu yang bisa selamatkan nyawa kakak kamu"

Prilly terdiam hatinya benar benar hancur, air matanya terus mengalir. Secara tak langsung mama dan papanya tak menginginkannya lagi..

Tiba tiba ada tangan yang mengelus elus pundaknya yang bergetar, prilly tak perlu menoleh siapa dia, dari parfum maskulinnya prilly sudah tau siapa dia

••

Semuanya menjadi hening hingga tibalah dokter yang membuat semuanya berdiri dari tempatnya duduk

"bagaimana keadaan anak saya dok" tanya mama yang tak sabaran

"harus segera ada pendonor hati"

"bagaimana ini pah" mama prilly tak henti hentinya menangis.

Entah apa yang harus dilakukan prilly, di satu sisi dia tak mau kehilangan kakaknya dan disisi lain, dia tak mau kehilangan masa depannya.

"kenapa aku harus berada pada pilihan sesulit ini?" batin prilly berteriak diiringi dengan air mata yang terus mengalir dengan kian derasnya.

Prilly menyenderkan kepalanya didada bidang ali, dia tak peduli lagi jika ali akan memarahinya dan bilang bahwa kita belum mukhrim terserah, yang pasti sekarang prilly hanya butuh tempat bersender, seseorang yang mampu membuatnya tegar kembali ketika dirinya benar benar merasa lelah.

"semua pasti ada jalan keluarnya" lirih ali yang mampu terdengar oleh prilly.

Prilly semakin mengeratkan pelukannya, melihat respon ali yang mengizinkannya membuat prilly berani mencari kenyamanan yang lebih, menumpahkan segala tangisnya di pelukan kenyamanan itu

PANGERAN SURGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang