60. Golden Baby

4.6K 249 33
                                    

Malaikat kecil, pelengkap kebahagiaan kita. Terimakasih bersama kamu duniaku semakin lengkap dan sempurna.

•••••••••••••••••••••

Waktu terus berjalan semakin cepat. Hingga tak terasa seminggu lagi kelahiran baby yang dinanti-nantikan akan tiba.

Kini Ali dan Prilly sedang berjalan santai di taman komplek sambil menikmati sejuknya sore hari

"Yang mau jus strawberry" tunjuk Prilly ke gerai yang ada di taman itu

"Nanti di rumah aja ya, kan gak sehat ya kalau jajan diluar" peringat Ali

"Ga mau aku maunya jus strawberry sekarangg" rengek Prilly tak bisa dibantah

"Biar dikirim bibi ya, dibuatkan dari rumah" ucap Ali

Prilly mengangguk tanda ia setuju, hal itu membuat Ali lega.

Ali memang melarang Prilly untuk membeli makanan disembarang tempat, bukan karna Ali tak punya uang. Ali pasti punya uang, hanya saja dia tidak suka jika jajan sembarangan. Ali terlalu pemilih jika makan-makanan di luar.

Hanya butuh waktu 10 menit jus pesanan Prilly sampai di tangan Prilly dengan diantar supir.

"Makasih sayang" ucap Prilly

"Kok makasih ke aku? Kan bibi yang buat, supir yang antar, aku gak ngapa-ngapain dari tadi" terang Ali

Prilly menahan kesalnya, dasar suaminya tidak peka

"Kan kamu yang nyuruh mereka"

"Oh iya" jawab Ali singkat

"Iya apa?" Tanya prilly judes

"Iya sayang"

Hal itu mampu membuat senyum terbit di muka Prilly.

Prilly meneguk jus strawberry miliknya. Sejak hamil, Prilly sangat menyukai strawberry. Ali selalu menyetok buah kecil itu agar istrinya mampu menikmatinya setiap dia mau.

Prilly tidak menyukai buah-buahan selain strawberry. Dan itu membuat Ali sedikit bersyukur, setidaknya ada vitamin dari buah yang masuk kedalam tubuhnya.

"Mau sayang?" Tanya Prilly sambil menyodorkan sesendok pudding ke Ali.

"Tumben, biasanyakan aku minta kamu gak mau bagi-bagi" sindir Ali

"Hehehe maaf ya sayang"

Ali mencubit pipi chubby Prilly dan tersenyum riang "iya sayang kan kamu udah bagi sama anak aku, jadi aku gak mau minta, cukup kalian berdua saja yang makan"

Prilly terharu dengan ucapan suaminya. Benar, bahwa apapun Ali selalu mengusahakan untuk dirinya dan bayi didalam perutnya. Ali selalu menjadikan Prilly sebagai prioritas utama disegala hal. Prilly bagaikan putri raja, yang keinginannya harus segera dipenuhi. Dan dengan senang hati Ali selalu mengabulkannya

"Kita pulang yuk, udah mau gelap" ajak Ali

Prilly mengangguk, sebelum bangkit Ali melepas jaketnya dan memasangkan ke tubuh Prilly

"Udara malam gak baik buat bumil"

Hal itu membuat Prilly tersenyum malu.

Ali merengkuh tubuh Prilly, dan mengajaknya menuju mobil dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk membawa wadah bekas jus dan pudding milik Prilly. Setelah masuk ke mobil mereka segera kembali ke rumah

•••••••••••••••

Prilly menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang setelah habis mandi, kini giliran suaminya yang mandi dan Prilly hanya membaca novel

PANGERAN SURGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang