46. Pemaksaan

3.5K 237 8
                                    

Saya selalu percaya, orang baik akan dipertemukan dengan orang baik pula

••••••••••••••••••••••••••••••••

Cerita 18+
Dibawah umur jangan baca ya !!!!!

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Prilly keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambut basahnya.

Prilly tersenyum simpul melihat suaminya yang tertidur pulas dibalik selimutnya, ia segera berias diri. Rencananya ia kan ke mall membeli hadiah untuk Fani, selain itu ia juga tidak dapat datang ketika Fani menikah, bahkan sampai detik ini Prilly belum melihat secara langsung wajah suami Fani.

Prilly telah siap dengan pakaian santainya, ia berniat menulis surat untuk suaminya, dan meletakkannya di bawah ponsel ali yang ada di nakas

"Bye sayang" lirih Prilly karena tak mau membangunkan suaminya. Ia segera turun dan menuju ke pintu utama rumahnya

"Mau kemana Pril" tanya papa Prilly yang ada didepan pintu, menikmati kopi dan membaca koran

"Pergi pah, cari kado buat Fani" terang Prilly

"Udah izin Ali? Dikasih izin?"

"Eh hehehe belum pah. Soalnya Mas Ali tidur, aku cuma ninggalin surat" terang Prilly

"Balik. Izin dulu sama suami" perintah papah Prilly

"Ta... tapi pah" bantah Prilly dan dihadiahi oleh pelototan tajam dari papahnya sehingga membuat nyali Prilly menciut. Ia memutuskan kembali ke kamarnya untuk meminta izin ke suaminya

"Salah kamu ya, masih jam 11 siang udah tidur, terpaksa aku ganggu tidur kamu" batin Prilly merasa tak tega membangunkan suaminya yang baru saja tidur

"Mas.. mas" prilly menggoyangkan tubuh Ali pelan

"Mas bangun dulu, Prilly mau minta izin"Prilly memutuskan untuk duduk ditepi ranjang

"Hmm" ali hanya menggeliat dalam tidurnya

"Prilly mau beli kado buat Fani dan calon anaknya, boleh kan mas?"

"Hmm iya" jawab Ali namun tetap menutup matanya

Izin Ali barusan membuat Prilly tersenyum senang, ia segera bangkit, dan sedikit merapikan bajunya

"Aku berangkat dulu ya mas, nanti sekalian mampir ke toko"
Baru beberapa langkah saja tiba-tiba tangannya ditarik seseorang, tubuhnya melayang dan jatuh tepat di dada bidang cowok yang sangat ia cintai, siapa lagi kalau bukan Ali, suaminya

"Maass" teriak Prilly karena terkejut

"Apa?" Tanya Ali santai dan mengunci tubuh Prilly dengan kedua tangan kekarnya

"Emm.. itu, Prilly mau beli kado buat Fani" ucap prilly terbata

Jantung keduanya berdetak cepat, apalagi Prilly yang benar-benar gugup karena sedekat ini dengan Ali, ia dapat mencium aroma tubuh Ali

"Gak boleh"

Sontak Prilly langsung memanyunkan bibirnya

"Tadi di izin in, sekarang gak boleh, dasar plin plan" batin Prilly menggerutu

"Awss sakit mas" protes Prilly karena tiba-tiba Ali mencubit hidungnya

"Makannya jangan runtuki suami sendiri. Dosa tau"

PANGERAN SURGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang