13.0 | Journey to the Goblin Village In Fafabo Forest

221 22 6
                                    

[POV 3]

Semenjak kedatangan para orc yang menyampaikan ultimatun dari raja mereka, Clorex, secara langsung di hadapan Raja Agung penyihir Hendry Cristoper, suasana di Kerajaan Wizard sontak menjadi menegang.

Naga-naga hitam tunganggan para orc tidak henti-hentinya berlalu lalang menodai langit biru Kerajaan Wizard nan indah, ditambah lagi para troll yang dilaporkan telah mengintai secara diam-diam bagai bayangan dari jauh tembok agung Wizard.

Para penyihir penjaga mulai memperketat penjagaan Kerajaan Wizard, terkhusus di sepanjang tembok agung Wizard yang membentang mengelilingi kawasan para penyihir beraktifitas.

Raja agung Hendry Cristoper telah memerintahkan pada rakyatnya untuk tidak sengan-sengan menembaki--dengan sihir tembak--para naga-naga orc yang seenak jidatnya berhamburan bagai lalat di langit suci kerajaan mereka.

Tentu mereka adalah mata-mata para orc, dan para penyihir tidak sebodoh itu mereka pintar, kuat, dan tangguh. Tidak ingin rasanya tanah tempat mereka lahir dan dibesarkan, tempat beribu kenangan tercipta harus ternodai oleh kaki-kaki makhluk biadab yang berpijak seenaknya.

Hari di mana perang dimulai sudah bisa dihutung jari, sejauh ini Raja Agung Hendry Cristoper telah mempersiapkan pasukan-pasukan penyihirnya dari berbagai elemen, suku, dan ras. Semua penyihir lelaki yang sudah cukup usia (17 - 35 tahun) wajib mengikuti perang tumpah darah ini, sedangkan anak-anak dan perempuan telah diungsikan di Ibu Kota Kerajaan Wizard yang terletak pada pusat kerajaan.

Kerajaan Wizard terbagi menjadi empat wilayah, wilayah pertama adalah wilayah Forestio yang membentang satu kilometer di luar tembok agung Wizard, wilayah ini sudah mulai dilupakan, toh, semak belukar dan bahkan pohon-pohon liar telah memakan sebagian besar dari wilayah yang semula digunakan sebagai markas para penyihir pemburu ini.

Wilayah kedua adalah Dromedo, wilayah ini merupakan lapisan pertama dari Kerajaan Wizard, di dalam wilayah inilah para penyihir dengan kasta paling rendahan tinggal; petani dan peternak. Walaupun demikian, wilayah Dromedo merupakan wilayah terluas di Kerajaan Wizard, luasnya hampir mencapai setengah dari total luas kerajaan.

Wilayah ketiga adalah Recodo, terdapat sebuah tembok besar yang memisah wilayah Dromedo dan Recodo, tembok tersebut dinamai Tembok Agung Gladiuso oleh raja terdahulu. Di wilayah Recodo inilah para penyihir kasta menegah tinggal, pekerjaan mereka tak lain dan tak bukan adalah pelatih sihir, guru ilmu pengetahuan, para ilmuan, dan lainnya.

Wilayah keempat adalah wilayah Archelo, wilayah ini adalah wilayah Ibu Kota Kerajaan Wizard, luasnya hanya sekitar seperempat dari luas wilayah Dromedo. Di wilayah inilah para penyihir dengan kasta tertinggi tinggal; para jendral, keluarga kerajaan, para ksatria penyihir, dan lainnya. Di wilayah ini terdapat sebuah tembok besar yang tidak kalah besarnya dengan tembok agung Wizard, nama tembok yang memisah wilayah Recodo dan Archelo ini adalah tembok Victorio.

***

[POV 1]

Rambut merahku berkibar bebas ditiup angin-angin kencang yang berhembus menembus awan-awan putih seolah ingin menjatuhkan kami kembali ke tanah jauh di bawah, matahari pun masih setia menemani kami setelah sekian jam terus memancarkan sinar teriknya.

Kugenggam erat-erat bulu-bulu putih seekor merpari raksasa yang kami tunggangi, takut jika kecepat laju terbangnya membuatku terlontar terjun layaknya seekor tupai yang kehilangan pijakannya pada dahan pohon.

"Kapan kita akan sampai?" tanyaku keras berusaha menandingi suara angin yang bergesekan pada telinga kami menciptakan bunyi-bunyi tiupan yang sedikit tidak enak didengar.

"Kita sudah hampir sampai, Nak," jawab Kakek Davincio tak kalah kerasnya.

Bisakah merpati-merpati ini sedikit terbang ke bawah? Maksudku, ini gila! Terbang bebas di ketinggian yang hampir menyapa angka 1 KM yang mulai terlihat di atas sana.

Fransisca Julian and the Nortuland Magic Sword [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang