Side Chapter - Sisca Diary [1]

157 18 6
                                    

Jum'at, 6 Juli xxxx

Tongkat Ajaib apakau masih bangun? Hei Tongkat Ajaib, jawab pertayaanku!

Ah, kau memang keras kepala Tongkat Ajaib, tidak bisakah kau bangun dan temani aku sebenar saja.

Iya, sebentar ....

Okay, lupakan pertanyaanku tadi, Tongkat Ajaib. Aku tahu kau hanya berpura-pura tidur supaya aku marah? Benar begitu, bukan? Kau benar-benar nakal Tongkat Ajaib.

Baiklah, Tongkat Ajaib yang nakal. Aku ingin bercerita sedikit tentang diriku. Boleh, 'kan?

Begini Tongkat Ajaib ... aku bukanlah yang terpilih titik tak pakai koma dan tak boleh diganggu gugat. Kau pasti tahu apa yang aku maksud Tongkat Ajaib?

Ya, para merpati itu mengiraku adalah orang hebat yang kelak nanti akan membawa pasokan makanan dan minuman yang mulai langka di lembah ini.

Bahkan mereka sampai memberiku ranting kokoh yang terlihat sangat kuat. Ah, tidak nyaman rasanya orang lemah sepertiku memiliki benda sekuat itu ....

Padahal, aku kemari bukan untuk itu Tongkat Ajaib, aku kemari untuk meminta bantuan kepada kuda-kuda coklat berponi hitam yang katanya mulai jarang dijumpai di lembah ini.

Kau benar Tongkat Ajaib, sarang tempatku tinggal tengah terancam sebab gajah-gajah berbulu lebat yang haus akan tanah. Mereka ingin merebut semuanya dariku dan kaumku. Ah, andai saja gajah-gajah itu tidak ada mungkin lembah tak akan sesuram ini.

Bukan begitu Tongkat Ajaib? Hei Tongkat Ajaib ini bukan waktunya bermain jadi jawablah pertanyaanku!

Tongkat Ajaib ternyata kau tak berpura-pura tidur, ya? Tongkat Ajaib kau memang nakal, tak pernah sekalipun kau mendengar ucapanku.

Ah, sudahlah Tongkat Ajaib, aku kantuk, maaf telah menganggu tidurmu. Da-da Tongkat Ajaib, aku mau tidur dulu, ya.

--Fransisca Julian--

Fransisca Julian and the Nortuland Magic Sword [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang