Playlist: Taylor Swift-Look What You Made Me Do.
Author note.
Haii semuanya..
Apa kabar nih..
Langsung baca aja deh.. semoga suka ya❤️.
Kalau ada yang perlu direvisi comment aja langsung:)#story
______
BRYAN:Aku melihat dua perempuan cantik itu baru memasuki club dan berjalan menuju bar. Seseorang mencekal lenganku saat aku hendak bediri. Dan benar saja orang itu adalah Allan, dia menahanku untuk mengawasi gadis cantik itu dari tempatku saat ini. Mataku melebar sempurna ketika tiba-tiba ada seorang pria mendekat ke arah mereka. Entah siapa pria itu, berani-beraninya dia menggoda incaranku. Awas saja kalau dia berani macam-macam. Aku terus mengawasi mereka sambil sesekali menyesap champagne di tanganku hingga tiba-tiba.
"What the fuck..!!" aku tidak bisa menahan emosiku dan langsung berdiri untuk menghampiri orang nekat itu.
"Hahaha...dasar! Kasihan sekali kau ini," ejek Allan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkahku yang terlihat konyol baginya.
Kulihat gadis itu memberontak dan memukul pria yang menciumnya. Tapi pria itu terlihat enggan melepasnya dan malah menarik tubuhnya untuk semakin mendekat. Melihat itu, darahku semakin mendidih dan tanganku mengepal. Tentu saja aku tidak terima incaranku disambar pria lain. Kupercepat langkahku, merasa tidak sabar untuk menghajarnya. Ketika aku sudah berdiri tepat di samping pria itu tanpa basi-basi langsung kutarik kerah pria itu dan memukulinya tanpa ampun. Biarkan saja dia mati, siapa suruh dia menyentuh incaran seorang Robertson.
Bugghh buggh bughh...
"Rasakan itu.. berani sekali kau menyentuhnya. Dia adalah milikku. Cihh!" ucapku masih tetap memukuli pria itu sambil meludah ke sembarang tempat.
"Awhh... Maafkan aku tuan. Aku tidak tau kalau gadis itu milikmu," rintih pria itu seperti menahan rasa sakit di tubuhnya. Banyak memar di wajahnya dan sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat pukulanku yang keras dan membabi buta.
"Cepat pergi dari hadapanku dan jangan pernah kembali! Aku tidak mau melihat wajahmu itu!" aku membentak pria itu dan menendangnya agar segera menyingkir dari hadapanku.
Setelah pria itu pergi, aku menghampiri sosok wanita cantik yang telah mengambil perhatianku sejak tadi. Terlihat ada rasa takut yang terpancar jelas di wajahnya. Tubuh gadis itu bergetar dan menangis sesenggukan. Entah siapa gadis di sampingnya yang memeluk gadis itu dan mengelus lembut punggungnya, mencoba untuk menenangkannya. Mungkin dia temannya.
Aku yang melihat itu mencoba berbicara dengannya agar merasa lebih tenang.
"Heyy! sudahlah jangan menangis. Pria itu sudah pergi sekarang," ucapku dengan lembut untuk menenangkannya.
"Te..terimakasih.. hiks," jawabnya dengan terbata-bata karena ia masih menangis ketakutan.
"Aku mau ke toilet dulu," dia bangkit dan mungkin mencoba untuk menenangkan diri di toilet.
Aku memandangi wajah cantiknya dan melihat matanya yang sedikit bengkak karena menangis. Ada rasa penasaran yang mengusikku. Pasalnya kebanyakan wanita di club ini menginginkan ciuman bahkan lebih dari itu, mereka mau membuka selangkangannya secara suka rela kepada pria kaya untuk mendapat uang dan memuaskan nafsu duniawinya, namun kenapa wanita ini malah menangis? Dia berbeda. Akhirnya aku mengikuti gadis itu ke kamar mandi dan menunggu tepat di samping pintu.
Sudah hampir 20 menit lamanya menunggu tapi tidak ada tanda-tanda gadis itu akan keluar. Karena khawatir, aku mencoba mengetuk pintu. Namun sebelum mengetuk, pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Gadis itu muncul dengan keadaan yang sedikit berantakan namun terkesan seksi di mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control [On Going]
Любовные романы[Follow-Read-Vote] Langsung baca dijamin ketagihan. Beth Parker berumur 21 tahun yang ingin mandiri tanpa mengandalkan kekuasaan ayahnya yang merupakan seorang CEO sekaligus pemimpin mafia klan Ramonav. Tanpa Beth ketahui, ia bekerja di sebuah per...