Lost Control |38|

2.4K 84 18
                                    

I'm baaccckk...

Typo+++
Mention jika menemukan, please.

Happy Reading!

💞VOTE AND COMMENT💞

***

Dorr...

Suara ledakan pistol itu membuat Beth terkejut. Bahkan tubuhnya terasa gemetar saat tubuh seorang pengawal jatuh tepat di sampingnya dengan kepala yang bercucuran darah. Beth memucat seketika. Ia melihat ke depan. Crish dan beberapa anggota Ramonav telah baku hantam dengan klan Betalyn. Sedangkan Ben mendekat ke arah Beth.

"Beth! Jangan ikut!" teriak Ben sambil memukuli anggota Betalyn yang berusaha mendekati mereka.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Beth bingung dan tidak tau harus melakukan apa.

"Diam saja. Jangan menjauh dariku!" perintah Ben melindungi Beth dari serangan yang datang bertubi-tubi.

Meskipun jumlah Ramonav saat ini tidak seberapa dibanding jumlan Betalyn, tapi kemampuan bertarung mereka tidak bisa diremehkan. Klan Ramonav memiliki kemampuan yang benar-benar mematikan. Karena mereka dilatih dengan keras dan tidak ada kata ampun meskipun hanya latihan.

"Aku tidak bisa diam saja," gumam Beth melihat pertarungan sengit dari dua klan itu. Di sisi kanannya, Crish menghadapi tiga orang sekaligus. Di sisi kirinya, beberapa anggota Ramonav menghadapi anggota klan Betalyn dengan satu musuh tiga dan ada yang satu musuh dua. Tidak jauh darinya, Ben berhadapam dengan dua orang kuat klan Betalyn ditambah beberapa anggota Betalyn yang turut menyerangnya. Mereka mencari cela saat Ben lengah untuk melayangkan beberapa pukulan. Namun dengan sigap Ben langsung menangkisnya.

Beth menatap sekelilingnya. Ia dikelilingi anggota Ramonav yang berusaha melindunginya. Ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa hanya diam saja menyaksikan orang-orang mati satu-persatu di sekelilingnya.

Akhirnya dengan gerakan pelan, Beth mengulurkan tangannya mengambil belati yang terselip di pahanya. Ia tidak akan diam saja kali ini. Kemudian ia berlari mendekati Ben. Tepat saat Ben menoleh ke belakang untuk memukul anggota Betalyn yang berada di belakangnya, saat itulah Beth menancapkan belatinya tepat di leher seorang Betalyn hingga orang itu terkapar tak bernyawa di tanah.

Ben menatap Beth terkejut dengan tindakan berani tersebut. Beth menatap orang yang telah ia bunuh kemudian mengalihkan tatapannya menatap Ben.

"Lakukan apa pun yang kau bisa. Jangan sampai terluka!" ucap Ben kemudian kembali menghadapi Betalyn.

Beth pun mengikuti apa yang dikatakan Ben. Meskipun tidak begitu mahir berkelahi, namun Beth cukup tahu teknik dasar. Sehingga ia bisa menghalau setiap serangan. Beth memanfaatkan kemampuannya dalam menggunakan belati.

Kini kedua tangannya menggenggam belati. Bersiap untuk menancapkannya di dada musuh. Dengan segala usahanya, Beth mampu menghadapi lebih dari satu anggota Betalyn. Ben sesekali melihat ke arahnya untuk memastikan bahwa Beth masih baik-baik saja.

Beth juga sesekali melihat ke arah Ben dan juga ayahnya untuk memastikan keduanya baik-baik saja. Ia tak mau kehilangan Ben maupun Crish.

Beth menghadapi musuh layaknya orang yang sudah terlatih untuk hal ini. Ia menendang, memukul, dan sesekali menggoreskan belatinya hingga menimbulkan aliran darah pada tubuh musuhnya. Membuat lawannya mengerang kesakitan karena luka yang telah Beth buat.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang