Lost Control |7|

7.2K 186 39
                                    

Playlist: Rita Ora ft. Liam Payne - For You.
_____________________________

Hai readers!
Terimakasih buat yang masih setia baca.
Semoga suka.
Kalau suka kasih bintangnya ya.
I'm so sorry kalau masih banyak typo.

Nih langsung aja.
Happy reading.

#Story.
_____
BETH:

Beth's apartement, New York City.
At 6:30 a.m.

Sinar matahari pagi mengintip dari balik jendela, membuat Beth perlahan membuka matanya. Merasa nyaman dengan posisinya, Beth kembali menutup matanya. Beberapa detik kemudian ia membuka matanya terkejut dan spontan menjauhkan tubuhnya.

Bugh...

"Awwhh..." ringis Beth ketika bokongnya mendarat di lantai.

Bryan yang masih tidur, langsung membuka matanya khawatir ketika mendengar Beth merintih kesakitan. Namun kekhawatirannya hilang begitu saja ketika melihat Beth yang sedang mengelus bokongnya, Bryan tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya.

"Kenapa kau tidur di bawah?" tanya Bryan menahan tawanya.

"Ini gara-gara kau," jawab Beth melotot.

"Aku?"

"Iya kau. Kenapa kau tidur di apartemenku?!"

"Kenapa kau jadi menyalahkanku? Itu salahmu. Kau yang tiba-tiba mendorongku dan jatuh," Bryan membela dirinya santai tanpa rasa bersalah.

"Kau pasti mencari kesempatan," ucap Beth menyipitkan matanya.

"Bukankah kau yang memelukku tadi hem?" Bryan menggoda Beth sambil menaik-turunkan  alisnya.

"Aarggghhh...itu tidak benar".

"Tapi kau terlihat nyaman dan tertidur pulas tadi malam," jawab Bryan melihat ke atas seperti berpikir.

"Terserah. Aku harus segera mandi dan berangkat ke kantor. Aku bisa telat bila meladeni orang sinting sepertimu," ucap Beth mulai meninggalkan Bryan.

"Kenapa kau takut telat jika kau sedang di sini bersama CEO-nya?" kini Bryan bangkit dan mengekori beth.

"Maaf, tapi aku orang yang profesional sir," jawab Beth membalikkan tubuhnya menghadap Bryan dengan salah satu alisnya yang terangkat.

"Jangan memanggilku sir, kau adalah wanitaku. Mungkin darling, baby, atau babe lebih baik".

"In your dream sir," sahut Beth sinis

"Sudah kubilang jangan memanggilku sir. Aku akan menciummu jika kau terus memanggilku seperti itu," ancam Bryan penuh kemenangan.

Mendengar ancaman Bryan, Beth menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya sambil menggelengkan kepala. Bryan mengusap puncak kepala Beth kemudian pergi meninggalkan apartemen Beth. Beth mematung heran dengan sikap Bryan.

Beth yang diam berdiri di bawah derasnya titik-titik air shower, memikirkan sikap Bryan kepadanya. Bryan yang terkenal dingin, cuek, dan kaku itu bersikap sebaliknya kepada Beth. Bryan memperlakukan Beth dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Beth teringat bagaimana Bryan memeluknya semalam. Bryan yang mengusap puncak kepalanya dengan sayang. Bryan yang mengatakan bahwa ia mengkhawatirkannya. Bryan yang ingin selalu bersamanya. Beth merasakan detak jantungnya yang tidak biasa.

Beth tidak mungkin jatuh cinta pada Bryan. Bryan dengan reputasinya sebagai player, tidak ada yang bisa diharapkan darinya. Beth tau apa resikonya jika berhubungan dengan Bryan.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang