Lost Control |6|

7.5K 216 8
                                    

Playlist: Taylor Swift-Delicate.

Selamat membaca ya.
Sorry kalau banyak typo.
Give me a little star, please!
Semoga suka❤️.

#Story.

_____
BETH:

New York.
At 7:00 p.m.

Beth memarkirkan mobilnya di depan sebuah mansion megah kediaman keluarga parker. Dengan langkah panjang Beth masuk ke dalamnya dan langsung menaiki tangga untuk ke kamarnya. Ia mengambil sebuah koper besar lalu memasukkan beberapa pakaiannya. Beth akan segera pindah ke apartemen yang ia beli tadi siang.

Beth memang ingin tinggal sendiri dari dulu. Ia ingin bebas melakukan apapun di rumahnya tanpa harus meminta ijin pada orang tuanya. Ia ingin bisa leluasa mendekorasi tempat tinggalnya sesuai keinginanya. Dan hari ini harapannya itu akan segera terwujud. Hal itulah yang membuat Beth begitu tidak sabar untuk meninggalkan rumah orang tuanya. Meskipun sebenarnya tidak tega melihat kedua orang tuanya yang sedih karena ia meninggalkannya, tapi mungkin inilah yang terbaik baginya.

Setelah memastikan semua barang yang ingin ia bawa ke apartemen sudah lengkap, Beth keluar kamar menuruni satu persatu anak tangga sambil menenteng koper besar di tangan kirinya dan sebuah tas kerja di tangan kanannya. Ayah dan ibunya sudah menunggu untuk memberikan salam perpisahan untuknya di ruang tamu.

"Kau benar-benar yakin dengan keputusanmu Beth?" tanya ibunya menahan tangis.

"Aku yakin mommy. Jangan bersedih, aku akan sering mengunjungi kalian. Mom and dad juga bisa mengunjungiku nanti," jawab Beth meyakinkan keduanya.

"Baiklah. Goodbye mom... dad. Aku akan merindukan kalian," ucap Beth sebagai perpisahan dengan mengecup pipi kedua orang tuanya.
 
"Berhati-hatilah Beth," sahut Crish sambil mengusap puncak kepala Beth yang hanya dijawab anggukan dan senyum tipis oleh Beth.

Setelah sampai di apartemen barunya, Beth menatap sekeliling meneliti setiap sudut ruangan untuk mendekorasinya dalam waktu dekat. Beth juga teringat dengan penjelasan Bryan mengenai daya tarik apartemen ini tadi siang. Bibirnya melengkung ke atas tanpa ia sadari.

Beth membersihkan apartemen itu sebentar karena sebenarnya apartemen itu sudah bersih dan terawat. Beth menuju dapur untuk melihat-lihat. Meskipun tadi siang sudah melihatnya, Beth ingin memastikan semua peralatan di sini bekerja dengan baik. Seperti shower contohnya, ia mengeceknya berulang-ulang untuk memastikan airnya mengalir dengan normal. Tidak lucu jika suatu saat showernya mati dan rambut Beth masih dipenuhi busa.

Setelah kegiatan checking nya selesai, Beth meraih koper besar di sampingnya lalu membukanya. Ia memasukkan semua pakaian yang ia bawa ke dalam lemari yang sudah disiapkan. Namun kegiatannya terhenti ketika ponselnya berdering. Beth mengerutkan keningnya ketika melihat nomer asing tertera di layar ponselnya. Beth memutuskan untuk tidak mengangkat telepon itu hingga mati dengan sendirinya. Tapi beberapa detik kemudian ponselnya kembali berdering, membuat Beth mau tidak mau mengangkat teleponnya.

"Halo," ucapnya sambil menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

'Hai Beth ini aku, Darren. Kau sedang sibuk sekarang?'.

"Eumm... sebenarnya aku baru pindah rumah hari ini," jawab Beth menggigit bibir bawahnya.

'Benarkah? Di mana kau pindah aku akan membantumu'

"Tidak perlu, lagipula ini sudah hampir selesai".

'Ayolah... aku ingin berbincang sebentar denganmu'

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang