Lost Control |15|

4.7K 169 14
                                    

Playlist: Demi Lovato-Warrior.
_____________________________


Ada yang nungguin gak sih?

Gak ada ya (?):v
Gpp lah.
Selamat membaca ya.
Sorry kalau ada typo.
Jangan lupa vote dan comment nya.

Thank you!

#Story.

***

Beth:

Hari sudah mulai petang. Matahari telah tenggelam digantikan cahaya bulan yang redup. Beth mengemasi barangnya dan beberapa berkas perusahaan yang akan dibawa pulang. Sebenarnya pekerjan Beth belum semuanya selesai. Tapi ia ingin segera pulang karena tidak tahan berada di ruangan yang megah dan besar sendirian.

Beth senang dengan ruangannya ini. Ada kaca besar yang membuat Beth bisa menikmati indahnya gemerlang kota New York malam hari. Ada juga beberapa tanaman hijau yang diletakkan di beberapa sudut ruangan menambah keasrian tempat itu dengan pengharum ruangan beraroma natural yang tak pernah habis.

Sebelum keluar ruangan, Beth sempat melirik ke arah kursi yang biasa diduduki Bryan dan menghembuskan nafasnya lelah. Beth ragu dengan apa yang kini ia rasakan. Bryan adalah orang yang membuatnya penasaran sekaligus tertarik dengan segala sifat brengseknya. Karena menurut Beth, dibalik sifat brengseknya, Bryan adalah orang yang sangat perhatian dan selalu menjaga apa yang menjadi miliknya. Bryan juga berhati lembut meskipun hanya kepada orang tertentu. Itulah yang membuat Beth merasa dag dig dug ketika berhadapan dengan Bryan.

Beth keluar ruangan dengan wajah yang terlihat letih. Saat ia melihat meja kerja Grace, nampak Grace sedang membereskan mejanya hendak pulang. Beth nampak berpikir kemudian msnghampiri Grace.

"Grace, kau mau pulang?" tanya Beth berdiri di samping meja Grace sambil menenteng tasnya.

"Seperti yang kau lihat," jawab Grace tersenyum dan kembali menumpuk beberapa dokumen.

"Maukah kau pulang bersamaku?" tanya Beth berhati-hati karena tau bahwa ini bukanlah dirinya.

"Kau yakin? Apa ada yang salah dengan otakmu? Apakah kepalamu terbentur lagi?" tanya Grace menyelidik. Sedangkan Beth yang mendengar pertanyaan beruntun Grace hanya meringis.

"Sepertinya aku butuh teman sekarang. Tapi jika kau tidak mau yasudah. Aku bisa sendiri," ucap Beth sambil membalikkan badan untuk meninggalkan Grace. Tapi belum Beth melangkah Grace memanggilnya.

"Beth, kau sensitif sekali. Aku hanya bertanya. Kenapa wajahmu kusut seperti itu?" tanya Grace menjajari Beth yang mulai berjalan memesuki lift.

"Jangan bertanya. Aku sedang pusing sekarang. Aku akan menceritakannya padamu nanti. Kau menginap di apartemenku saja," jawab Beth.

"Ya ya ya baiklah. Apakah ada sesuatu di apartemenmu yang bisa dimakan?".

"Kau pikir aku hidup tidak makan?!" jawab Beth kesal.

"Apakah kau menstruari? Kenapa kau jadi mudah marah? Aku bertanya baik-baik kepadamu," ucap Grace.

"Grace, bisakah kau diam atau aku akan berubah pikiran".

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang