Lost Control |39|

2.3K 81 18
                                    

I'm baackk..

Typo+++
Karena no edit edit club:v
Please, langsung mention kalau kalian menemukan.

Happy reading❤️

💞VOTE AND COMMENT💞

***

Parker's mansion, NYC.
At 8:35 a.m.

Beth masih bergelung nyaman di bawah selimutnya. Cahaya matahari yang menerobos masuk melalui jendela tidak mengusiknya sedikit pun. Sepertinya ia benar-benar kelelahan. Bahkan saat Ben masuk membawakannya makan pun ia tidak terganggu sama sekali.

Ben menatap Beth heran. Lalu meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja. Setelah itu, Ben mendekati Beth dan duduk di sisi ranjang memperhatikan wajah tenang Beth saat tidur. Ia tak tega untuk membangunkan Beth. Tapi adiknya itu harus makan. Tangan Ben terulur mengusap kepala Beth yang dibalut perban melingkar itu dengan sayang.

"Beth, bangunlah. Kau harus makan," ucap Ben berusaha membangunkan Beth.

Beth hanya bergerak sedikit lalu kembali tidur dengan nyaman. Ben menghela napasnya tidak tega.

"Beth, makan lah dulu. Hanya sebentar," ucap Ben sambil menepuk pipi Beth pelan.

Kelopak mata Beth mulai bergerak terbuka pelan. Sambil menguap, Beth menatap kakaknya yang juga sedang menatapnya.

"Ada apa?" tanya Beth mencoba duduk.

"Aku membawakanmu makan," jawab Ben.

"Baiklah. Di mana mom?" tanya Beth bingung. Biasanya ibunya yang akan membawakannya makan. Jadi tumben sekali kini kakaknya yang mengantarkan makanan ke kamarnya.

"Seperti biasa. Mommy sedang sibuk dengan kebunnya," balas Ben tersenyum. Beth ikut tersenyum.

"Aku ingin ikut berkebun dengan mom," ucap Beth sesekali mengernyit karena rasa pusing.

"Tidak. Kau harus makan dulu dan istirahat. Kepalamu terluka. Apakah masih sakit? Maafkan kakak terlambat membantumu."

Beth tau kakaknya itu pasti merasa bersalah kepadanya. Tapi itu bukan salah Ben. Itu kesalahannya karena kurang berhati-hati dan memang dia yang memaksa ikut padahal keterampilannya belum cukup.

"Ini bukan salah kakak. Jangan merasa bersalah. Lagi pula ini sudah membaik. Jadi jangan khawatir. Aku bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Mungkin aku juga masih bisa latihan seperti sebelumnya," jawab Beth.

"Kau gila! Kau tidak boleh latihan sampai luka di kepalamu benar-benar sembuh."

"Baiklah. Tapi biarkan aku ikut mom berkebun setelah ini."

"Kau boleh berkebun setelah kau menghabiskan sarapanmu."

Beth mengangguk tersenyum. Ia sangat senang memiliki kakak yang begitu perhatian kepadanya.

"Kau mau aku suapi atau makan sendiri?" tanya Ben.

"Aku masih punya dua tangan. Jadi jangan memperlakukanku seakan aku ini sakit parah," balas Beth kesal.

Ben hanya terkekeh dan membiarkan Beth memakan sarapannya.

"Baiklah aku akan menunggumu di sini hingga sarapanmu habis."

Tak kama kemudian pintu kamar Beth terbuka. Seorang gadis kecil menggemaskan masuk sedikit berlari hingga rambutnya yang sedikit bergelombang bergoyang.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang