Typo+++
Langsung mention aja jika kalian menemukan kesalahan penulisan. Karena saya tidak sempat mengedit. Jadi maafkan typo.
Maafkan keterlambatan update yang berkepanjangan ini.
Di part ini ada clue-nya ya. Kalian pasti akan menemukan jika kalian bener-bener teliti membacanya:)
Selamat membaca❤️
💞VOTE AND COMMENT💞
***
Seminggu berlalu terasa seperti setahun bagi Bryan. Namun akhirnya waktu yang terasa setahun itu mampu ia lalui meskipun dengan tidak baik. Setiap harinya ia seperti orang tak tentu arah. Sering melamun dan tidak fokus. Begitu berpengaruhnya keberadaan Beth bagi Bryan.
Seminggu itu mereka jarang sekali berkomunikasi. Hanya beberapa kali bertukar pesan dan telpon. Namun sangat jarang.
Pagi ini Bryan begitu bersemangat untuk segera ke kantor. Ia bangun lebih awal mandi dengan segera. Bahkan ia bercermin sangat lama untuk memastikan penampilannya sempurna. Ia menyisir rambutnya berkali-kali.
"Ah... aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Beth hari ini," ucap Bryan pada dirinya sendiri di depan kaca.
"Aku seperti orang gila menunggunya selama seminggu," gumamnya merasa bodoh.
Bryan tersenyum ke arah kaca kemudian segera meninggalkan kamarnya untuk pergi ke kantor. Ia melangkahkan kakinya menuruni satu persatu anak tangga.
"Derick, apa kau selalu melatih anggota Camorra?" tanya Bryan melihat Derick duduk di sofa.
"Tentu saja. Aku selalu melatih mereka tiap malam. Kamampuan mereka meningkat seiring waktu. Kau bisa mengandalkannya," jawab Derick.
"Kau harus buat mereka siap kapan pun. Kita harus segera menyelesaikan masalah itu. Kau harus segera mencari tau tentang laki-laki itu. Tapi, aku ingin segera membalaskan dendamku," balas Bryan.
"Baiklah. Kurasa mereka siap untuk ikut bersamamu membalaskan dendam," jawab Derick.
"Aku percaya padamu."
Bryan pun keluar rumah, mengendarai mobil sport-nya. Menuju kantor dengan tergesa.
Ia sampai kantor lebih pagi dari biasanya. Itu membuat beberapa karyawan menatapnya heran. Namun Bryan mengabaikannya. Ia tak terusik dengan tatap heran karyawannya karena itulah dia.
"Good morning sir," sapa Grace ketika Bryan sampai di depan mejanya.
"Apakah Beth sudah datang?" tanya Bryan tanpa menjawab sapaan Grace.
"Sudah sir," jawab Grace.
Bryan segera masuk ruangannya. Ia tersenyum mendapati Beth yang mendongakkan kepala menatapnya.
"Hei baby! Aku sangat merindukanmu," ucap Bryan mendekati meja Beth.
Sedangkan Beth segera berdiri dan tersenyum. Ia merentangkam kedua tangannya untuk memeluk Bryan. Tentu saja Bryan langsung menyambutnya dengan senang hati.
"Aku juga sangat merindukanmu Bryan," jawab Beth menyusupkan kepalanya di dada bidang Bryan.
Bryan memeluk Beth erat. Menghirup aroma khas Beth dengan serakah seakan tak ada hari esok. Ia mengusap rambut Beth yang terurai. Sesekali mengecup puncak kepala Beth dengan lembut.
"Apakah kau memikirkanku selama aku tidak ada?" tanya Beth mendongakkan kepala tanpa melepas pelukannya.
"Tentu saja baby. Aku selalu memikirkanmu. Aku selalu teringat dengan senyummu. Kau candu bagiku," jawab Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control [On Going]
Romansa[Follow-Read-Vote] Langsung baca dijamin ketagihan. Beth Parker berumur 21 tahun yang ingin mandiri tanpa mengandalkan kekuasaan ayahnya yang merupakan seorang CEO sekaligus pemimpin mafia klan Ramonav. Tanpa Beth ketahui, ia bekerja di sebuah per...
![Lost Control [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/150225838-64-k469668.jpg)