Lost Control |37|

2.2K 85 29
                                    

I'm baacckk...
Selamat membaca.
Jangan lupa bintangnya.

Typo+++
Jika kalian menemukan langsung mention aja ya

Sekedar mengingatkan.
Part ini sedikit sensitif.

Happy Reading❤️

💞VOTE AND COMMENT💞

***

Malam ini Bryan ingin melupakan masalahnya dengan datang ke sebuah club langganannya. Kali ini ia datang sendiri. Derick dan Allan ia tugaskan untuk menyelidiki laki-laki yang memiliki hubungan darah dengannya. Memikirkan itu membuat Bryan tertawa sinis. Bagaimana bisa ayahnya yang sangat ia percayai ternyata mempunyai keluarga lain selain keluarganya.

Ayahnya memang pandai menyembunyikan itu. Buktinya ia hidup bersama keluarganya selama itu dan tidak satu pun anggota keluarganya tau tentang rahasia ayahnya. Atau mungkin ibunya tau? Ah... Bryan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibunya jika wanita itu tau yang sebenarnya.

"Berikan aku satu gelas lagi," ucap Bryan kepada bertender yang sibuk meracik minuman.

"Maaf sir, tapi anda sudah menghabiskan empat gelas. Anda bisa mabuk," ucap bertender itu memperingatkan.

Bryan menjawab ucapan pria itu dengan kekehan.

"Aku tidak akan mabuk hanya dengan minuman seperti ini," jawab Bryan.

Bertender itu mengerutkan keningnya. Berbanding terbalik dengan ucapannya, Bryan terlihat mulai mabuk.

"Anda yakin? Tapi anda terlihat mulai mabuk. Sebaiknya anda segera pulang," balas bertender tersebut.

Brraakk...

Bryan menggebrak meja di depannya membuat beberapa pasang mata langsung memperhatikannya.

"Kau tidak dengar? Berikan aku satu gelas lagi. Jangan membuatku marah. Lakukan saja apa yang aku katakan!" bentak Bryan membuat bertender itu segera membuatkan minuman yang diminta Bryan dengan tergesa-gesa. Siapa pun yang melihat ekspresi marah Bryan saat ini akan ketakutan.

Ketika bertender itu menyerahkan minuman seperti yang diinginkannya, Bryan segera meneguknya hingga tandas. Bryan mulai bicara tidak jelas. Sepertinya minuman keras itu mulai menampakkan efeknya.

Seorang wanita berpakaian minim berwarna merah datang menghampiri Bryan.

"Hai! Kau butuh teman? Aku bisa menemanimu sepanjang malam," ucap wanita itu dengan sensual.

Bryan menatap wanita itu. Berambut pirang dengan mata biru. Sama seperti ciri-ciri keturunan klan Ramonav.

"Kau cantik sekali," jawab Bryan mulai kehilangan kesadarannya.

Wanita itu tersenyum mendekat ke arah Bryan. Bahkan dengan berani meraba dada Bryan menggoda. Bryan hanya diam saja sambil bergumam tidak jelas. Wanita itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Bryan. Tak lama setelah itu bibirnya menempel di bibir Bryan. Bryan menerima ciuman itu dengan senang hati. Bahkan ia membalas ciuman wanita itu dengan liar dan panas.

Di sela-sela ciuman mereka, ponsel Bryan berbunyi. Bryan pun melepas ciumannya dan merogoh saku celananya.

"Halo! Ada apa? Kau merindukanku?" ucap Bryan sambil tertawa sendiri.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang