Playlist: Little Mix ft. Jason Derulo-Secret Love Song.
_____________________________
Updatenya subuh karena kalau malam jaringannya susah.
Terimakasih buat yang setia baca.
Jangan lupa vote dan comment nya.
Selamat membaca, semoga suka❤️.
#Story.
***
BRYAN:
At 6:20 a.m.
Bryan menuruni tangga dengan santai mengenakan setelan jas formal mahal dengan dasi merah hati yang membuatnya tempak lebih berwibawa. Tak lupa jam tangan branded yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menambah kesan coolnya sebagai CEO.
"Morning CEO," sapa Allan yang sedang menikmati secangkir kopi.
"Hm," gumam Bryan sebagai jawaban.
"Kau akan ke kantor hari ini bukan? Itu artinya kau akan bertemu Beth. Aku tidak yakin kau mampu menahan godaan sebesar itu," ucap Allan menggoda Bryan. Allan memang sangat senang membuat Bryan frustasi hingga memakinya bahkan mengancamnya. Menurutnya kemarahan Bryan adalah hiburan yang menyenangkan. Ancaman Bryan pun tak pernah ada. Hanya sekedar ucapan. Meskipun begitu Allan juga tau batasannya sebagai bawahan Bryan.
"Kau! Sekali lagi kau menyinggung masalah Beth, kupotong lidahmu," geram Bryan meninggalkan Allan yang terkekeh geli di belakangnya.
Bryan masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintunya dengan kasar. Ia mengendarainya dengan cepat menyusuri jalanan kota New York dan sesekali mengumpat karena hampir menabrak pengendara lain.
Retson Company.
Dengan langkah tegas Bryan memasuki gedung perusahaannya. Seperti biasa, karyawan memandangnya kagum dan terpesona. Tidak sedikit dari mereka menyapa Bryan ramah. Berharap Bryan akan menoleh, jika tidak sekarang mungkin suatu saat nanti. Tapi Bryan seperti tuli karena tidak pernah mendengar sapaan wanita-wanita yang berteriak menarik perhatiannya. Jangankan menjawab, menoleh saja tidak. Teriakan para wanita itu hanyalah angin yang berlalu bagi Bryan.
Bryan menghentikan langkahnya di depan meja Grace, sekretaris umumnya.
"Grace, apakah Beth sudah datang?" tanya Bryan dengan wajah cemas.
"Sudah sir, dia sudah datang dari tadi," jawab Beth sambil tersenyum ramah.
"Baiklah".
Bryan telah memegang gagang pintu ruangannya. Tapi ia kembali berhenti melangkah.
"Semoga semuanya berjalan dengan lancar. Ini demi kebaikan meskipun menyakitkan," gumam Bryan sebelum akhirnya masuk.
Pertama yang dilihatnya setelah membuka pintu adalah Beth yang sedang duduk dengan wajah menunduk membaca beberapa dokumen di tangannya dengan serius. Rambutnya terurai dengan baju berlengan panjang berwarna soft pink dan rok hitam. Sesekali Beth menggerakkan tangannya untuk menyelipkan anak rambutnya yang sedikit berantakan.
"Pagi sir," sapa Beth.
"Hm," jawab Bryan dingin. Sebenarnya Bryan tidak ingin menjadi dingin seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi. Kita hanya bisa mengikuti alur.
Bryan segera duduk di kursinya dan membuka laptop untuk mengalihkan perhatiannya dari Beth. Tapi entahlah, Beth seperti magnet yang selalu menariknya. Sesekali ia melihat Beth dan segera mengalihkan pandangannya. Takut jikalau Beth memergoki dirinya yang sedang meperhatikan. Dilihatnya kini rambut Beth yang tadinya terurai telah tergelung asal. Memperlihatkan dengan jelas leher putih mulus Beth. Sungguh godaan besar bagi Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control [On Going]
Romance[Follow-Read-Vote] Langsung baca dijamin ketagihan. Beth Parker berumur 21 tahun yang ingin mandiri tanpa mengandalkan kekuasaan ayahnya yang merupakan seorang CEO sekaligus pemimpin mafia klan Ramonav. Tanpa Beth ketahui, ia bekerja di sebuah per...
![Lost Control [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/150225838-64-k469668.jpg)