Playlist: The Scientist-Coldplay cover by Alex Goot ft. Jada Facer.
_____________________________
Hello everybody....
Semoga suka part ini ya.
Sorry kalau ada typo.
Kalau suka kasih vote dan commentnya.
Kalau nggak ya... gpp deh:v
Happy reading❤️.
#Story.
______
BRYAN:
Bryan merasa sakit di seluruh tubuhnya. Mungkin efek karena berguling-guling di tangga. Ini semua gara-gara Allan yang berteriak memanggilnya dan membuatnya harus berlari menemuinya. Bryan ingin menghukum Allan saat ini. Lihat saja nanti.
Bryan mendengar derap langkah Allan mendekatinya. Tapi ia tetap diam tak bergerak. Allan memanggilnya dan mengguncang tubuhnya. Bryan tetap diam bahkan saat Allan memukulnya.
"Oh shit! Apakah kuda nil ini pingsan di saat seperti ini. Padahal Beth menelponnya dari tadi," ucap Allan frustasi karena Bryan tak kunjung bangun.
Sontak Bryan berdiri.
"Benarkah? Mana ponselku!" jawab Bryan dengan girangnya.
"Akhirnya kau bangun juga," Allan tertawa kecil melihat kelakuan tuan sekaligus temannya itu.
"Kau mengerjaiku?!" tanya Bryan membentak.
"Kalau tidak begitu, aku yakin kau tidak akan bangun sampai besok pagi," jawab Allan santai.
"Kurang ajar sekali kau ini".
"Sudahlah. Kita harus segera ke Sisilia," jelas Allan tegas.
"Kau benar. Sebaiknya kita pergi sekarang".
Mereka segera pergi meninggalkan mansion megah keluarga Robertson. Bryan tak henti-hentinya memikirkan Beth. Sebenarnya Bryan ingin membawa Beth pergi bersamanya. Meskipun Bryan sudah menyuruh anak buahnya untuk mengawasi Beth, tetap saja ia merasa tidak tenang. Musuh ada dimana-mana dan bisa menyakiti Beth kapan pun. Tapi fakta bahwa ia adalah seorang pemimpin mafia membuatnya tak bisa jujur kepada Beth. Ia hanya bisa mengawasi Beth dari jauh.
Terlalu tenggelam dalam pikirannya, Bryan tidak menyadari kini mobilnya telah berhenti di depan sebuah jet pribadi. Bryan segera keluar mobil dan disambut dua pramugari cantik yang membawanya masuk ke dalam jet pribadi miliknya. Nuansa maskulin yang sangat kental menghiasi desain interior jet pribadinya dengan kombinasi abu-abu dan biru. Bryan duduk di sebuah kursi dengan meja kecil di depannya. Ia membuka tabletnya, tak lama kemudian Allan datang membawa tas kerja Bryan. Tas itu berisi dokumen penting perusahaannya. Ia tetap bekerja meskipun tidak di kantor.
Setelah lama Bryan sibuk dengan dokumennya, seorang pramugari seksi datang menghampirinya.
"Butuh sesuatu sir?" tanya pramugari itu dengan sopan.
"Coffee," ucap Bryan datar tanpa menatap pramugari itu.
Bryan menyandarkan punggungnya ke kursi, merasa lelah karena terus duduk dan harus mengurus dokumennya. Ia menghela nafas gusar dan memejamkan matanya sejenak. Pikirannya berkelana mengingat senyum manis Beth.
Lamunan Bryan buyar ketika seorang pramugari datang membawa segelas kopi sesuai permintaannya.
"Ini kopinya sir," ucap pramugari itu dengan sopan dan meletakkan kopi itu di meja Bryan.
Setelah pramugari itu pergi, Bryan menyesap sedikit demi sedikit kopinya merasakan hangatnya cairan tersebut mengalir di kerongkongannya.
Bryan masih tidak mengira Beth akan menanyakannya seperti kemarin. Semua orang pasti merasa senang ketika orang yang dicintainya mulai peduli dengannya seperti Bryan saat ini. Jantungnya berdetak cepat ketika sedang bersama Beth. Dan pikirannya terus tertuju pada Beth ketika ia tidak bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control [On Going]
Romance[Follow-Read-Vote] Langsung baca dijamin ketagihan. Beth Parker berumur 21 tahun yang ingin mandiri tanpa mengandalkan kekuasaan ayahnya yang merupakan seorang CEO sekaligus pemimpin mafia klan Ramonav. Tanpa Beth ketahui, ia bekerja di sebuah per...
![Lost Control [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/150225838-64-k469668.jpg)