Lost Control |4|

8.9K 237 33
                                    

Playlist: Ed Sheeran-perfect.

Selamat membaca ya..
Semoga suka.
Maaf kalau ada typo.
Kalau suka give me a little star ya:v

Happy reading!

#story

_____
BETH:

Aku terkejut mendapati pria itu berdiri di depanku dan akan menjadi bosku. Ohh tidak... ini benar-benar gila. Dan orang itu menerimaku kerja begitu saja?! Sepertinya aku tidak ingin kerja di sini. Aku akan mencari tempat kerja yang lain saja. Tapi pria ini mengancamku, terpaksa aku menerima pekerjaan di perusahaan sialan ini. Orang itu tidak waras, tiba-tiba menarik lenganku dan menciumku begitu saja.

"Lepaskan! Hhmppfft.." ucapku di sela ciuman tiba-tiba ini.

Bukannya berhenti menciumku, dia malah mendorongku hingga punggungku membentur pintu dan semakin merapatkan tubuhnya. Kini aku bisa merasakan dadaku bersentuhan dengan dada bidangnya.

Seakan dia tau kalau aku butuh oksigen, ia berhenti menciumku dan membiarkanku menghirup udara sebanyak mungkin. Mata kami bertemu dengan nafas terengah-engah.

"Kauu... pria brengsek," bentakku sambil mengatur nafas agar bisa bernafas dengan normal lagi.

"Namaku Bryan babe, panggil aku Bryan," jawabnya tersenyum menggoda.

"Terserah! Aku tidak pedulu".

"Benarkah? Tapi aku bos mu sekarang," ucapnya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Haiis... itu semua karena terpaksa," aku memgibaskan tanganku di depan wajahnya.

"Ohh begitu. Tapi kau harus melaksanakan tugasmu karena kau telah menandatangani kontraknya!"

"Tentu saja. Aku ini orang yang profesional," jawabku sombong sambil merapikan anak rambutku.

"Kalau begitu kau bisa mulai bekerja sekarang".

Dia membalikkan tubuhnya dan kembali duduk di kursi kebesarannya. Aku heran dengan sikapnya yang berubah-ubah itu. Tapi... ah biarkan saja itu tidak penting. Aku harus mulai bekerja sekarang. Aku beranjak keluar ruangan tapi...

"Kau mau kemana?" tanyanya datar.

"Tentu saja mau bekerja".

"Meja mu ada di sini. Mulai saat ini kau menjadi sekretaris pribadiku dan harus selalu bersamaku! jelasnya penuh penekanan.

"Hah? Aku tidak melamar sebagai sekretaris pribadimu di sini," aku tercengang mendengar penjelasannya.

"Tapi kau sudah kuangkat menjadi sekretaris pribadiku,"

Ohh God!! Kenapa kau menciptakan makhluk seperti ini? Benar-benar tidak waras, egois, keras kepala. Dia menjadikanku sekretaris pribadinya seenaknya saja. Dia pikir ini perusahaan nenek moyangnya apa! Ohh tunggu... bukankah itu benar. Aarrrghh.. aku bisa gila jika terus bersamanya.

"Kenapa kau melakukannya? Aku tidak mau menjadi sekretarismu," aku harus menjauh dari pria sinting ini.

"Kau tidak mau? Kalau begitu bayar dendanya dan silahkan pergi dari sini," ucapnya menatapku penuh kemenangan.

"Okay fine... fine,"  akhirnya aku harus terjebak dengan si bejat ini selama aku bekerja.

Aku mengalah dan duduk di meja yang telah disiapkan untukku. Tidak terlalu buruk, tapi si Bryan itu yang membuatku tidak nyaman. Dia selalu melihatku ketika aku sedang bekerja. Memangnya tidak ada pekerjaan lain apa! Dia kan bos, seharusnya dia sibuk dengan berkas-berkasnya. Aku berhasil mengabaikannya hingga jam makan siang tiba. Saat aku hendak berdiri tiba-tiba saja dia sudah berdiri di depanku dengan senyum iblisnya itu.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang