Lost Control |18|

4.5K 151 19
                                    

Playlist: Sia ft. Zayn Malik-Dusk Till Dawn.
_____________________________

Berjumpa lagi dengan saya kawan:v
Selamat membaca ya semuanya.
Semoga suka❤️.
Kalau ada typo boleh langsung commennt aja.
Part ini mengandung adegan+

Happy Reading!

#Story.

⚠️Warning 18+⚠️
💞VOTE AND COMMENT💞

***

BETH:

Kita tidak pernah tau kapan kita akan mencintai. Kita juga tidak bisa memilih siapa orang yang akan menjadi tempat dimana hati kita berlabuh. Kita hanya bisa berusaha menemukan apa yang telah Tuhan tuliskan untuk kita.

Jika suatu saat nanti ternyata kita mencintai orang yang pernah kita benci, maka itulah yang harus kita jalani. Kita tidak boleh lari apalagi bunuh diri. Itu namanya melawan takdir ilahi. It's not funny.

Cinta itu seperti pena. Kenapa? Karena tulisan yang dihasilkan dari coretan sebuah pena tidak selamanya nyambung, kadang juga ada putusnya. Kita tidak mungkin selamanya bahagia karena cinta. Kita juga pasti merasakan bagaimana sakitnya patah hati. Yang terpenting di sini adalah seberapa sabar kita menghadapi kejutan demi kejutan yang datang menguji hati dan mental kita.

Hidup itu seperti tempat tidur. Kok bisa? Karena hanya kita yang bisa mengatur. Jika kita tidak mengatur dan merapikannya, maka tempat tidur itu menjadi acak-acakan dan tidak teratur. Begitulah hidup. Kita harus bisa mengatur dan menatanya sendiri agar hidup kita menjadi lebih rapi dan...teratur tentunya. Kuncinya ada pada kita sendiri. Kita yang memegang hidup kita. Jadi semuanya tergantung bagaimana kita me- manage hidup kita sendiri.

Begitu juga Beth, ia tidak tau siapa sebenarnya orang yang kini ia cintai. Beth hanya melakukan apa yang ia yakini dan ia percayai.

Pada malam itu, setelah melalui perdebatan kecil dengan Bryan, Beth memilih pulang ke rumah kedua orang tuanya. Ia rindu dimanja oleh pria yang menjadi cinta pertamanya. Pria yang tak pernah manyakitinya. Pria yang kini tak lagi muda tapi tetap memiliki ketegaran dalam hidupnya.

Beth berjalan menjauh dari mansion Bryan. Beth jalan kaki bukan karena Bryan tidak mau memberinya tumpangan. Ia hanya butuh waktu sendiri untuk kembali mempertimbangkan yang telah terjadi. Sedikit evaluasi diri mungkin.

Setelah lumayan jauh dari mansion Bryan, Beth mulai celingak-celinguk mencari taksi. Sepertinya cukup sulit untuk mencari taksi pada saat seperti ini. Ini adalah jam pulang kerja. Setiap taksi yang dihentikan Beth telah membawa penumpang.

Beth melirik jam tangannya untuk yang ke sekian kalinya. Sudah jam delapan malam tapi ia belum juga mendapat taksi. Kalau begini jadinya lebih baik tadi Beth menerima tawaran Bryan.

Beth hanya menunduk lelah memandangi ujung high heels nya. Ia mendengar suara mobil mendekat tapi tak ia hiraukan. Namun tiba-tiba suara klakson mengejutkannya dan membuatnya mendongak untuk melihat pemilik mobil itu.

Tin tin...

"Hey, kenapa kau sendiri?" tanya pria itu.

"Darren! Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Beth balik sambil mengamati mobil sport mewah berwarna hitam di depannya.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang