Lost Control |12|

5.7K 173 15
                                    

Playlist: Poo Bear (feat Zarra Larsson)-Either.
_____________________________

Terimakasih buat yang masih setia baca❤️.
Sorry kalau ada typo.
Happy reading.

#Story.

***

BRYAN:

Flashback On.

At 2:15 a.m.

Setelah keluar dari kamar Bryan, Derick melajukan mobilnya menuju markas. Markasnya bukanlah tempat yang terlihat seperti bangunan tua atau rumah kayu tak terurus. Berkebalikan dengan itu semua, markasnya adalah sebuah rumah mewah dan megah dengan berbagai lorong menuju berbagai tempat pula.

Setiap lorong mengarah pada ruangan khusus tertentu. Terdapat ruang bawah tanah yang menjadi pusat dari sarang para mafia klan Camorra itu. Di sayap kanan rumah terdapat ruangan khusus latihan bagi para anggota untuk melatih ototnya. Di sayap kiri terdapat ruang untuk mengadu dan menguji kekuatan satu sama lain setelah latihan yang dilakukan. Dan pada bagian tengah belakang rumah adalah bagian yang paling dihindari orang yang mengetahui tempat itu. Ruangan itu disebut Black Room, dimana selalu terdengar jeritan dan tangisan para korban yang merintih kesakitan karena disiksa hingga akhirnya kehilangan nyawa. Sedangkan bagian tengah atas adalah ruang pribadi Bryan yang juga menjadi tempat penyimpanan senjata.

Di sinilah Derick saat ini, berhadapan dengan ribuan senjata dan narkotika yang akan diperjual-belikan secara ilegal. Derick memrintahkan beberapa anggota untuk memasukkan senjata-senjata itu ke dalam sebuah mobil pengangkut makanan. Itulah salah satu cara yang digunakannya untuk mengelabuhi pihak keamanan dan selalu berhasil. Entah pihak keamanan yang bodoh atau mereka yang cerdik.

"Ayo cepat masukkan semuanya. Masukkan juga pizzanya," ucap Derick memerintahkan anak buahnya.

Setelah memastika semua senjata masuk, Derick memerintahkan mereka untuk segera berangkat dengan Derick ikut di mobil paling depan. Tujuannya agar jika ada sesuatu yang menghalangi jalan mereka, maka Derick lah yang pertama kali akan turun tangan. Seperti pada malam ini, Derick yang akan menuntaskan semuanya.

"Maaf sir, apa yang anda bawa?" tanya seorang petugas keamanan.

"Kami membawa pizza," jawab Derick dengan wajah meyakinkan.

"Boleh kami mengeceknya?".

"Tentu saja, silahkan".

Petugas keamanan yang berjumlah dua orang itu pun mengecek mobilnya satu persatu.

"Baiklah aman, silahkan jalan," ucap salah satu petugas kemanan yang mempunyai perut buncit itu.

"Baiklah terimakasih," jawab Derick.

Mobil Dercik kembali berhenti ketika salah satu dari mereka berteriak menyuruhnya berhenti. Ternyata salah satu dari mereka mengetahui bahwa mereka membawa senjata karena membawa alat pendeteksi.

"Berhenti. Turunlah kalian semua," teriak salah satu petugas yang berkumis tebal.

"Oh shit! Menyusahkan saja," umpat Derick.

Derick langsung turun, begitu juga dengan semua anggota yang terlibat dalam pengiriman senjata ilegal itu. Mereka semua meyembunyikan senjatanya masing-masing. Tak terkecuali Derick yang menyembunyikan pistolnya di celana belakangnya.

Dua petugas keamanan itu menodongkan pistol ke arah mereka.

"Angkat tangan kalian!" perintah pria tua berkumis tebal.

Lost Control [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang