Lynn menyentakkan pintu lokernya terbuka cepat, lalu ia tertahan sejenak ketika pandangannya bertemu sesuatu di pojoknya.
Bunga?
Sekilas, Lynn menoleh cepat ke kanan dan kiri, meluaskan pandangan ke sepanjang lorong yang sepi, mencari peninggalan jejak walau nihil. Tetap dengan gerak bingung, perlahan-lahan ia mengambil sebongkah bunga kecil itu dan membauinya sesaat.
Masih segar.
Sekali lagi, Lynn meluaskan pandangannya di koridor panjang yang ramai mahasiswa BFU simpang siur.
Mata Lynn menyipit tanpa arti. Ia memandangi bunga kecil berwarna merah muda lembut itu penuh tanya.
Kenapa bisa ada bunga ini di dalam lokernya? Padahal hanya ada satu kunci yang bisa membukanya?
Lynn menatap kuntum-kuntum bunga itu lamat-lamat, seakan-akan ingin menebak gambaran buram seseorang yang menaruh bunga tersebut ke dalam lokernya. Kalau mahasiswa lain bisa membuka lokernya diam-diam, apakah bunga yang tertidur tanpa patahan kata itu memberi sebuah arti?
Kening Lynn berkerut keras sambil terus menatapi bunga itu.
Tiba-tiba di dua detik terakhir ia menyadari sesuatu yang amat penting.
Buat apa memikirkan hal ini? Aku kan harus ke kelas sekarang! Ampun!
❀
Halo, bosen nggak liat saya lagi? Ehehe. Cerita baru buat kalian nih, ga jauh dari Asia lagi aku mah. Tapi kali ini, aku mengangkat tema musim semi. Oh ya, seri ini adalah lanjutan seri dari Maple yang bertema musim gugur. Di balik musim gugur yang dingin ada rahasia, nah kalau di balik musim semi ada apa hayo?
Jadi cerita ini aku bakal mau bikin dua seri lagi untuk musim panas dan winter. Kayak Illana Tan, ya? Hehe. Nggak kok, beda. Kalau kalian ada yang suka novel asia penuh drama, jangan lupa tambahin anak baru ini ke lib ya. Mau share ke orang lain apalagi tuh, boleh banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
General FictionCompleted. Sebuah bunga pagi dari belahan Istana Musim Panas dari Dinasti Jin bermekaran. Musim Semi pada pertengahan Semester di Beijing Film University, ada rahasia dari keindahan yang besar itu. Di dalam loker 101, Lynn menemukan sekuncup Peony t...