Beberapa tumpuk kertas di hadapan Lynn sesekali terangkat pelan terkena semilir angin musim semi di hamparan taman luas yang terbentang persis di belakang gedung kelas perfilman zhuanye II.
Di Beijing Film University, ada dua pembagian kelas di masing-masing Zhuanye. Kebetulan, Lynn--yang adalah--mahasiswi pertukaran dari ISJ (Institut Seni Jakarta) mendapat kesempatan emas untuk menggali ilmu lebih dalam di Beijing Film University selama enam bulan.
Sistem pertukaran pelajar ini adalah sekian poin tujuan visi dan misi dari ISJ beberapa tahun yang lalu dan beruntungnya bisa terwujud di tahun ini. Terpilihnya Lynn menjadi mahasiswi yang beruntung dari hampir seribu angkatan adalah karena beberapa bulan yang lalu, Lynn beserta seluruh tim produksinya berhasil menyelesaikan ujian praktek mengolah film pendek bertema Nusantara di kelasnya. Lynn yang berposisi menjadi sutradara mendapat banyak pujian. Baik dari kalangan guru atau teman-temannya. Potensi Lynn sangat baik. Bahkan luar biasa. Di rentang waktu yang tak sebentar, Lynn mampu mengkoordinir seluruh timnya, menyiapkan film dari pasca produksi sampai pra produksi dengan sempurna. Maka itu, para dosen dan rektor ingin Lynn berkembang lebih baik dengan adanya sistem ini.
Bagi Lynn, duduk di kursi taman yang dinaungi pohon rindang di atas kepalanya sekarang ini, menikmati berbagai helai daun yang jatuh bagai lembayung-lembayung merdu itu membuatnya merasa sangat bersyukur. Ia menatap ke arah hamparan taman yang luas itu. Berpagar oleh pohon berbatang besar hingga membuat taman terlihat seperti milik anak kelas sutradara itu. Lebih dari dua puluh remaja sedang sibuk mendiskusikan tugas kelompok yang baru diterimanya tadi dari Leixin Laoshi, duduk di atas hamparan rumput itu.
Sementara Lynn di temani Feifei--seorang gadis cerdas, berkaca mata persegi dan berambut hitam lebat--yang duduk di sampingnya itu sibuk menjelaskan beberapa hal untuk kemudahan adaptasinya di kelas nanti, Lynn malah sibuk mengamati kuncup bunga bewarna pink di jarinya.
"Lynn? Kau dengar aku?"
Lynn tersentak cepat, kemudian menatap Feifei yang terlihat muram ke arahnya. "Eh, hehe, maaf. Kau bilang apa tadi?"
Mata Feifei menyipit, gadis itu seketika mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arahnya. Tatapannya penuh selidik.
"Kau sedang memikirkan apa hah? Rencana untuk mendekati Brandon Jun atau sedang berkhayal menjadi pacarnya sekarang?"
Seketika Lynn terperanjat. Ia menatap Feifei dengan mata melebar dan tangan terkibas-kibas takjub.
"Tidak! Tidak! Siapa pula yang memikirkan hal aneh itu. Astaga."
Feifei bersedekap, menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi taman. Sambil membenarkan tungkai kacamata, ia mendengkus sedikit berlagak tomboi.
"Sudah tidak heran lagi. Ayolah, kita sekelas dengan artis yang postingan weibonya hampir di repost sebanyak seratus juta kali, wajar sekali banyak yang menggilainya."
Lynn menoleh tak mengerti ke arah Feifei. "Apa?"
"Brandon Jun? Kau tentu tahu apa yang kubicarakan," kilah Feifei membenarkan tungkai kacamatanya. Rambut sebahu gadis itu sesekali berterbangan terkena angin. Tahu kemana arah topik gadis itu, Lynn langsung merengut, kembali meratapi bunga kecil di tangannya.
"Oh, dia," sahut Lynn pelan.
Brandon Jun, atau lebih di kenal sebagai pop idol yang sangat terkenal itu cukup membuat hari pertama kuliah Lynn di Beijing penuh sensasional.
Belum begitu pulih dari kejadian tadi pagi, rasanya pesona Brandon itu sangat awet. Bahkan Lynn tidak tahu kenapa sekarang ia jadinya sulit berkonsentrasi pada pelajaran barunya.
"Dia memang sangat..."
Angin bermerbak pelan, mengisi kekosongan di sela Lynn memikirkan kalimat lanjutan yang tepat.
"Sangat menarik." Selesai Lynn yang tanpa sadar mengambangkan senyum samar di bibirnya. Feifei yang melihat itu hanya berkerut keji.
"Lihat? Kau pun juga mulai menjadi salah satu fangirlnya."
"Aku tidak jadi salah satu fan girl. Aku hanya mengakui apa yang kulihat," Lynn mengangkat kepalanya menatap Feifei yakin, "Brandon Jun memang menarik."
"Semua orang yang tidak kenal dia pasti akan mengatakan itu. Tapi kalau kau sudah kenal, kau akan tahu seberapa menyebalkannya dia."
"Oh?" Lynn mengangkat wajah ke arah hamparan rumput tempat mahasiswa berduduk di atasnya, mengerjakan tugas teori dari Leixin Laoshi tadi. Dari kejauhan, Lynn kembali menemukan sosok yang dimaksud itu, hingga tanpa sadar angin yang berembus di wajahnya seperti sedang melemparkan pesona itu ke depannya.
Di sebelahnya, Fei kembali bergumam, "tapi yah, dia memang menarik. Ibarat Meiguo itu Tom Cruise, Hanguo itu Lee Min Ho, kalau Chongguo kita punya dia."
"Tapi.." Lynn tidak menyelesaikan kalimatnya karena tiba-tiba dari kejauhan wajah Brandon beralih ke arahnya. Menatapnya sejenak lalu mengangkat senyum.
Jantung Lynn berdebar tanpa sadar.
Dengan cepat ia melemparkan cengir khasnya, lalu buru-buru menunduk, menatap sekuntum bunga kecil di tangannya. Terdengar Fei mendengkuskan tawa pendek.
"Kau bilang, kau menemukan bunga itu di lokermu tadi pagi?" tanya Fei sambil melirik benda di tangan Lynn itu.
Lynn beralih menatap bunga itu sekali, lalu kembali melirik Fei yang sepertinya sedang menduga sesuatu.
"Ya."
Fei melirik bunga itu lagi. "Kau tahu nama bunga itu?"
Ditanya begitu melahirkan gelengan singkat Lynn. Fei nampak agak terkejut.
"Sungguh? Kau tidak tahu?"
Lynn menggeleng lebih polos. "Tidak. Selama dua bulan terakhir sebelum masuk kuliah ini aku sibuk belajar bahasa. Sama sekali belum tahu soal ini."
Beberapa detik, Fei memberi hening yang terkesan kaget bercampur takjub. Lynn yang mulai penasaran pun merengek ke Fei untuk segera memberitahu nama bunga itu karena entah kenapa ia merasa ada sesuatu dengan bunga itu. Keberadannya tidak begitu penting, tapi Lynn tidak bisa tidak berhenti menduga-duga atau berharap sesuatu..
Fei berdecak, menepis gerakan merengek Lynn yang mengguncang bahunya. "Peony," katanya singkat.
"Hah? Pe..?"
"Peony. Mudan. Yang artinya..."
Tiba-tiba mengikuti suara dentuman jantungnya, Lynn menoleh ke arah Brandon Jun di tengah taman sementara Fei melanjutkan, "yang artinya, 'aku menyukaimu'."
***
Ada sedikit revisi di bagian setting ini.
Oh ya, aku belum bisa jamin Peony akan apdet tiap hari, tapi aku penginnya sih update tiap hari. Soalnya draftku masih amat sangat dikit.Buat teman yang sudah baca, boleh dikomen dan divotes ya. Dukungan kalian sangat berharga buatku :')
Terima kasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
Ficción GeneralCompleted. Sebuah bunga pagi dari belahan Istana Musim Panas dari Dinasti Jin bermekaran. Musim Semi pada pertengahan Semester di Beijing Film University, ada rahasia dari keindahan yang besar itu. Di dalam loker 101, Lynn menemukan sekuncup Peony t...