Setelah usai kelas terakhir, seluruh tim kru bagian set bersama-sama ke Yihe Quan untuk proses pemantauan lokasi dan perijinannya. Feifei dan Luo Yi setelah meminta revisi skrip terakhir dari Zhao laoshi, mereka akan merekapnya dan mencetaknya secara resmi. Melody Tai, dan A Shi memilih bergelut di perpustakaan kampus untuk mencari bahan busana untuk properti film nanti."Lynn!" teriak seseorang dari ujung lorong yang lengang usai kelas. Lynn, Feifei, Luo Yi dan Vincent menahan langkah, berbalik melihat ke arah sumber suara.
Mata Lynn membulat pelan. Lei Han dengan kemeja yang tidak di kancing hingga menampilkan kaus putih polosnya berterbangan menyambut langkah larinya. Entah kenapa, ketika mengingat skrip milik Lynn yang distabilo oleh pemuda itu, degup jantung Lynn seolah-olah tidak pernah berdetak normal. Bahkan, setelah itu, tubuhnya seperti dua kali lipat lebih gugup.
"Lei Han?"
Lei Han menghempaskan napasnya, melirik ke seluruh teman-teman Lynn yang berdiri di belakang.
"Katanya kau mau ke Summer Palace lagi?"
Lynn mengangguk sambil menahan senyum karena setelahnya Lei Han melengangkan senyum lebarnya.
"Aku ikut!"
"Eh, kau tidak ada brifieng skrip lagi dengan Zi Wei?" Kali ini, dari belakang, Feifei muncul.
"Tidak ada. Besok kami akan memulai pengambilan pertama. Itu juga di kantor dekat ayahnya bekerja. Sama sekali tidak masalah." Lei Han menjawab lancar, menatap seluruh teman Lynn seakan hal ini adalah hal yang menyenangkan baginya.
Lynn tidak pernah dan tidak akan sanggup melarang apapun keinginan Lei Han untuk berada dekat dengannya. Tapi, yang selalu ia khawatirkan hanya satu. Sesuatu yang dibiarkan meluap bahagia tanpa wadah yang nyata, biasanya akan tercecer percuma dan membuahkan kesedihan. Ada banyak ketakutan di antara kebahagiaan itu. Ada banyak rasa yang bergelanyut rendah memenuhi seluruh logika dan hatinya hingga bersiteru, memporak porandakan akal sehatnya. Seharusnya Lynn sudah tahu, tinggal bersama cinta, resikonya akan seperti ini. Antara kau bisa jatuh cinta sama lain, atau kau hanya mencintainya diam-diam, dan menyimpan seluruh perasaan ini karena ada banyak alasan yang tidak bisa diungkapkan.
Sekilas, Lynn teringat oleh premis cerita Zi Wei.
Apakah ini alasan Zi Wei memilihnya dalam peran karena kerealistisan itu sangat mirip seperti apa yang ia alami?
Pelan-pelan, Lynn menatap mata Lei Han yang jatuh tepat di atasnya.
Mungkin Lei Han memang bukan orang biasa. Dia sangat spesial bagi siapapun. Bagi dunia, bagi seluruh wanita yang selalu bersorak memujanya. Bukan karena paras. Lynn melihat sesuatu yang lain di antara manik cokelat itu. Ada banyak ribuan rahasia yang seakan-akan tidak pernah Lei Han ucapkan. Seperti soal masa kecilnya, dan alasan kenapa dia sangat menyukai musim semi di Summer Palace. Ada banyak hal yang ingin Lynn telusuri lebih dalam mengenai dia. Ada banyak pertanyaan yang selalu singgah dalam dadanya. Tapi, apakah Lynn mampu mengucapkan itu semua?
Kalau dengan perumpaan, Lei Han itu seperti matahari. Ia sangat bersinar, hingga seluruh makhluk di bumi membutuhkan napasnya untuk hidup. Ia sangat dibutuhkan, seperti Lynn yang selalu membutuhkan tatapan dan suaranya supaya tidak terjelma jadi rindu. Dan seperti langit yang mengagumi matahari, namun terlalu syahdu untuk di rengkuh.
Karena mereka terlalu jauh untuk bisa bersama dalam galaksi yang berbeda.
"Lynn? Kau baik-baik saja?" Dari sebelahnya, Feifei mengumbar lamunan. Dalam sekejap, ia mengerjap cepat, lalu tertawa hambar.
"Astaga. Maaf, aku malah memikirkan hal lain." Lynn menoleh ke arah Vincent dan Luo Yi. "Baiklah, kau boleh ikut," sahut Lynn ke arah Lei Han.
"Lei Han, kenapa tiba-tiba kau ingin ke Summer Palace? Hari ini tidak ada jadwal pemotretan seperti waktu itu?" Vincent bertanya seraya kelimanya berjalan menyusuri koridor, keluar menuju parkiran.
"Kebetulan tidak ada. Jadi, daripada aku sampai bosan menghapalkan skrip, sebaiknya aku menyegarkan pikiran sedikit."
Sementara Lei Han dan Vincent terus mengobrol hingga mereka masuk ke mobil, di kursi pojok, Luo Yi yang duduk di sebelah Feifei, bergeming. Dan tidak ada yang menyadari sesak dalam dada pemuda itu, yang terus menggentayanginya hingga menginjakkan kaki ke Summer Palace.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
Ficción GeneralCompleted. Sebuah bunga pagi dari belahan Istana Musim Panas dari Dinasti Jin bermekaran. Musim Semi pada pertengahan Semester di Beijing Film University, ada rahasia dari keindahan yang besar itu. Di dalam loker 101, Lynn menemukan sekuncup Peony t...