Kuntum 54 - 第五十四章

109 12 0
                                    


Keesokan harinya, Feifei yang menekan pedal gas sepeda motornya berhenti di depan asrama putra. Rencananya, hari ini akan di mulai proses syuting hari pertama. Mendapat kabar dari Lynn kalau proses syutingnya dengan Zi Wei sudah selesai, ia langsung mengerahkan semangat kepada pada tim kru untuk bersiap syuting di hari pertama.

Karena Feifei dan Luo Yi memiliki satu dokumen yang harus di urus bersama, maka sebelum berangkat ke Yihe Quan, mereka bersama-sama ingin mengambilnya di kampus, lalu baru menyusul yang lain ke Yihe Quan.

Tapi, ketika Feifei menyipitkan mata, menatap depan gerbang asrama putra yang tak begitu ramai, di pinggir jalan besar tempat Feifei memakirkan motornya sementara, ia menemukan seorang pemuda berkaus merah sederhana sedang berdiri tak jauh dari pohon yang sedang menggugurkan bunga blossom.

"Luo Yi!" panggil Feifei. Pemuda itu tak mendengar. Ia memanggilnya sekali lagi. Namun percuma. Malas rasanya menghampiri pemuda itu, tapi Feifei tidak mau dipandang sinis oleh pejalan kaki yang simpang siur di trotoar. Alhasil, ia turun dari motor dan menghampiri pemuda yang masih sibuk dengan sesuatu di tangannya, tanpa menyadari kedatangannya.

"Luo Yi, kau tidak mendengar--" pandangan mata Feifei jatuh ke tangan Luo Yi yang sedang mengamit setangkai Peony kecil ketika ia mendekati pemuda itu. Sementara Luo Yi tersentak, Feifei yang awalnya tidak begitu tertarik dengan setangkai Peony yang sejak dari kejauhan dilihatnya, kini membuatnya jadi agak berpikir.

"Oh, Feifei. Maaf, aku tidak tahu kalau kau sudah sampai. Ayo."

"Yang ditanganmu itu.. Peony?"

Feifei menunjuk bunga di tangannya. Sontak, Luo Yi mengikuti arah pandang, lalu tersenyum renyah. "Iya, tentu saja."

"Kau menyukai Peony?" Feifei bertanya ragu, memandangi pemuda yang kian tersenyum sendu.

"Dulu iya, tapi sekarang tidak begitu lagi."

Luo Yi melempar kuntum bunga itu ke sisi jalan, mengumpulkannya bersama teman-temannya di sepanjang trotoar yang kotor oleh daun-daun musim semi.

"Ayo, kita pergi sekarang."

***

Dududu kenapa ya Luo Yi sediam itu ckck jadi melaw sendiri kan nggak enak :') mending di bagi nih ke para readers yea hehe.

PeonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang