"Brandon, sebaiknya aku kembalikan saja." Lynn menyerahkan novel Agatha Cristie yang tadi pagi diterimanya. Pemuda yang sedang meletakkan buku ke dalam lokernya itu termangu beberapa detik, lalu menatap Lynn sambil menutup loker."Kenapa?" tanyanya, berputar menghadap Lynn sepenuhnya.
Lynn menggaruk puncuk kepalanya, tertawa kering. "Karena ini huanyu, aku belum terbiasa baca huanyu dalam novel. Bahasanya pasti sulit dimengerti." Ragu-ragu Lynn mengangkat wajah, agak malu ketika Brandon harus mendengar penjelasan tersebut.
Tapi pemuda itu tertawa maklum, lalu menerima buku itu lagi sambil memasukkannya ke dalam lokernya sendiri dan berujar singkat, "besok aku akan bawa versi bahasa Inggrisnya."
Tangan Lynn teribas cepat. "Tidak. Tidak perlu. Jangan merepotkan dirimu sendiri."
Brandon Jun yang berdiri di depannya seketika membungkuk sedikit, menyamakan posisi wajahnya dengan Lynn yang lebih pendek. Sebelah tangannya terangkat, lalu menepuk puncuk kepala Lynn dengan gerak manis tak terduga.
"Sama sekali tidak merepotkan, Lynn." Brandon mengedipkan satu matanya lalu melesatkan senyum kepayang itu kemudian melambai sekali dan berbalik ke kelas lebih dulu.
Satu detik, dua detik...
Lynn merasa jiwanya menghilang. Pikirannya kosong. Posisinya tidak berubah sejak Brandon meninggalkannya. Ia merasa sekujur tubuhnya membeku, panas dingin kalau mengingat Brandon tadi.
Astaga.
Pelan-pelan, Lynn menarik napas, mengisi paru-parunya yang kering. Ia menyentuh dadanya, degupnya makin tak keruan. Pipi Lynn memanas, lalu buru-buru ia meletakkan buku-bukunya ke dalam loker, berusaha mengalihkan perhatian dari seluruh rasa malu yang membakarnya.
Tidak baik.
Ini benar-benar tidak baik.***
Dikit ya? Tenang, scroll lagi aja hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
General FictionCompleted. Sebuah bunga pagi dari belahan Istana Musim Panas dari Dinasti Jin bermekaran. Musim Semi pada pertengahan Semester di Beijing Film University, ada rahasia dari keindahan yang besar itu. Di dalam loker 101, Lynn menemukan sekuncup Peony t...