Lynn sangat beruntung ketika tiba di bangunan Yihe Quan, pintu masuk untuk umum sudah di tutup. Sekarang sudah pukul setengah lima lewat. Cahaya mentari menghuyung ke sisi Barat, meninggalkan secercah persona dari bayangan riak danau. Setelah Lynn telaah, ternyata Yihe Quan, yang adalah taman dengan dikelilingi bangunan tua terbuka dan paviliun beratap gelombang model China Selatan dikelilingi oleh satu danau berwarna hijau, yang tepiannya berpasir putih bernama Danau Kunming.Sempat jalan-jalan sebentar di area yang sudah di tutup untuk umum, ia baru tahu kalau Istana Musim Panas ini sangat besar dan luas. Dikuasai perbukitan dan rindangnya pohon Wilow, pohon yang daunnya berjuntai-juntai mengelilingi istana. Lynn dan Brandon sempat berjalan di long coridor terbuka yang disetiap sisi dan pojok plafond atapnya berlekuk dan berornamen khas model tahun 1000M. Dengan perpaduan warna merah, biru tua dan kuning emas, sekitaran dunia masa lalu seketika seperti hidup kembali hanya dengan berjalan di sana. Kemudian berjalan melewati 4 paviliun yang berlambangkan masing-masing musim, yang konon katanya tempat istirahat ratu waktu itu hingga tiba kembali di depan danau Kunming.
Setidaknya, sejauh ini Lynn bisa meraba-raba set yang pas untuk pengambilan scene filmnya. Di beberapa sudut taman yang dinaungi pohon berbunga, dengan latar belakang perbukitan, pas suasananya sangat cocok.
"Seluruh istana memang dikelilingi danau ini. Dan setahuku, kita bisa menyebrang ke istana lainnya di sebrang sana pakai Dragon Boat. Lihat?" Brandon menunjuk sebuah kapal kecil yang memiliki atap seperti paviliun mengapung di atas air, menepi di sebuah dermaga. Lynn mengangguk, kemudian menoleh ke arah pemuda yang berdiri di sampingnya itu. Keduanya sedang bersandar siku di pagar jembatan kayu yang menghadap perairan danau. Di depannya ada berbagai menara kuil dari kejauhan, disertai samar-samar lekuk perbukitan. Semburat jingga mencoret cakrawala dengan nuansa hangat.
"Kau sepertinya tahu banyak sekali tempat di sini." Lynn mengangkat senyum tipis, seolah meminta Brandon untuk menjelaskan beberapa tempat unik lagi. Sembari menatap langit, pemuda itu tersenyum sampai matanya menyipit.
"Dulu, waktu aku masih kecil, aku dan keluargaku untuk pertama kali mengajakku ke tempat ini. Waktu itu tepat dua hari setelah musim semi. Banyak sekali cherry blossom yang tumbuh dari pohon-pohon itu," Brandon menunjuk beberapa pohon rindang yang berdiri di tepian danau, "sampai kelopaknya jatuh-jatuh dan bertebaran ke atas air. Kau tahu, waktu itu aku umur lima tahun. Dan pemandangan masa kecil seperti itu tanpa sadar kau ingat sebagai pemandangan yang indah sekaligus dirindukan. Pernahkah kau merasa demikian? Seperti hal itu sangat ingin kau ulang lagi di hari ini? Dan aku rasanya ingin sekali melihat bunga-bunga itu mengapung di air, dan meninggalkan kesan yang amat... dirindukan."
Baru kali ini Lynn mendengar ucapan Brandon sepanjang itu. Ia tidak tahu kalau pemuda itu diam-diam memiliki rasa rindu pada waktu kecilnya. Seorang artis besar seperti Brandon Jun bahkan sangat normal, lalu apa yang harus ditakutkan dan apa yang harus dijauhkan?
"Kau punya kenangan kecil yang manis. Aku juga sering merasa begitu." Lynn membuang wajah, menatap bawah jembatan yang adalah sungai kecil menuju Danau Kunming, menatap samar-samar bayangannya hingga nostalgia melambung tinggi menguasai cakrawala.
"Bahkan walau hanya jalan-jalan di tepi gunung di Indonesia bersama keluargaku, makan mi instan dengan telur di antara suasana dingin seperti itu membuatku ingin sekali melakukannya lagi."
Lynn jadi ingat waktu umur 10 tahun, ketika ayah dan ibunya sangat menyukai gunung dan adalah pendaki gunung semasa mudanya, saat itulah orangtuanya menyentuhkan Lynn dengan pesona alam Indonesia yang sesungguhnya. Di puncak gunung Gede, Lynn yang waktu itu hanya tahu kedinginan dan dipakaikan jaket wol tebal, sembari memakan mi rebus di warung kecil di bawah gunung, merasa suasana hangat saat itu sangat ingin ia ulang lagi. Rasanya, seperti itu saja ia sangat senang. Bahkan ia tidak tahu kalau kesederhanaan seperti itu justru yang terkenang lekat dalam batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peony
General FictionCompleted. Sebuah bunga pagi dari belahan Istana Musim Panas dari Dinasti Jin bermekaran. Musim Semi pada pertengahan Semester di Beijing Film University, ada rahasia dari keindahan yang besar itu. Di dalam loker 101, Lynn menemukan sekuncup Peony t...