Kuntum 29 - 第二十九章

158 19 3
                                    


Luo Yi melepaskan jaketnya, melemparnya ke sisi tempat tidur kemudian menjatuhkan diri di atasnya sambil menghela napas.

Di dalam kamar asramanya, hening menjadi teman. Selama sepuluh menit lebih, tak ada bayangan yang lebih jelas selain gambaran sedan Lei Han yang berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri sore tadi hingga tanpa terduga keluar lah sosok yang ditunggunya sedari tadi.

Kenapa mereka bisa pergi bersama?

Mata Luo Yi mengerjap-ngerjap, mendadak tenggorokannya terasa tercekat. Langit-langit kamar tempat saksi bisu Luo Yi sering kali menjatuhkan sesuatu dari pikirannya untuk menghentikan sebuah bayangan yang membuatnya kian khawatir.

Benarkah, seorang Lei Han tertarik dengan putri biasa seperti Lynn?

Luo Yi tahu keberadaan Lei Han tidak lagi begitu spesial seperti kali pertama ia bertemu dengannya. Kepopuleran seseorang terkadang bisa membawa seseorang pada posisi di mana semua orang tak melepaskan pandangan atau opini tentangnya. Mengenal Lei Han, Luo Yi hanya tahu kalau pemuda itu sangat supel, aktif dan serius. Mungkin karena sikap sederhana itu membuat Luo Yi sadar kalau sebenarnya Lei Han benar-benar pemuda normal sepertinya.

Dulu, sewaktu pertama kali Jun Lei Han memasuki kelas, banyak sekali keributan para gadis yang terjadi. Bahkan banyak media pers atau bahkan kampus jadi sering kedatangan tamu tak diundang yang terkadang menganggu kelas. Lei Han sering berbicara di depan kelas dengan keformalan yang biasa ia latih seperti di dalam acara tv, mengajukan permintaan maaf kalau beberapa media atau stalkers ada yang mengganggu teman sekelas Lei Han. Semua orang tahu, dan semua orang pasti berpikiran hal yang wajar kalau sekelas dengan artis, banyak keajaiban bin aneh yang sering terjadi. Tapi, keberadaan Lei Han di kelas sedikit membuat Luo Yi berpikir kalau tak semua artis populer seangkuh yang ia pikirkan. Buktinya, Lei Han sangat supel bahkan tidak pernah sekalipun menyinggung perasaan orang seperti yang sering Yan Zi Wei lakukan.

Juga Feifei yang dulunya penyendiri mandiri, bersahabat akrab dengan Ban Xiao Song yang notabene karibnya Jun Lei Han, membuat Luo Yi berpikir sekali lagi, pemuda itu benar-benar normal seperti mahasiswa lainnya. Tapi, kenapa sampai sekarang detak jantungnya tidak merasa bebas? Seperti ada sesuatu yang mengganjal tak lepas seakan menutupi kepercayaan dirinya?

Sepertinya Luo Yi harus menghentikan cara berpikirnya yang seperti itu.

Besok mereka akan kembali bekerja sama. Tugas film pendek resmi di mulai. Dan posisi Luo Yi salah satu orang yang penting di bagian kru. Ia tak ingin merusak konsentrasi yang sudah ia bangun dari tahun ke tahun untuk tugas yang dinantinya ini. Katanya, kalau ceritanya bagus dan menarik ada kemungkinan kampus memamerkannya pada New York Academy yang sering datang untuk pertukaran pelajar. Bukankah itu sangat menarik dipikirkan? Mungkin ia memang merasa takut untuk ditinggal atau patah hati, tetapi, sebelum Lynn benar-benar mengungkapkan perasaannya, setidaknya waktu tentang luka tidak pernah ada kecuali Lynn juga menyukai Lei Han.

Walau kesulitan terakhir dari pertanyaan yang dimiliki adalah; apakah Lynn menyukai pemuda itu sungguh-sungguh?

***

PeonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang