Empat Puluh Dua (ini beneran!)

7.3K 402 78
                                    

Halo!
Aku kembali.. 🙌
Makasih yaa yg masih mau nungguin cerita ini up. Ku terharuu 😭😭

Selamat membaca, semoga suka! 😉

***

Malam yang cerah, membuat langit ibukota terlihat begitu jernih sehingga menampakkan beberapa bintang yang cahayanya terang. Sungguh hal yang sangat langka, karena tak biasanya binar bintang terlihat mengalahkan cahaya dari ribuan gedung pencakar langit yang memenuhi kota Megapolitan tersebut.

Di sudut sebuah kafe di bilangan Thamrin, tampak Dafi tengah duduk berbincang dengan seorang pria. Dua cangkir kopi yang tinggal berisi separuhnya sesekali mereka jamah di tengah perbincangan.

Lebih dari lima kali pria di hadapan Dafi melirik jam tangannya dalam satu jam terakhir. Tak lama setelah yang terakhir kali, ponsel pria tersebut berdering.

"Halo." Sapanya setelah mengangkat telepon itu.

Dafi menunggu dalam diamnya.

"Aku masih bareng Dafi nih, yang." Pria itu melirik Dafi. "Iya, di tempat tadi."

"Cewek lo, Tom?" Tanya Dafi setelah pria yang bernama Tomy itu kembali menaruh ponselnya di meja.

"Yoi, bro. Lo masih inget Puput kan?"

"Puput.. Putri? Cewek lo pas SMA itu?"

"Nah."

"Awet banget. Masih betah lo pacaran mulu?"

"Lah elo sendiri gimana? Masih betah ngejomblo?"

"Anjir, malah dibalikin."

Tomy terbahak melihat respon Dafi.

"Gue bukan jomblo ya, tapi single."

"Ya elah, apa bedanya? Single sendiri, jomblo juga sendiri. Kayak elo." Tomy kembali tertawa terbahak-bahak.

"Kampret!"

"Sayang.." sapa seorang wanita yang baru bergabung bersama mereka berdua. Jemarinya yang lentik ia sampirkan di bahu kanan Tomy dengan mesra.

"Hei, yang. Udah dapet barangnya?"

"Udah nih." Puput memperlihatkan paper bag dengan logo terkenal menempel di bagian depannya. "Pulang yuk, yang?"

"Mau kemana, Put? Buru-buru amat."

"Ya balik lah, Daf."

"Balik duluan ya, Daf." Tomy beranjak dari duduknya dan menjabat tangan Dafi.

"Hati-hati, bro. Gue tunggu undangan kalian."

"Sip. Jangan lupa bawa gandengan ya, syukur-syukur kalo cewek."

"Sialan."

"Bye, Daf."

"Duluan ya Dafi."

"Iya."

Beberapa menit kemudian, Dafi baru akan beranjak dari tempatnya ketika Vero menghampirinya.

"Daf?"

"Hai, Ver. Kok disini?"

"Iya, abis ketemu sama orang. Lo sendirian aja?"

"Oh nggak, tadi gue sama Tomy." Dafi menarik kursi di sampingnya. "Duduk, Ver."

"Gak usah, gue udah mau balik."

"Sama siapa?"

Vero memperlihatkan ponsel yang di genggamnya. "Ojek online."

ImpromptuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang