Empat Belas

8.4K 425 0
                                    

Darrel dan Vero berjalan dengan pelan, mengikuti jalan setapak yang licin. Sampai pada akhirnya ia berhenti. Vero yang hanya fokus pada jalan yang ia tapaki, tanpa sengaja menubruk punggung Darrel.

"Kenapa tiba-tiba berhent.. ti.. sih.." wajah Vero berbinar seketika. Senyumnya mengembang sempurna. Begitupun dengan Darrel.

"Lo suka?"

"Banget, Rel." Jawabnya masih dengan wajah terpesonanya.

***

"Dulu kakek sering ngajak gue kesini kalo abis dari rumah om Fandy." Jelas Darrel.

Kini mereka duduk di atas rumput. Di hadapan mereka terbentang lautan dengan matahari yang mulai menuju peraduannya. Posisi mereka yang berada di atas tebing, membuat mereka dengan mudah memperhatikan segala yang ada dibawah sana.

"Sunsetnya cantik banget, Rel."

Darrel tersenyum sekilas.

"Fotoin gue dong!" Seru Vero tiba-tiba. Ia lalu mengeluarkan ponselnya dan memberikannya ke tangan Darrel. "Yang bagus ya."

"Apaan sih? Norak! Kayak gak pernah liat sunset aja."

"Biarin. Lagi pula si Jakarta susah dapet sunset secantik ini."

Vero bangkit dan berdiri agak jauh dari Darrel agar foto yang diambil lebih luas. Ia meregangkan tangannya dan tersenyum.

Darrel mengangkat ponsel itu dan memotretnya asal. "Nih, udah."

Vero berlari mendekat dan mengambil ponselnya dari tangan Darrel. "Yeay, makasih." Ia mengecek fotonya, lalu wajahnya yang ceria berubah menjadi cemberut. "Kok fotonya gini sih? Guenya lagi manyun gitu, tangannya gerak lagi. Tau gitu gue selfie aja tadi."

Vero sudah tak berminat lagi untuk berfoto. Selain karena moodnya yang berubah, juga karena sunsetnya tak secantik tadi. Kini mentari hanya tinggal sepertiga yang masih mengapung diatas laut itu.

Vero menghela napasnya kesal.

"Udah yuk, balik." Ajak Darrel yang sudah berdiri dan mulai berjalan tanpa menunggu Vero.

***

Baru setengah jam mereka menjalankan mobilnya dari laut, tiba-tiba mobil itu berhenti mendadak. Darrel mencoba menghidupkannya lagi, namun tetap nihil. Ia lalu keluar dari mobil dan membuka kapnya. Berharap ada sesuatu yang bisa ia lakukan agar mobilnya kembali menyala.

Vero keluar mengikuti Darrel. "Kenapa mobilnya?"

"Gak tau nih. Seinget gue mobil ini baik-baik aja pas di service minggu lalu."

"Coba telpon om Fandy deh, siapa tau punya kenalan montir deket sini."

"Kalo bisa juga udah gue telpon, Ver."

"Maksudnya?"

"Lo liat aja ponsel lo sendiri."

Vero merogoh ponsel yang ada di tas tangannya sesuai perintah Darrel. Ia membelalakkan matanya sejenak.

"Nggak ada sinyal sama sekali?"

ImpromptuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang