Part I

328 10 2
                                    

Siang itu kantin tampak ramai seperti biasanya. Hampir semua meja terisi penuh dengan murid-murid yang kelaparan dan siap menyantap makanan yang sudah di depan matanya. Di sudut kantin, duduk seorang yeoja mungil yang tengah asyik menyantap makan siangnya seorang diri.

"Boleh gabung?" tanya seorang namja tanpa menunggu jawaban yeoja di depannya ia langsung meletakkan makanannya di atas meja tersebut.

"Ku rasa hanya di sini meja yang tersisa," tambahnya lagi dengan senyum manis yang melengkung sempurna menghias wajahnya yang terbilang cukup tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku rasa hanya di sini meja yang tersisa," tambahnya lagi dengan senyum manis yang melengkung sempurna menghias wajahnya yang terbilang cukup tampan.

Kim Ha Na, yeoja yang tengah menyantap makan siangnya hampir saja tersedak mendengar suara yang tidak asing lagi bagi telinganya. Ia mendongakkan kepalanya ke arah asal suara namja tersebut hanya sekedar memastikan jika pendengarannya tidak salah. Dalam hitungan detik, yeoja mungil itu membeku menatap namja di hadapannya, "Sun-sunbae.."

Namja yang di panggil sunbae olehnya, tanpa aba-aba lagi langsung mengambil alih kursi di depannya dan duduk berhadapan dengan Ha Na. Jantung Ha Na berdetak lebih cepat dari biasanya. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini hanya bisa ia pandangi dari kejauhan kini duduk satu meja dengannya menyantap makan siang bersama. Ini seperti mimpi di tengah hari.

Ya.. dia adalah Kim Jong Dae, namja yang sukses besar telah mencuri hatinya semenjak Ha Na duduk di sekolah menengah pertama. Senyum manis dan keramahannya yang mampu membuat Ha Na jatuh hati pada namja tampan ini.

Ketukan sumpit pada mangkoknya membuat Ha Na kembali dalam kesadarannya. Lagi-lagi wajah seperti orang linglung yang ditunjukkannya dan hal itu mampu membuat Jong Dae tertawa kecil. Namja itu mengangkat kedua sudut bibirnya, tersenyum.

"Kau kenapa diam saja? Cepat habiskan makananmu sebelum menjadi dingin." Jong Dae diam sejenak memberi jeda lalu memiringkan kepalanya menatap Ha Na, "Dan berhentilah memanggilku dengan sebutan 'Sunbae'."

"Lalu aku harus memanggilmu dengan sebutan apa selain 'Sunbae'?"

"Oppa! Panggil aku oppa, oke? Bahkan aku sudah berulang kali mengatakan hal itu padamu."

"Tapi sunbae?"

"Bukankah kita sudah saling mengenal satu sama lainnya dalam waktu yang lama? Tak bisakah kita menjadi lebih akrab?" tanya Jong Dae intens.

Ha Na tak bisa berkata-kata lagi. Ya.. kalimat yang dilontarkan namja itu ada benarnya. Mereka pernah bersekolah di tempat yang sama sejak di bangku menengah pertama. Keduanya sering bertemu dan berinteraksi dalam satu kegiatan baik dari lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.

Cinta Pandangan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang