"Noona kau sudah pulang?" tanya Jong In menghampiri sang kakak yang tengah sibuk dengan bahan-bahan yang hendak di masaknya.
Ia sedikit terkejut mengetahui sang kakak sudah sampai di rumah terlebih dahulu atau memang dirinya yang terlalu asyik bermain dengan Sehun hingga lupa waktu. Ya, ini agak aneh menurutnya. Jika hari-hari seperti ini, noona-nya selalu bertanya dirinya sudah makan atau belum, mau dibuatkan apa? Tapi hari ini, tanpa bertanya lagi, sang kakak langsung membuatkan makanan kesukaannya.
"Noona?"
"Hmm..."
"Apa appa pulang cepat hari ini?" tanya Jong In yang masih memperhatikan Ha Na memasak.
Belum sempat menjawabnya, suara berat nan manja memenuhi ruangan. "Ha Na noona..." panggilnya riang sambil berlarian menghampiri Ha Na.
"Ohh Sehunie... annyeong," sapa Ha Na mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Kau akan menginap?"
Sehun mengangguk cepat, senyumnya mengembang. "Appa dan eomma sedang pergi keluar kota sedangkan hyung sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Aku bosan sendirian di rumah."
Sehun berjalan mendekati Ha Na. Aroma harum dari masakannya menerobos masuk ke dalam hidungnya. "Harum sekali, pasti enak. Noona masak apa? Kebetulan sekali aku sangat lapar."
"Kau lapar? Kau ingin makan apa?" tanya Ha Na lembut.
"Apa saja! Yang penting masakan noona, semuanya akan ku makan dengan lahap," jawabnya sambil menunjukkan jurus jitunya, ber-aegyo. Bukan Sehun jika tak pandai menunjukkan aegyo-nya.
"Yaa! Oh Sehun! Kau ini selalu saja," gerutu Jong In.
"Wae wae wae?"
"Makan saja apa yang ada. Jangan membuat noona-ku semakin repot aisshh..."
"Ha Na noona, Jong In-ah..." tunjuk Sehun layaknya anak kecil.
Ha Na agak menekan menyebut nama Jong In. "Biarkan. Noona sama sekali tak merasa direpotkan. Sekarang ganti pakaian kalian."
Jong In menarik garis bibirnya hingga datar. Ia pun menghela nafasnya, "Dongsaeng-nya yang mana sih? Yang punya noona siapa tapi yang di bela siapa, huh!" gerutu Jong In.
Sehun berlalu menuruti perkataan Ha Na sedangkan Jong In masih bersungut-sungut di tempatnya. Ha Na seakan tak peduli dengan sikap protes Jong In.
Jong In masih mengawasi tiap gerak sang kakak. Wajahnya tampak semringah beda dari biasanya. Ia benar-benar menaruh curiga padanya.
"Noona."
"Wae?"
"Apa benar ini hanya perasaanku saja atau memang benar noona sedang bahagia?" tanya Jong In penuh selidik.
Hanya sebuah senyuman penuh arti yang menjawab pertanyaan Jong In.
¤¤¤¤¤
Langkah kakinya terpaksa harus terhenti sebelum menghampiri pasangan kakak adik satu itu. Percakapan keduanya begitu menarik perhatian hingga membuat Sehun melakukan tindakan ilegal. Menguping. Percakapan keduanya semakin menarik saat Jong In menyinggung sebuah kalimat 'hyung yang itu'. Mendengar kata 'hyung' entah kenapa bayangan namja berkulit putih bak seperti salju melintas di pikirannya.
Sehun berdiri di balik dinding yang membatasi dapur dengan ruangan yang lainnya. Ia bersembunyi di sana agar tidak terlihat dan lebih leluasa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Pertama
FanfictionMin Seok, namja yang memiliki kulit putih bak salju yang cukup populer di sekolahnya, ia tidak percaya jika cinta bisa datang saat pandangan pertama. Baginya, cinta itu tumbuh di antara dua orang yang saling mengenal satu sama lainnya. Akan tetapi...