13

2K 149 0
                                    

Mentari mulai memanaskan suhunya, menyeruak melambaikan sinarnya pada celah-celah gorden polos berwarna abu-abu yang tidak tertutup sempurna di sebuah ruangan yang menjadi tempat tidur si pangeran dingin. Tubuh kurusnya menggeliat dan nampak ia semakin mengeratkan pejaman matanya karena merasa silau. Entah kenapa rasanya dia enggan beranjak dari posisinya. Seolah punggungnya berat untuk ditarik bangun dari kasur.

"Eungh.. Jam berapa sekarang? Rasanya aku tak enak badan" Jiyong bermonolog sendiri sambil menggapai jam weker kecil di atas meja nakas di samping ranjangnya.

"Mwo? Jam 10? Bukankah aku ada kelas pagi jam 9, astaga" Jiyong tersadar dan langsung bangkit dari tempat tidurnya. Mengambil handuk lalu ia kalungkan dilehernya dan dengan cepat melesat ke kamar mandi.

10 menit selesai dengan acara membersihkan badannya, terbilang sangat cepat karena Jiyong memang sangat terburu-buru. Dengan cekatan ia memakai pakaiannya lalu berlalu meninggalkan kamarnya dengan kondisi yang masih berantakan.
Dihampirinya Seungri yang malah santai berduduk diri di sofa dengan wajah lusuh pandanya.

"Yak! Apa kau tak akan pergi ke sekolah, panda?!" pekik Jiyong di sebelah Seungri. Sontak Seungri yang masih tak bergairah bangun terkejut dengan teriakan ditelinganya.

"Aish, hyung! Kau ini kenapa? Aku masih mengantuk tapi perutku begitu berisik minta diisi" seru Seungri sembari berdiri dan menatap hyungnya jengkel.

"Jam berapa sekarang? Apa kau tidak berangkat ke sekolah huh?" tanya Jiyong masih dengan nada tinggi.

"Yak! Ini hari sabtu kalau kau lupa" balas Seungri tak kalah meninggikan suaranya.

"Mwo? Benarkah?" Jiyong sedikit menurunkan nada suaranya.

Seungri hanya mendengus kesal sembari mendudukan kasar pantatnya kembali. Kesantaiannya terganggu dengan hal tidak penting dari hyungnya. Sungguh dan sekarang perutnya menjadi semakin berseru-seru minta diisi. Sementara Jiyong masih bingung sendiri, kenapa ia bisa lupa kalau hari ini hari libur? Ia merasa kepalanya menjadi berdenyut karena beradu teriakan dengan Seungri tadi, segera ia mengambil langkah duduk dan merebahkan kepalanya disandaran sofa.

"Aish, kenapa berisik sekali?" datang Lisa yang berdiri diatas anak tangga. Ia masih mengucek matanya dengan surai yang terikat berantakan dan dibiarkannya poni yang entah seperti apa bentuknya.

"Ah, Lisa!" seru Seungri begitu mendapati sosok Lisa.

"Sebentar oppa aku mau mencuci mukaku dulu, ne" Lisa melanjutkan langkah menuju kamar mandi utama yang lebih dekat dengan ruang tengah.

"Oppa?" heran Jiyong kepada Seungri setelah dilihatnya Lisa memasuki kamar mandi.

"Ne? Kita kan sudah menjadi kakaknya" jawab Seungri.

"Hmm.." gumam Jiyong.

"Dan kau juga tidak boleh menolaknya jika dia memanggilmu oppa, memang sudah begitu seharusnya bukan?" tutur Seungri.

"Hm.." sekali lagi Jiyong menggumam malas.

"Lalu dimana penghuni rumah ini yang lain? Kenapa yang terlihat hanya kita bertiga?" tanya Jiyong.

"Kau pasti tahu sedang apa appa dan eomma baru kita, Seunghyun hyung seperti biasa mengunjungi gallery art furniture-nya, Yongbae hyung pergi berkencan dengan Hyorin noona, Daesung? sepertinya dia dan anggota organisasinya ada acara besar untuk akhir semester mendatang jadi dia mungkin sedang menyiapkannya bersama teman-temannya, ahjumma Min dan pelayan lain masih membereskan sisa pesta semalam, mungkin masih ada tukang kebun dan supir, kau mau menemuinya?" jelas Seungri panjang lebar.

"Ck" Jiyong berdecak kesal.

Begitu Lisa keluar dari kamar mandi, Seungri langsung menghampirinya. Lisa tampak lebih segar sekarang walaupun rambutnya masih berantakan.

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang