47

1.9K 125 9
                                    

Sama dengan cuaca paginya, sore hari ini pun masih cerah tanpa panas. Matahari sepertinya sedang berbaik hati memunculkan awan untuk menyamarkan teriknya. Sebuah mobil lamborghini aventador silver berhenti di depan sebuah gudang terbengkalai di kawasan Incheon. Dengan seorang lelaki muncul dari balik pintu kemudi, menghampiri dua orang lainnya yang tengah bersandar di kap depan mobil. Satu laki-laki dan satunya lagi perempuan.

"Kau datang juga, Ji" seru seorang laki-laki dari dua orang yang bersandar di kap depan mobil sebelum kemudian mereka bertiga menyalami dengan ber-high five masing-masing.

"Aku sudah merepotkanmu untuk membantuku membuat lagi kunci mobil ini, kenapa aku harus tak datang?" ujar Jiyong pada Yongbae yang dimaksudnya.

"Dan kau, noona? Kau datang?" tanya Jiyong pada seorang perempuan disana.

"Bagaimana aku tak datang untuk mendukungmu? Aku juga mau melihat lagi kemampuanmu setelah sekian lama" kekeh perempuan itu.

"Soojoo noona memang selalu ada mendukungku" ujar Jiyong dengan tawanya sambil memukul pelan lengan Soojoo.

"Lalu dimana Lisa?" tanya Yongbae.

"Belum datang? Aku sudah menghubunginya saat on the way kesini" kata Jiyong.

"Kurasa sedang mempersiapkan diri. Kau memberitahunya secara mendadak kemarin, tsk" ujar Soojoo yang juga ikut andil dan mengetahui dalam hal ini.

Permainan balap ini memang tak dilakukan secara resmi dan tak banyak orang tahu. Jiyong hanya memberitahu Yongbae dan Yongbae memberitahu Soojoo untuk lebih memberi dukungan pada Jiyong. Diam-diam juga Yongbae memberitahu Seunghyun dua hari lalu, tanpa Jiyong ketahui.

Sementara Lisa hanya memberitahu Rose. Ia tengah diperjalanan setelah menjemput Rose di rumahnya menuju tempat dimana Jiyong, Yongbae dan Soojoo janjikan.

Sampai mereka berlima telah berkumpul di depan gudang terbengkalai itu. Di pekarangan sekitar gudang yang mempunyai beberapa luas hektar tanah kosong. Tanah kosong yang sudah ditata dengan jalur sedemikian rupa untuk arena balapnya.

Jiyong dengan aventador silvernya dan Lisa dengan range rover putihnya sudah sama-sama bersiap di garis start. Ada sedikit cemas pada Yongbae, karena baru-baru ini Jiyong kembali mengendarai mobilnya dengan melawan keras rasa takut dan traumanya. Ia tahu sekeras apapun ia melarang Jiyong tak akan ada gunanya kalau Jiyong sendiri sudah gigih dan nekad terhadap kemauannya. Sementara rasa takut dari Lisa yang karena secara mendadak tanpa persiapan harus menepati janji yang dibuatnya. Demi kebaikan Jiyong agar tak larut dalam traumanya, kata Lisa.

Soojoo pun sudah berdiri di depan diantara mobil lamborghini dan range rover yang siap bertarung itu dengan sebuah sapu tangan dipegangnya. Ia membalikan badan berhadapan dengan mobilnya, kemudian mengibaskan sapu tangannya dalam hitungan ketiga dan pedal gas dari masing-masing mobil sudah siap melesat.

Jiyong seketika memimpin namun beberapa detik berikutnya kecepatan Lisa mampu menandingi dan mendahului mobil Jiyong.

"Apa yang membuat mereka bertarung seperti itu?" tanya Rose pada Yongbae.

"Metode pemulihan?" balas Yongbae tanpa menatap Rose, maniknya masih menelisik pada kedua mobil yang hampir sejajar dengan lajunya.

"Metode pemulihan? Apa ada yang sakit disini? Kenapa metodenya seperti ini? Hhh, konyol sekali" Rose semakin menatap heran ke arah Yongbae.

Hanya dibalas sebuah kedikan bahu oleh Yongbae setelah itu senyap tak ada pembicaraan, selain Rose yang berseru sendiri—-heboh dengan pertandingannya.

Menit ke dua puluh hampir setengah perjalanan keduanya mencapai finish, tepat saat sebuah mobil lamborghini hitam datang lagi. Mobil itu berhenti di sebelah mobil Yongbae terparkir, ada sekilat smirk juga yang Yongbae gariskan mengetahui orang yang ditunggu datang pada akhirnya.

"Bagaimana pertandingannya sudah dimulai tanpa aku?" tanpa sapa orang yang baru saja keluar dari mobil hitam itu bertanya sembari merangkul bahu Yongbae.

"Akan ada larangan jika kami menunggumu terlebih dahulu, Seunghyun-ah" kata Soojoo yang muncul dari arah belakang dimana punggung Yongbae dan Seunghyun menghadap.

"Oh kau, noona" kata Seunghyun seketika setelah ia menangkap sebuah suara wanita kemudian membalikan badannya dan mendapati Soojoo yang berbicara.

"Tak akan ada izin dan tak akan ada pertandingan seperti ini untuk Jiyong" lanjut Soojoo.

"Siapa bilang? Terbukti dengan kedatanganku kesini, apa kau terlalu bodoh untuk memikirkan hal itu? Bahkan wajahku terlihat tenang bukan?" sanggah Seunghyun yang kini sudah menghadapkan penuh tubuhnya menghadap Soojoo.

"Ah benar, dari sisi mana kau akan melarang dan marah-marah dengan wajah berseri ini? Oh astaga, haha" Soojoo terkekeh dan mereka semua tertawa sampai pekikan suara Rose mengalihkannya.

"Oh! Aaa! Hampir saja!" seru Rose ketika melihat mobil Lisa dan Jiyong yang masih bertarung di arena hampir saja bertabrakan.

Mobil Lisa hendak menyalip laju mobil Jiyong ketika tepat di tikungan, Lisa tak mau kalah sehingga dengan kecepatan semaksimal mungkin ia harus bisa mendahului Jiyong. Tapi yang dilakukannya akan berakibat fatal jika saja Jiyong tak cekatan mengendalikan roda kemudi dengan pedal rem-nya. Jiyong membanting stir menjauh dari badan mobil Lisa tapi tetap menjaga agar mobilnya juga tidak terlalu jauh melewati batas, berpadu dengan rem-nya yang menyebabkan kepulan debu ditikungan tersebut. Mobil Jiyong berakhir berhenti dengan posisi menyamping dari jalur jalannya sementara mobil Lisa masih berjalan dengan kecepatan yang lebih pelan. Sepertinya Lisa menyadari kesalahannya dan memang benar-benar menyadari saat terlihat Lisa menghentikan laju mobilnya.

Lisa melirik ke kaca spionnya, melihat bagaimana keadaan mobil Jiyong dan tentu saja ia sangat mengkhawatirkan seorang yang ada didalamnya. Sama halnya dengan orang-orang yang hanya menyaksikan pertandingan ini, begitu shock saat melihat bagaimana kedua mobil itu hampir celaka ditikungan dan begitu khawatir saat kedua mobil itu berhenti apalagi dengan banyak kepulan debu pada mobil Jiyong.

Terlihat juga Jiyong yang shock didalam mobilnya, dengan sedikit gemetaran ia mengatur nafasnya yang tak beraturan. Mencoba tenang dan menyadarkan diri ke dunia nyata saat ini. Beberapa detik Jiyong seperti itu sampai pada akhirnya ia bisa tersadar dan kembali menormalkan gemetar di tubuhnya, perlahan kembali membenarkan letak mobilnya menghadap pada arah jalur yang benar dan perlahan kembali melajukan mobilnya, perlahan-lahan menaikan kecepatannya.

"Nice, oppa" gumam Lisa dengan smirk-nya yang masih memperhatikan Jiyong dari mobilnya tadi. Kemudian ia juga mulai kembali melajukan mobilnya sebelum Jiyong kembali memimpin pertandingan lagi, karena jaraknya hanya beberapa meter ketika mobil Jiyong melaju masih dibelakang Lisa.

Dan sampai beberapa saat mobil keduanya kembali bersejajar dengan kecepatan sama.

"Oh, God! Aku sungguh takut jika saja kejadiannya akan sama seperti dulu" lirih Seunghyun dengan menghembuskan nafas lega diselanya.

"Skill-nya masih luar biasa" takjub Soojoo sembari menepuk bahu Seunghyun.

Yongbae ikut tersenyum lega sementara Rose yang sama sekali tak tahu apa-apa hanya bisa menatap ketiganya tanpa berniat melontarkan tanya tentang kebingungannya.

"Sebaiknya kau bersiap di garis finish-nya, noona, sebentar lagi mereka akan sampai" beri tahu Yongbae pada Soojoo.

"Eoh, you're right" balas Soojoo yang kemudian kembali mengeluarkan sapu tangannya dan bersiap di tengah garis finish-nya, menunggu mobil siapa yang akan menyentuh garis finish lebih dulu.

Dan yup! Terekam!-- Rose merekam momen ini sampai penghabisannya garis finish dilewati masing-masing mobil.

***

Tbc~v

Maaf ini ya, aku up satu chapter dulu, cuma mau kasih tau kalo Something Wrong masih hidup kok:v ...ziki bingung nerusinnya gimana, ada yang bisa saran? Hehe.. Maaf juga karena udah luaamaaaa banget ga up nih:v🙏🙏🙏

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang