Epilog

3.1K 106 17
                                    

Ya udah nih aku kasih epilog, ga sabar sendiri aku kekeke~

***

Suatu penyesalan tidak menjadikan harapmu begitu saja berakhir. Bagaimanapun, sebuah kesalahan itu ada sebagai pembelajaran dalam hidup. Tidak ada yang mau membuat kesalahan. Apalagi memperpanjang penyesalan.

Kamu tidak tahu kapan penyesalan itu mulai merambah perasaan dan kamu tidak akan tahu kapan penyesalan yang entah dimulai sejak kapan itu akan selesai.

Yang perlu dilakukan adalah kamu belajar. Belajar dari masa lalu yang pernah membuatmu tiba-tiba menyesal. Seseorang pernah mengatakan, jalan keluar dari apapun bentuk masalahnya hanya satu; pendewasaan yang kita pelajari dari masalah itu sendiri.

"Aku memang begini, mendatangkan penyesalan tapi tak tahu penyelesaiannya. Dunia memang kejam membuat manusia sepertiku lagi dan lagi memulai kesalahan.

Aku sudah berdamai dengan masa laluku, aku sedang menikmati masa sekarang ku, dan aku akan merencanakan hal menakjubkan untuk kita.

Kau pernah bertanya untuk apa kau dilahirkan? Kalau jawabanmu seperti yang pernah kau katakan, aku akan menjawab berbeda. Kau terlahir untuk membuat orang sepertiku sembuh dari hati yang kaku, tidak lagi membenci keadaan yang terus-menerus ku sesali. Terimakasih untuk semuanya, terimakasih sudah memilih lebih lama untuk aku. Tidak salah, aku benar-benar mencintaimu"

Jiyong melepas kecupannya pada jemari Lisa. Tepatnya pada cincin pertunangan yang baru saja ia sematkan dengan manis di salah satu jari Lisa.

Yongbae dan Hyorin, juga baru saja melakukan hal yang sama sebelum Jiyong melakukan itu pada Lisa. Dengan tuxedo menawan dan gaun yang indah, kedua pasangan itu secara bersama melangsungkan pertunangan.

Tanpa ada kecuali, semua orang disana tersenyum. Pesta ini tidak megah dan ramai seperti pernikahan Tuan Kim dan Nyonya Manoban sebelumnya, hanya dihadiri beberapa saudara dekat saja.

Ini sudah satu tahun setelah Lisa memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Jiyong secara baik-baik. Di satu tahun yang terlewati itu ada banyak hal yang terjadi juga beberapa hal yang membuat Lisa dan Jiyong tidak menyangka.

Seusai makan malam tepat di hari hubungan Lisa dan Jiyong putus, Tuan Kim kembali meluruskan masalah mereka. Jiyong mengaku memang menyukai dan berkencan dengan Lisa tapi ia juga mengatakan mereka sudah putus.

Diluar dugaan, Nyonya Manoban justru merestui hubungan mereka.

"Kalau kalian memang saling mencintai, kami merestui" Nyonya Manoban berucap pada Jiyong dan Lisa sambil memandang Tuan Kim yang tersenyum ketika itu.

Pernyataan itu jelas saja membuat semuanya terkejut. Tapi detik berikutnya sebuah penjelasan akhirnya bisa diterima. Jiyong hanyalah anak tiri Nyonya Manoban dan Lisa hanyalah anak tiri Tuan Kim. Mereka tidak ada hubungan darah dan tidak sepersusuan. Tidak ada undang-undang yang melarang tentang hubungan kakak beradik tiri di sana, jadi kabar tersebut jelas begitu membawa kebahagiaan pada mereka, terlebih lagi Jiyong.

Namun setelah kabar baik itu menjadi lampu hijau, Lisa masih menyembunyikan peran Hanbin. Membuat Jiyong kecewa dan marah pada Lisa, bahkan memukuli Hanbin tanpa ampun. Hanbin sendiri tidak tahu apa sebab Jiyong memukulinya waktu itu, ia pikir Jiyong mabuk.

Takdir selalu menjungkirbalikkan skenario yang manusia terka. Pada akhirnya Lisa memutuskan Hanbin karena Hanbin berselingkuh dengan teman sekampusnya. Katakanlah Lisa pecundang, ia juga pantas disebut brengsek karena sudah lebih dulu berselingkuh dengan Jiyong dari Hanbin. Tapi Lisa tak sekejam Hanbin yang seenak hati bercumbu dengan wanita itu didepan Lisa, mencaci maki Lisa karena Jiyong pernah memukulinya tanpa ia tahu sebabnya. Lisa jadi pelampiasan kemarahan Hanbin dengan kata-kata kasarnya.

Itu sudah berlalu dan hubungan Lisa bersama Jiyong nyatanya bukan sekedar pengait hati yang kesepian. Keduanya benar-benar tahu cara mempertahankan kapalnya yang mulai goyang karena rasa takut kehilangan satu sama lain.

Pada akhirnya dan menjadi benar-benar akhir, mereka bersatu. Jiyong dan Lisa.

"Cantik sekali adik kecil oppa" Jiyong menyelipkan beberapa helai rambut Lisa ke belakang telinga.

Lisa mendengus, "bisa-bisanya kau memanggilku adik setelah menyematkan cincin pertunangan ini di jari ku".

Jiyong terkekeh, ia tak bisa menghilangkan senyumnya barang sedetik saja. Begitupun Lisa yang terlampau bahagia walaupun sesekali kesal karena ucapan Jiyong yang menggodanya.

"Mungkin menyesal bukan hal yang terlalu buruk, itu menyadarkan kita dari kesalahan. Tapi ku harap keputusan kita bukanlah kesalahan"

Lisa memeluk Jiyong dengan erat dibalas Jiyong yang kemudian mengecup kepala Lisa bersandar di dadanya.

***
BERAKHIR.

Sagwahago Ghamsahabnida~

Hampir dua tahun dari prolog, akhirnya hutangku lunas! Ngga gampang nyelesaiin ini karena aku males kkkk~ ya ngga sepenuhnya males lah.

Cuma tinggal part-part terakhir tapi harus terpaksa tertunda, sebulan terakhir aku stres dan tertekan batin. masalah sepele sih, tapi ga bisa buat mikir.

Aku nulis epilog ini juga ngga dalam posisi terbaik ku, tapi dari pada kepikiran utang terus haha karena aku udah ada rencana projek baru. Jadi aku ambil dari poin-poin part-nya.

Sebenarnya ngga langsung end, tapi waktu nulis part dari 'setahun yang terlewati itu' sampe tengah malah ambyar.

Sekedar curhat sih ini hehe.

Selamat puasa selamat lebaran bagi kalian yang melaksanakan.. minal aidzin wal Faidzin. Sehat sehat ya kalian:)

Gomawoyo chingudeul~ pay pay..

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang