52

1.1K 88 13
                                    

Ngga salah, kan, aku minta vote dari kalian dulu:)

***

Suasananya memang tenang. Sama sekali tidak tegang atau emosi. Masalah yang baru saja Jiyong dan Lisa perbuat sedang diselesaikan dengan dingin.

"Jadi apa yang sebenarnya kalian lakukan?" Tanya Tuan Kim kepada kedua anaknya yang tengah tertunduk dihadapannya.

"Kami tidak melakukan apa-apa" Jiyong menjawab.

"Jiyong, kenapa kau menghampiri Lisa ke kamarnya?" Tuan Kim kembali bertanya pada Jiyong.

"Tidak kenapa" jawab Jiyong lagi.

Tuan Kim tidak terbiasa marah, apalagi kepada Jiyong. Karena menurutnya membentak atau bersuara tinggi bukan solusi atau pelampiasan terbaik. Jadi Tuan Kim dengan sabar mencari jalan keluar.

Jiyong bukan lelaki yang akan sembarangan seperti itu, Tuan Kim tahu betul itu.

"Aku hanya ingin menghampiri Lisa dan melihatnya, aku tidak melakukan apapun pada Lisa, aku bersumpah" jelas Jiyong dengan tenang.

Tuan Kim pun tahu, Jiyong tak akan bisa berbohong. Kalimatnya bahkan terlalu frontal untuk penjelasan. Jiyong bilang ia hanya ingin melihat Lisa, oh astaga sebenarnya itu terdengar lucu dan polos sekali. Tapi tidak dalam situasi serius seperti ini.

"Apa kalian berkencan?" Tanya Tuan Kim tiba-tiba.

Jiyong dan Lisa tersentak. Bingung menjawab apa. Apa harus mengaku saja kalau mereka benar-benar menjalin hubungan?

"Lisa?"

"Kami tidak melakukan apapun" Lisa angkat bicara.

Beberapa detik tidak ada yang bersuara. Tuan Kim mengecek jam tangannya sebentar.

"Kalau begitu berangkatlah sekolah, sudah waktunya beraktivitas seperti biasa. Lanjutkan persoalan ini nanti" kata Tuan Kim.

***

"Bagaimana perkembangan Hanbin dan Mino, Ji?" Guru Yang bertanya pada Jiyong. Ia baru saja masuk dan menaruh sebuah gitar di tempatnya.

Jiyong yang sedari tadi duduk di kursinya sambil melamun sampai tak sadar kedatangan sang guru.

"Baik" jawab Jiyong setelah mendapat beberapa kali teguran dari Guru Yang.

"Apa lagi yang sedang kau pikirkan, Ji?" Tanya Guru Yang.

"Ah, bukan masalah besar" Jiyong tersenyum.

"Jangan terlalu banyak pikiran" kata Guru Yang memperingati Jiyong.

Jiyong bergumam membalas perkataan sang guru kemudian dia bangkit dari duduknya.

"Aku pergi dulu, ssaem. Annyeonghaseyo" pamitnya.

***

Salah tidak kalau Lisa dan Jiyong berkencan? Mereka kakak beradik.

Apa harus ada yang dikorbankan kalau salah satu pasangan dipertahankan? Lisa dan Jiyong? Atau Tuan Kim dan Nyonya Manoban?

Kenapa jadi rumit sekali? Belum lagi soal kekasih Lisa yang bernama Hanbin. Masalah itu bahkan belum Lisa cari jalan keluarnya.

Lisa baru saja mengirimi Hanbin pesan agar nanti menemuinya sepulang ia dari sekolah. Tapi masalahnya sekarang, apa yang akan Lisa bicarakan? Lisa hanya sedang mengikuti kata hatinya. Ia ingin bertemu dengan Hanbin, entah kenapa.

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang